HWMI.or.id

Monday, 21 April 2025

PBNU Sahkan Kepengurusan Idarah Aliyah JATMAN Masa Khidmah 2025–2030

Dokumen : Penyerahan SK kepengurusan Jatman Masa Khidmat 2025-2030 dari PBNU

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara resmi mengesahkan susunan kepengurusan Idarah Aliyah Jam’iyah Ahli Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) untuk masa khidmah 2025–2030.

Pengesahan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan (SK) PBNU Nomor 3504/PB.01/A.II.01.33/99/01/2025 yang diserahkan oleh Wakil Ketua Umum PBNU, Amin Said Husni, kepada Mudir ‘Ali Idarah Aliyah JATMAN, KH Ali Masykur Musa.

SK ini ditandatangani langsung oleh Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Katib ‘Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan Sekretaris Jenderal PBNU H Saifullah Yusuf.

Dalam kesempatan tersebut, Amin Said menyampaikan pesan dari Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), agar kepengurusan Idarah Aliyah JATMAN segera melakukan konsolidasi. Hal ini penting agar JATMAN dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara optimal sebagai salah satu badan otonom di lingkungan PBNU.

Berikut Susunan lengkap Pengurus Idarah Aliyah Jamiyah Ahli Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nadliyyah (JATMAN) Masa Khidmah 2025-2030:

MUSTAFADL

Rais: KH Dzikron Abdullah

Katib: KH Zuhrul Anam Hisyam

Anggota: KH Muhammad Anwar Iskandar

Anggota: KH Masyhuri Malik

Anggota: TGH Muhammad Turmudzi Badarudin

Anggota: KH Abuya Muhtadi Dimyati

Anggota: KH M Ulin Nuha Arwani

Anggota: KH Agus Aly Qoishor

Anggota: KH Muhammad Munif Zuhri

Anggota: KH Sholahuddin Al-Ayyubi

Anggota: KH Tamim Romli

Anggota: Prof Dr KH Abdul Hadi

Anggota: KH Umar Muthohhar

Anggota: KH Fathul Huda

Anggota: KH Moh Yahya Mu’idi

Anggota: Abuya H Mawardi Waly Al-Khalidy

Anggota: KH Moh Sholeh Bahrudin

Anggota: KH Ahmad Abdul Haq

Anggota: Dr Sayyid Ammar Azmi Ar-Rofati Al-Jilani

Anggota: KH Dr Ahmad Sarkosi Subki

Anggota: KH Syarifuddin Ya’qub Al-Qodiri

IFADLIYAH

Rais ‘Ali: KH Achmad Chalwani Nawawi

Wakil Rais ‘Ali: KH Ngadiyin Anwar

Rais: KH Zamzami Amin

Rais: KH Miftahur Riza

Rais: KH Ma’shum Nur

Rais: KH Mohammad Irfa’i Nahrawi

Rais: KH Fathurrohman, M.Ag.

Rais: Syekh H Ismail Royan

Rais: KH Thabari Sadzili

Rais: KH Abdul Muntaqim

Rais: KH Muhammad Yunus Abdul Hamid

Rais: KH Muhammad Jawahir

Rais: KH Mu’in Abdurrahim

Katib ‘Ali: KH M Zainal Arifin Ma’shum

Wakil Katib ‘Ali: KH Nurul Huda

Katib: KH Anwar Hidayat

Katib: KH Abdullah Wafi Maimoen

Katib: Buya H Riswandi Dt Siri Marajo

Katib: KH Faizurrahman Hanif Muslih

Katib: KH Ma’ruf Nur Salim

Katib: KH Kholifah Sholeh

Katib: KH Multazam Makki

Katib: KH Robet Wahidi Abu Bakar

Katib: KH Ade Jayadi Jalaluddin IMDLA’IYYAH

Mudir 'Ali: Prof Dr KH Ali Masykur Musa, SH, M.Si, M.Hum

Wakil Mudir ‘Ali: Prof Dr KH Mahmutarom, SH, MH Wakil

Mudir ‘Ali: KH Musthofa Qutby Badri

Mudir: KH Luqmanul Hakim, SE, MM

Mudir: KH R Drs Choirul Muna

Mudir: KH Anis Mansyur

Mudir: KH Dr Kharisuddin Aqib

Mudir: KH Abdul Latif, M.Ag

Mudir: KH Nashrudin Mudir: Dr H Saiful Mujab, MA

 Sekretaris Umum: KH Dr Ali M Abdillah, MA

Wakil Sekretaris Umum: Mohamad Amal Amrullah, S.Pd.I.

Sekretaris: KH Dr Jauhar Hasan Hatta

Sekretaris: Prof H Anwar Sanusi, PhD.

Sekretaris: KH Mohammad Labib

Sekretaris: Gus Adib Muhammad Dzulkarnain

Sekretaris: Dr SM Munawar Kholil Al-Khalidi, S.Th.I., M.Pd.I

Sekretaris: KH Baha’ Jogo Sampurno

Sekretaris: Ahmad Rouf Qusyairi, S.IP., M.Si Aminus

Sunduq ‘Ali: Dr H Basnang Said, MA Wakil Aminus

Sunduq ‘Ali: H. Sulistyo Biantoro, SST., M.Comm., Ak

Aminus Sunduq: KH Nur Kholis Misbah

Aminus Sunduq: KH Dr (HC) Shodiq Hamzah

Aminus Sunduq: H Fredy Ardliyansyah, SE

Aminus Sunduq: KH Yusuf Wijaya

Aminus Sunduq: H Mohammad Teguh

Aminus Sunduq: KH Sumarno Abdul Aziz

Aminus Sunduq: Dr Agus Shali, SH.M MH., CLA.

Aminus Sunduq: Gumoto, ST.

Aminus Sunduq: H Kamto, SH.

Sunday, 20 April 2025

Mengenal JATMAN: Organisasi Tarekat Resmi di Bawah Naungan Nahdlatul Ulama

Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyah (JATMAN) merupakan badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) yang menghimpun berbagai tarekat mu’tabarah di Indonesia.

Organisasi ini resmi berdiri pada Juli 1979 Masehi, bertepatan dengan bulan Rajab 1399 Hijriyah, sebagai wadah bagi para pengamal tarekat yang berpegang pada ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah.

Cikal bakal JATMAN berawal dari pembentukan Tarekat Nahdlatul Ulama di Jombang, Jawa Timur. Organisasi ini diprakarsai oleh KH Muhammad Baidlowi, seorang pemimpin NU setempat, dan disahkan melalui penandatanganan bersama KH Najib Wahab dan Khatib. Gagasan ini kemudian dibawa ke Muktamar ke-26 NU di Semarang pada tahun 1979.

Dalam sidang pleno Syuriyah PBNU saat itu, para sesepuh tarekat seperti KH Muslih Abdul Rahman, KH Turaichan Adjuri, dan KH Adlan Ali mengusulkan agar jam’iyyah tarekat tetap sejalan dan satu posisi dengan NU. Hasilnya, lahirlah Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyah melalui Surat Keputusan PBNU Nomor 137/Syur.PB/V/1980.

Sebelumnya, pada tahun 1957, telah dibentuk organisasi bernama Jam’iyyah Ahli Thariqah al-Mu’tabarah, dengan tujuan memayungi tarekat-tarekat mu’tabarah. Penambahan kata “an-Nahdliyah” dalam JATMAN memiliki dua tujuan utama. 

Pertama, menegaskan bahwa pengamalnya adalah mereka yang berkomitmen melaksanakan ibadah dan dzikir menurut manhaj Ahlussunnah wal Jama’ah dan empat madzhab fiqih, serta berkontribusi dalam pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Kedua, untuk membedakan dengan organisasi serupa yang bukan bagian dari keluarga besar NU.

JATMAN memiliki tujuan mulia, yakni menegakkan syariat Islam secara lahir dan batin dengan berpegang pada ajaran ulama salafush shalih.

Organisasi ini juga bertujuan memperkuat amal saleh melalui bai’at salihah, menyelenggarakan pengajian khusus (khususi), dan menyebarkan ilmu yang bermanfaat (ulūmun nāfi’ah).

Secara struktural, JATMAN memiliki tingkatan kepengurusan mulai dari pusat (Idaroh Aliyah), kabupaten/kota (Idaroh Syu’biyah), kecamatan (Idaroh Ghusniyah), hingga desa atau kelurahan (Idaroh Syafiyah). Struktur ini memperkuat jaringan tarekat dan pengamalnya hingga ke tingkat akar rumput.

Dengan prinsip keislaman yang kuat, JATMAN menjadi rumah besar bagi para pengamal tarekat mu’tabarah yang ingin memperdalam spiritualitas sekaligus berkontribusi nyata dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. 

Friday, 11 April 2025

Membentuk Rumah Tangga Sakinah, Mawaddah, Warahmah (Resep dari Abah Sukri)

Dokumen : Perwakilan SMA Surya Buana Malang sholaturohim di rumah Bu Elok, Banyuwangi Jum'at (11/04/2025)
Dalam membina rumah tangga, ada tiga hal yang perlu diperhatikan agar memperoleh karunia keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah.

Tiga hal ini harus saling dipahami oleh kedua pasangan dan tentu saja dijalankan bersama.

Ketiganya terangkum dalam konsep “Tiga On”:

1. Pawon

Dalam berumah tangga, hal pertama yang harus diperhatikan adalah urusan pawon atau dapur.

Dapur sangat penting sebagai tempat memasak dan menyiapkan makanan yang akan dikonsumsi keluarga.

Suami dan istri harus saling memahami perannya: ada yang bekerja mencari nafkah, ada pula yang mengelola hasil kerja tersebut untuk memasak makanan.

Yang paling penting, pastikan sumber rezeki yang digunakan berasal dari yang halal.

Abah Sukri mengingatkan, awal mula perselingkuhan bisa saja terjadi karena suami tidak menikmati masakan istrinya. Akhirnya, ia justru lebih menikmati masakan di luar rumah di warung, misalnya. Dari sanalah bisikan setan muncul: tresno jalaran saka kulino (cinta tumbuh karena terbiasa).

Jangan sampai “mencicipi” masakan orang lain.

Jika ditanya, “Masakan paling enak itu masakan siapa?” Jawab tegas Abah Sukri, “Masakan istri!”

Maka, jangan menolak saat istri mengajak makan bersama, walau mungkin sebelumnya sudah makan di tempat kerja atau bersama teman.

Siapa pun yang bekerja baik suami maupun istri harus ada yang mengambil peran sebagai juru masak.

Agar apa yang dimakan membawa berkah dan memberi dampak baik bagi kelangsungan rumah tangga.

Dalam pawon, enak tidaknya masakan menjadi rahasia rasa dalam rumah tangga. Artinya, dalam rumah tangga pun harus bisa saling menjaga rahasia.

2. Kelon

Dalam rumah tangga, jangan sampai melupakan kelon. Semua sudah balig; hubungan suami istri harus dilandasi rasa saling memuaskan. Jangan sampai ada yang mencari kepuasan dari orang lain.

Hubungan suami istri dapat menjadi penyemangat dalam bekerja dan berkontribusi terhadap kelestarian rumah tangga.

Mengabaikan kelon bisa membuka celah munculnya godaan dari luar.

Tujuan dari kelon juga untuk melestarikan rumah tangga, termasuk dalam merencanakan keturunan.

Suami istri perlu mengetahui waktu-waktu subur agar cepat dikaruniai anak.

Dalam kelon pun harus ada takon (komunikasi), agar tercipta keterbukaan dan saling pengertian.

3. Takon

Komunikasi dalam rumah tangga sangat penting. Dengan takon yang baik, bangunan rumah tangga akan kokoh dan terhindar dari kesalahpahaman.

Selain Tiga On, Abah Sukri juga memberikan satu “jimat” yang bisa memperkuat rumah tangga sakinah, yaitu: Lengo Kayu Gapuk

Lengo

Jika satu pasangan sedang memandang tajam (menteleng), yang lain harus bisa mengalihkan pandangan.

Kalau dua-duanya menteleng, bisa timbul pertengkaran. Maka, harus ada yang mengalah.

Kayu

Jika satu marah (duko), yang lain harus bisa tersenyum.

Marah bisa diekspresikan dalam berbagai cara. Karena itu, salah satu pasangan harus mampu memahami dan menahan diri agar tidak ikut larut dalam amarah.

Gapuk

Kalau satu malas (wegah), yang lain harus bisa memberi semangat (ngepuk-ngepuk).

Dalam rumah tangga, terkadang muncul rasa jenuh. Maka, pasangan harus saling memotivasi agar semuanya tetap berjalan baik dan cita-cita rumah tangga tercapai.

Ilmu yang disampaikan Abah Sukri saat silaturahmi dan memberikan nasihat kepada calon pengantin ini mungkin tidak tertulis langsung dalam Al-Qur’an atau Sunnah, tetapi nilai-nilainya bisa direalisasikan dalam bentuk amaliah yang insyaallah sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.

De Djawatan Banyuwangi, Wisata Hutan Trembesi Raksasa

Dokumen : De Djawatan Banyuwangi, Jum'at (11/04/2025) bersama keluarga SMA Surya Buana Malang
De Djawatan merupakan hutan wisata yang berlokasi di Benculuk, Cluring, Kabupaten Banyuwangi. 

Tanaman trembesi yang tumbuh di de Djawatan berjumlah kurang lebih sekitar 805 pohon, yang sudah berumur sekitar 100-150 tahun (1 ½ abad) dan telah tumbuh dari zaman Belanda. 

Pohon-pohon trembesi ini ditutupi oleh lumut, epifit, dan berbagai tanaman pakis di sepanjang dahannya. Selain itu, juga terdapat burung-burung Endemik dan beberapa satwa liar lainnya yang hidup disini.

Pohon Trembesi atau dalam bahasa ilmiahnya Samanea saman adalah pohon yang besar dan tumbuh cepat, mahkota daun menyerupai payung dan lebar, banyak ditanam karena memberi naungan, kayunya tidak terlalu awet, daunnya digunakan sebagai pakan ternak, buahnya berupa polong yang tebal dan berdaging.

Tumbuhan ini pernah populer sebagai tumbuhan peneduh. Pohon ini mempunyai beberapa julukan nama seperti Saman, Pohon Hujan dan Monkey Pod, dan ditempatkan dalam genus Albizia.

Kelemahan yang lazim dirasakan akibat pohon trembesi ini akarnya yang sangat meluas sehingga dapat merusak jalan dan bangunan di sekitarnya.

Walaupun demikian pohon ini sangat bermanfaat bagi lingkungan, menambah kesejukan yang kaya akan oksigen dan tentunya banyak sekali hewan serta tanaman yang menyertainya sehingga tumbuh dan berkembang secara alami bersama pohon trembesi.

Kontributor : Ahmad Zain Fuad 

Saturday, 29 March 2025

MUI: Ukuran Tepat Mengeluarkan Zakat Fitrah, ini Penjelesanya.

Pengurus LazisNU MWCNU Lowokwaru
Ramadhan akan segera berakhir, sudah menjadi tradisi di Masyarakat Muslim Indonesia diakhir Ramadhan akan menunaikan zakat fitrah, walaupun sejatinya zakat fitrah bisa dilaksanakan selama Bulan Ramadhan.

Seiring dengan tradisi zakat ini, ada berbagai permasalahan yang kerap terjadi di masyarakat khususnya terkait ukuran banyak zakat yang dikeluarkan dalam 1 sho' jika di konversi pada makanan pokok di Indonesia yakni beras.

Metode konversi 1 sha' menjadi 2,7 kg dalam Fatwa MUI Nomor 65 Tahun 2022 dilakukan berdasarkan pendekatan teknis berikut:

1. Definisi 1 Sha' dalam Islam

Dalam hadis, zakat fitrah ditetapkan sebesar 1 sha' makanan pokok (kurma, gandum, atau beras). Sha' adalah satuan volume yang digunakan pada zaman Nabi, bukan satuan berat.

1 sha' = 4 mud

1 mud = ukuran kedua telapak tangan seseorang yang disatukan dan diisi penuh makanan pokok.

2. Konversi 1 Sha' ke Liter

Penelitian berbagai ulama dan ahli fikih menunjukkan bahwa 1 sha' setara dengan 3,5 liter beras.

Rumus dasar:

1 sha' = 4 mud = 3,5 liter

3. Konversi Liter ke Kilogram

Karena beras memiliki kerapatan massa yang berbeda tergantung jenisnya, maka konversi ke kilogram bisa bervariasi.

Beras medium-premium memiliki kerapatan sekitar 0,77 kg/liter hingga 0,79 kg/liter.

Jika 1 liter beras beratnya sekitar 0,77–0,79 kg, maka:

3,5 liter × 0,77 kg/liter = 2,7 kg

3,5 liter × 0,79 kg/liter = 2,765 kg

Karena itu, MUI mengambil angka rata-rata 2,7 kg sebagai pendekatan kehati-hatian (ihtiyath).

4. Perbandingan dengan Konversi Lama (2,5 kg)

Sebelumnya, di Indonesia banyak yang menggunakan standar 2,5 kg berdasarkan penelitian lama yang tidak sepenuhnya mempertimbangkan variasi jenis beras dan kerapatan massanya.

Namun, penelitian baru menunjukkan bahwa jika dikonversi dari 3,5 liter, beratnya lebih mendekati 2,7 kg. Oleh karena itu, MUI menyesuaikan agar zakat fitrah yang dibayarkan tidak kurang dari yang seharusnya.

Kesimpulan

Konversi 1 sha' menjadi 2,7 kg didasarkan pada:

1. Ukuran asli dalam Islam (1 sha' = 3,5 liter).

2. Konversi liter ke kilogram berdasarkan kerapatan beras (sekitar 0,77–0,79 kg/liter).

3. Pendekatan kehati-hatian dalam fikih untuk menghindari kekurangan dalam pembayaran zakat.

Dengan metode ini, MUI memastikan bahwa jumlah zakat fitrah sesuai dengan standar Islam dan kondisi riil di Indonesia. Semoga bermanfaat. (Zain)




Gebyar Ramadhan : LAZISNU Lowokwaru Berbagi THR untuk Guru Ngaji

Dokumen : LazisNu Lowokwaru berbagi THR untuk Guru Ngaji Se-Kecamatan Lowokwaru 

Lembaga Amil Zakat Infaq Shodaqoh (Lazisnu) NU Lowokwaru menggelar kegiatan Berbagi THR Guru Ngaji se-Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, Jum'at (28/03/2025) di kantor Majlis Wakil Cabang (MWC) NU Lowokwaru Jl.Candi Panggung Mojolangu Kota Malang.

Program rutin tahunan LAZISNU Lowokwaru ini terlaksana dengan lancar dan tepat sasaran untuk guru Ngaji di wilayah Kecamatan Lowokwaru.

Santunan dan Tunjangan Hari Raya (THR) yang diberikan kepada Guru Ngaji ini berupa paket bingkisan dan uang tunai senilai Rp.300.000 sebanyak 85 orang dari berbagai Lembaga Pendidikan Al-Quran.

"Jumlah untuk tahun ini 85 guru ngaji masing-masing mendapatkan paket senilai 300 ribu berupa bingkisan dan uang, semua dana berasal dari Donatur", terang Muhammad Rusdianto ketua Lazisnu MWC NU Lowokwaru.

Pemberian paket bingkisan untuk guru ngaji sangat bermanfaat bagi pejuang Al-Quran di Lowokwaru dan Insyaallah sangat dinantikan oleh masyarakat khususnya guru ngaji. Mengingat selama ini guru ngaji kurang mendapatkan perhatian, berbeda dengan guru formal yang mendapatkan THR dari Yayasan bagi lembaga swasta, bahkan ada gaji ke-13 untuk Guru PNS.

Melihat kondisi tersebut, Abah Rusdi berharap kegiatan ini bisa terlaksana dengan Istiqomah dan terus bermanfaat untuk masyarakat khususnya guru Ngaji dan warga Kecamatan Lowokwaru pada umumnya dan mengharapkan kepada seluruh masyarakat muslim untuk memberikan donasinya melalui LazisNU Lowokwaru agar tahun depan kegiatan semakin meriah dan banyak yang mendapatkan bingkisan paket hari raya.

Wednesday, 26 March 2025

Washoya : Rahasia Ramadhan

Dokumen : Suasana Buka bersama di Mushalla Al-Mulk Maharaja Kota Malang Jawa Timur 

Anakku..Ramadhan, bukan sekedar menahan lapar dan dahaga tapi bagaimana seseorang bisa bersama-sama merasakan bagaimana rasanya rasa lapar dan dahaga saat dirasakan oleh orang yang berkekurangan (fakir-miskin).

Ramadhan, bukan sekedar menahan hawa nafsu, tapi dengan Ramadhan kita belajar bersama menebarkan kasih dan sayang serta gejolak hati yang melahirkan keburukan, amarah, emosional dan menyakiti orang lain.

Ramadhan, bukan sekedar menahan dari ucapan sia-sia dan dosa. Tapi ia hadir dalam diri kita agar menjadi pribadi yang suka memaafkan orang lain, baik yang sengaja maupun yang tidak disengaja.

Anakku, Ramadhan, melahirkan pribadi yang lebih baik. Baik berhubungan dengan Allah SWT maupun kepada sesama manusia.

Semoga dipenghujung Ramadhan kita bisa bersama-sama memperbaiki diri, amal ibadah lebih baik dan lebih maslahat pada keluarga, masyarakat dan orang-orang yg kita cinta.

Penulis : Ahmad Zain Fuad (Khodim Ribathul Qur'an Wardatul Ishlah Malang)

Tuesday, 25 March 2025

KH. Hamid Manan : Perbedaan Amil dan Panitia Zakat serta Konsekuensi Hukum Syariat

Dokumen : KH. Hamid Manan Ketua Syuriah MWC NU Lowokwaru
Malang Kota- KH Hamid Manan Ketua Syuriah MWCNU Lowokwaru memberikan Maudhoh Hasanah saat Kegiatan pemberian zakat mal dari MS Glow by Little Lidya dan kerjasama Takmir dan JPZIZ Masjid Jami Roudlotul Jannah Tasikmadu Lowokwaru Kota Malang, Sabtu (23/03/2025).

Kyai Manan menyampaikan, Amil Zakat dan Panitia Zakat masyarakat harus paham serta Perbedaan yang mengandung konsekuensi hukum dalam Islam (fiqh).

"Amil Zakat, dibentuk secara resmi oleh Basnaz/LAS, mewakili pemerintah dan disebutkan dalam Al-Quran sedangkan Panitia Zakat tidak disebutkan dalam Al-Quran, konsekuensi hukum bisa berakibat tidak sahnya Zakat, bahkan dunia-akhirat akan dipertanggungjawabkan", tegas Kyai Manan.

LazisNU-JPZIZ NU memiliki peran penting dalam meresmikan Panitia-panitia masjid yang selama ini terbentuk secara swadaya dari Masyarakat sehingga menjadi Amil Zakat dan SAH baik secara agama maupun pemerintah.

Dilansir melalui NU online, Perbedaan status keduanya ini berimplikasi pada proses penyaluran zakat fitrah :

(1). Zakat yang diserahkan kepada Amil sudah dianggap sah secara hukum, meskipun Amil belum menyerahkannya kepada mustahiq. Sementara itu, zakat yang diserahkan kepada panitia zakat dianggap sah jika panitia zakat telah menyerahkannya kepada mustahiq.

(2). Jika Amil menyerahkan zakat muzakki setelah Idul Fitri, maka zakat muzakki tetap sah karena status amil wakil dari mustahiq dan juga berstatus sebagai mustahiq. Jika panitia zakat menyerahkan zakatnya muzakki setelah Idul Fitri, maka zakat muzakki tidak sah, sehingga muzakki dianggap tidak menunaikan zakat fitrah.

(3). Seandainya Amil keliru dalam pendistribusian zakat kepada orang yang tidak berhak menerima zakat, maka zakat si Muzakki tetap sah karena status Amil juga seorang mustahiq, sehingga Muzakki sudah dianggap menyerahkan zakatnya kepada si mustahiq (Amil). Sedangkan, Jika Panitia zakat keliru dalam pendistribusian zakat, maka zakat dari Muzakki tidak sah, sehingga sang Muzakki wajib mengeluarkan zakatnya lagi.

(4). Amil boleh mempergunakan dana zakat untuk biaya operasional pengelolaan dana zakat yang diambil dari dana zakat yang merupakan bagian dari Amil atau dari bagian Fi Sabilillah. Sedangkan, Panitia zakat tidak boleh mempergunakan dana zakat untuk operasional pengelolaan zakat.


Monday, 17 March 2025

STEM, Platform Pembelajaran Masa Depan

Dokumen : Ahmad Zain Fuad dari SMA Surya Buana Malang perwakilan Kombel Jember Presentasi hasil Project  STEM 
Surabaya - Pelatihan STEM In ke-2 bersama fasilitator dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung berlangsung di Hotel Yellow Surabaya pada Jumat hingga Sabtu (13-15/03/2025). Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari delapan sesi pertemuan daring sebelumnya, yang kemudian dilanjutkan dengan praktik pembelajaran berbasis Platform STEM (Sains, Tecnologi, Engineering and Matematics) menggunakan pendekatan Lesson Study (komunitas belajar).

Pada sesi ini, para peserta mendalami implementasi STEM di berbagai daerah sesuai dengan kelompok belajar (Kombel) yang telah dibentuk oleh tim fasilitator, yakni Kombel Gresik, Malang, dan Jember. Sesi ini juga menjadi ajang presentasi hasil praktik implementasi STEM yang telah dilakukan di masing-masing daerah.

Inovasi STEM dari Berbagai Kombel

  1. Kombel Jember - Paving Blok dari Sampah Plastik
    Kombel Jember yang dengan tempat praktek lapangan di SMP Sains Quran Al-Irsyad Islamiyah mempresentasikan proyek pembuatan paving blok berbahan dasar sampah plastik, pasir, semen, dan oli bekas. Proyek ini bertujuan untuk mengurangi limbah plastik serta memanfaatkan bahan-bahan bekas agar lebih berguna dan bernilai ekonomi. Proses pencampuran dan pengolahan bahan dilakukan dengan metode sederhana namun tetap mempertimbangkan aspek kekuatan dan daya tahan paving blok yang dihasilkan.

  2. Kombel Malang - Filtrasi Air Kotor (Water Filtration)
    Kombel Malang menghadirkan inovasi sistem filtrasi air kotor sebagai solusi terhadap masalah banjir yang sering terjadi di Kota Malang. Proyek ini dilakukan oleh siswa SD Muhammad Hatta Kota Malang untuk mengatasi air sumur yang keruh akibat banjir. Dengan memanfaatkan bahan sederhana seperti batu kerikil, ijuk, kain putih, sabut kelapa, dan pasir, siswa berhasil menciptakan sistem penyaring air yang efektif menghasilkan air jernih.

    Sebagai langkah verifikasi, Kombel Malang mengintegrasikan teknologi Internet of Things (IoT) dengan sistem pemantauan Monitoring System guna mengukur Total Dissolved Solids (TDS) dan kandungan kaporit dalam air. Hal ini memastikan bahwa air hasil filtrasi benar-benar layak digunakan untuk keperluan sehari-hari.

  3. Kombel Gresik - Sistem Penyiraman Tanaman Otomatis (Watering Plant System)
    Kombel Gresik yang diwakili oleh Tim Praktikan di SD Muhammadiyah Manyar mempresentasikan proyek STEM bertema sistem penyiraman tanaman otomatis (Watering Plant System). Proyek ini muncul sebagai solusi atas permasalahan yang sering terjadi di taman sekolah, di mana tanaman sering mengalami kekeringan akibat ketidakhadiran tukang kebun atau keterbatasan tenaga kerja.

    Dengan menggabungkan konsep STEM dan pemrograman coding, siswa berhasil menciptakan sistem penyiraman otomatis menggunakan selang dan sensor kelembaban tanah. Sistem ini dirancang agar dapat bekerja secara otomatis sesuai kebutuhan tanaman, sehingga mempermudah tugas tukang kebun serta menjaga kelangsungan hidup tanaman di lingkungan sekolah.

STEM: Fondasi Pendidikan Masa Depan

Pelatihan STEM ini menjadi langkah strategis dalam membentuk pola pikir inovatif bagi para siswa dan guru. Konsep STEM yang mengintegrasikan Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika telah terbukti mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Ke depan, pengembangan konsep ini akan terus berkembang dengan berbagai variasi, seperti STREM (Sains, Teknologi, Religius, Rekayasa, dan Matematika) serta STREAM (Sains, Teknologi, Religius, Rekayasa, Seni, dan Matematika), guna menyesuaikan dengan kebutuhan pendidikan di berbagai institusi.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para guru dapat mengadopsi metode pembelajaran berbasis STEM di sekolah masing-masing, sehingga mampu mencetak generasi yang lebih siap menghadapi tantangan zaman melalui pendekatan pembelajaran yang inovatif dan berbasis teknologi.

(Zain)

KH.Maimoen Zubair : Saat Unta Merindukan Rasulullah SAW

Dokumen : KH.Maimoen Zubair
KH Maimoen Zubair sering bercerita, dulu ayahnya Kiai Zubair masih menyaksikan zaman di mana setiap rombongan dari Makkah menuju Madinah, binatang-binatang yang menjadi kendaraan mereka, seperti unta atau keledai berlari kencang tanpa kendali saat mulai melihat kubah hijau yang berada di atas makam Rasulullah. 

Mereka berlari kencang tanpa kendali karena sangat rindu pada Rasulullah SAW.

Fenomena yang luar biasa ini juga diceritakan oleh Imam Ibnu Daiba’ :

ألـم ترها وقد مدت خطاها وسالت من مدامعها سحائب

Tidakkah engkau lihat unta itu semakin cepat langkahnya bercucuran deras dari matanya, bagaikan hujan yang tercurah dari mendung.

فدع جذب الزمام ولا تسقها فقائد شوقها للحي جاذب

Maka biarkanlah, jangan tarik tali kekang dan janganlah kau menggiringnya karena yang menariknya adalah kerinduan pada Nabi Muhammad

فهم طربا كمـاهامت والاَّ فانَّكَ فِـى طريقِ الـحبِّ كاذب

Luapkanlah rasa cintamu sebagaimana yang dilakukan unta dan jika tidak maka cintamu pada Nabi adalah dusta

اَما هذا العقيق بدا وهذى قِبابُ الحيِّ لاحتْ والـمضارب

Perhatikan, kota akiq telah nampak dan inilah kubah Nabi yang terang cahayanya

وتلك القبة الخضراء فـيها نبي نوره يجلو الغياهــب

Dan itulah kubah yg hijau dan Nabi bermakam di sana. Seorang Nabi yang cahayanya menerangi kegelapan.

Mbah Moen menjelaskan, sekarang banyak orang yang tertipu dengan amalnya (mungkin karena kebodohannya), saat mereka masuk ke Kota Madinah, mereka tak berniat ziarah ke makam Nabi Muhammad sebagai tujuan utama. Namun mereka ke Kota Nabi hanya untuk melaksanakan salat arba’in (Jamaah 40 waktu) atau beribadah di Raudhah.

Mbah Moen memberikan nasihat agar umat Islam berziarah ke makam Rasulullah untuk bershalawat dan mengucapkan salam kepada beliau serta mengenang kebaikan dan perjuangan beliau menyebarkan Islam.

Imam an-Nawawi dalam Matn al 'Idlah fi al Manasik mengatakan bahwa ziarah ke makam Rasulullah SAW tergolong hal terpenting untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan termasuk usaha paling sukses (baik).

Dalam sebuah hadits Nabi bersabda :

مَنْ زَارَني بَعْدَ وَفَاتِي فَكَأَنَّمَا زَارَتي فِي حَيَاتِي.

Artinya: "Barang siapa menziarahi aku sepeninggalanku nanti, seakan-akan ia menziarahi aku saat aku masih hidup." (HR at-Thabrani dan ad-Daruquthni)

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda : 

من جاء ني زائرا لا يعمله حاجة الا زيارتي كان حقا علي ان اكون له شفيعا يوم القيامة

Artinya: "Barang siapa datang hanya untuk menziarahi aku, niscaya aku punya hak atas Allah sebagai pemberi syafaat untuknya. " (HR at-Thabrani)

اللهم ارزقنا في الدنيا زيارته وفي الآخرة شفاعته ولاتحرمنا في الجنان رؤيته......آمين

Sumber : Akun FB Adam Idris Nuh

Friday, 14 March 2025

Siswa MTs Ma’arif NU Lowokwaru Isi Ramadhan dengan PETUAH

Dokumen PETUAH MTs Ma'arif NU Lowokwaru Kota Malang di Masjid Dwiga, Sabtu 15 Maret 2025
Malang – Bulan Ramadhan bukanlah alasan untuk berdiam diri tanpa aktivitas. Sebaliknya, momen ini menjadi kesempatan emas untuk memperdalam ilmu agama, memperbanyak amal sholih, serta meningkatkan tilawah Al-Qur’an.

Siswa-siswi MTs Ma’arif NU Lowokwaru Kota Malang turut mengisi bulan suci ini dengan kegiatan Pesantren Sabtu-Ahad (PETUAH) Series Ramadhan, yang dilaksanakan di Masjid Dwiga Kota Malang pada Sabtu, 15 Maret 2025.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program unggulan MTs Ma’arif NU Lowokwaru yang rutin dilaksanakan setiap bulan dalam bentuk pesantren selama dua hari satu malam. Namun, khusus di bulan Ramadhan, kegiatan dipadatkan menjadi satu hari penuh.

“Program ini merupakan penguatan dari program unggulan Madrasah Diniyah (Madin) dengan PETUAH. Khusus di bulan Ramadhan, kegiatan dipadatkan dengan rangkaian shalat dhuha, tadarus pagi dan sore, kajian kitab kuning, latihan menulis ayat Al-Qur’an, ice breaking, permainan edukatif, serta nonton bareng film bertema islami,” terang Ustadz Fauzi, Ketua Pelaksana kegiatan sekaligus Ketua MWC Ma’arif NU Lowokwaru.

Dalam program PETUAH ini, para siswa tidak hanya belajar secara formal, tetapi juga berbaur dengan masyarakat. Beberapa di antaranya bahkan mengikuti kajian dan pengajian bersama para ustadz dan asatidzah yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh kemuliaan, di mana setiap amal ibadah dilipatgandakan pahalanya. Semoga melalui program PETUAH ini, siswa-siswi MTs Ma’arif NU Lowokwaru dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat dan keberkahan sebagai bekal dalam kehidupan mereka, sehingga menjadi pribadi yang sholih dan sholihah. Aamiin.