Rangkaian acara dimulai dengan salat sunnah hajat dan taubat yang dipimpin KH Ali Nurrohman, dilanjutkan dengan istighosah oleh Kyai Aziz, dan ditutup doa penuh khidmat oleh KH Chusnan Nawawi, Ketua LDNU Lamteng. Suasana syahdu terasa saat jamaah larut dalam dzikir dan doa bersama.
Ketua Panitia sekaligus Wakil Ketua Takmir Masjid, Ustadz Edi Susanto, menegaskan bahwa Lailatul Ijtima’ tidak sekadar ajang silaturahmi, tetapi juga sarana memperkuat peran NU di tengah masyarakat.
“Di Dono Arum sudah rutin digelar khataman Al-Qur’an, kajian Al-Hikam bulanan, serta pembelajaran tajwid, khutbah, dan fiqih setiap malam Rabu. Semua ini untuk meningkatkan kualitas kader NU, bukan hanya menambah jumlahnya,” ujarnya.
Kepala Kampung Dono Arum, Purwadi, turut hadir dan menyampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan ke-NU-an di wilayahnya. Sementara itu, Kyai Umar, Wakil Ketua MWCNU Seputih Agung, mengingatkan pentingnya soliditas keluarga besar NU bersama banom-banomnya.
“Kegiatan seperti ini adalah media untuk menambah khazanah keilmuan,” ucapnya.
Puncak kegiatan ditandai dengan bahtsul masail yang dipimpin Kyai Rian Tauqiqurrohman dan Kyai Imam Nasruddin, dengan Kyai Toha sebagai moderator. Berbagai pertanyaan fikih dari jamaah, mulai dari qunut nazilah hingga salat sunnah qabliyah Jumat, dibahas secara mendalam dan tuntas.
Menariknya, acara ini juga mendapat dukungan nyata dari banom dan lembaga NU. GP Ansor Ranting Dono Arum bersama Lazisnu turut berkontribusi melalui donasi demi kelancaran kegiatan. Dukungan ini menjadi wujud nyata semangat gotong royong yang menjadi ciri khas NU.
Acara ditutup dengan doa penutup oleh KH Slamet Anwar, pengurus MWCNU Seputih Agung sekaligus Wakil Syuriah PCNU Lampung Tengah.