"Surat Teguran dari Habib Abu bakar Hasan Assegaf untuk NUGL" - HWMI.or.id

Wednesday 25 November 2020

"Surat Teguran dari Habib Abu bakar Hasan Assegaf untuk NUGL"



Untuk ikhwani yang menamakan diri “NU Garis Lurus” hafidzakumullah...

أوصيكم وإيايا بتقوى الله

Sebagai salah seorang nahdhiy (nahdliyin), saya sangat yakin antum semua adalah pecinta NU sebagai jam’iyyah mubarakah dinan wajtima’an. Dan karena didorong oleh ghirah dakwah yang tinggi, antum selama ini gigih mengkritisi pemikiran dan pemahaman yang menurut antum menyimpang dari manhaj as-salaf ash-shalih. Terutama akhir-akhir ini pemikiran-pemikiran Prof. DR. KH. Said Aqil Siradj.

Namun demikian, atas dasar kecintaan kita terhadap NU, akan lebih baik jika ketidaksepakatan dengan pemangku jabatan di NU tersebut dituangkan dalam kritik dengan bahasa yang lebih santun dan elegan tanpa membawa-bawa NU secara jam’iyyah atau lembaga.

Menamakan diri sebagai NUGL dan membuat logo NU dengan penambahan NUGL, menambah nama dan logo jam’iyyah yang kita cintai ini dari yang sudah disepakati oleh ulama-ana al-mutaqaddimin. Padahal, untuk membuat nama dan logo NU itu mereka sepakati dengan hasil istikharah dan isyarah rabbaniyyah. Karena mereka, Syaikhona Kholil, KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Hasbullah wa man fi thabaqatihim bukan ulama sembarangan. Keilmuan, kewara’an serta keihlasan perjuangan mereka untuk umat sudah teruji. Mereka orang-orang yang tsiqah, yang tak akan kita jumpai dari generasi saat ini.

 رضي الله عنهم وجزاهم عن الأمة خير ماجزى به عباده الصالحين.

Disamping itu, ini bisa menimbulkan faksi dalam tubuh NU serta membuka peluang yang lain akan membuat istilah-istilah baru dengan membawa-bawa nama NU. Tidak tertutup kemungkinan nanti akan ada yang bikin istilah NU Garis Miring, NU Garis Netral sampai NU Tanpa Garis dan seterusnya.

Jika ini terjadi, maka ini sama sekali tidak menguntungkan NU, Nahdliyyin dan kelompok Aswaja. Yang diuntungkan justru kelompok-kelompok di luar NU, seperti Wahabiyah wa khulafaihim. Silakan mengkritik, tapi tetaplah santun. Tanpa menyerang person dengan umpatan dan caci maki. Jangan gunakan cara-cara orang di luar NU dan tanpa membuat istilah NU yang baru (tanpa bikin bid’ah).

Manfaatkan NU semaksimal mungkin untuk memberikan manfaat kepada umat dan menjaga aqidah mereka dari ahlul bid’ah wa adh-dhalalah. Mari kita teladani cara-cara ulama salaf dalam ber-ikhtilaf. Dan mari kita berusaha menjadi khairu khalaf li khairi salaf.

وما توفيقي إلا با الله. عليه توكلت وإليه أنيب

Ttd, Abu Bakar Hasan Assegaf.

(Wakil Rais Syuriah PCNU Kab. Pasuruan).


#HubbulWathonMinalIman

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda