Pesan untuk Kiai Marzuqi Mustamar: Bergabung dengan PKS Batal Bai'at NU-nya? (Bagian 1) - HWMI.or.id

Saturday, 7 October 2023

Pesan untuk Kiai Marzuqi Mustamar: Bergabung dengan PKS Batal Bai'at NU-nya? (Bagian 1)


Dokumen : KH Marzuki Mustamar dan Ahmad Syaikhu
Jujur saja, sampai detik ini, pikiran saya belum bisa mencerna satu fakta politik praktis berikut ini. Fakta di mana akhirnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akhirnya berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), di mana jauh sebelum koalisi ini, keduanya adalah "musuh bebuyutan." 

Entah berapa kali saya menyaksikan betapa sengitnya para Kiai, kader, fungsionaris, dan simpatisan PKB terhadap PKS. Bahkan saya sendiri pernah menyimaknya secara langsung, saat Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj masih menjabat sebagai Ketua Umum PBNU, dengan lantang menyatakan: "Srog (silakan) gabung PKS, ari doyan." Telak sekali. 

Setali tiga uang dengan Kiai Said, adalah Kiai Marzuqi Mustamar. Salah seorang Kiai dan Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur. Sebagaimana kita ketahui, bahwa beliau merupakan salah seorang Kiai yang begitu sengit dengan PKS. 

Salah satu dari sekian banyak video ceramahnya sampai tega menyatakan: Pengurus Muslimat, Ansor atau apa pun (warga NU) yang bergabung dengan PKS, itu berarti batal bai'atnya." Bahkan bukan hanya dengan PKS, melainkan dengan LDII, HTI, hatta PAN. Di momen jelang Pilpres 2024 ini, Kiai Mustamar kena batunya. 

Kiai Marzuqi tidak berkutik, saat didatangi langsung oleh segenap pengurus DPP PKS belum lama ini. Ahmad Syaikhu atau Presiden PKS sendiri yang turun tangan. Saya yakin, kedatangan PKS ke ndalem Kiai Marzuqi adalah karena dipicu oleh pernyataan-pernyataan sengit Kiai Marzuqi selama ini terhadap PKS. Dalam kunjungan PKS tersebut, Kiai Marzuqi menyatakan bahwa PKS masuk dalam gerbong Islam wasathiyah, itu pun hanya karena Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menjadi Bacawapres Anies Baswedan. Masih oleh Kiai Marzuqi, bahwa jika selama ini PKS dituding radikal itu hanya framing belaka. Subhanallah. 

Catatan harian ini khusus saya tulis untuk Kiai Marzuqi dan warga NU yang selama ini sengit terhadap PKS. Politik praktis betul-betul menjadi senjata ampuh, bagaimana kita melihat keteguhan prinsip seseorang. Apakah keteguhannya itu sekuat baja atau bisa berubah dengan sekejap. Pernyataan demi pernyataan sengit Kiai Marzuqi selamai ini, ternyata dibungkam oleh dirinya sendiri. Saya pikir, ini pelajaran berharga bagi kita sekalian, terutama warga Nahdliyin. 

Wallahu a'lam

Mamang M Haerudin (Aa)


Pesantren Tahfidz Al-Qur'an Al-Insaaniyyah, 7 Oktober 2023, 22.32 WIB

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda