Alissa Wahid Dorong NU Malang Perkuat Gerakan Keluarga Maslahat di Muskercab III - HWMI.or.id

Sunday, 21 September 2025

Alissa Wahid Dorong NU Malang Perkuat Gerakan Keluarga Maslahat di Muskercab III

Dokumen : Ning Alisa saat memberikan pandangan strategis program GKM PBNU di PCNU Kota Malang
MALANG – Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) III Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang yang digelar pada Ahad (21/9/2025) menjadi momentum penting bagi konsolidasi arah gerakan NU ke depan. Bertempat di Kantor PCNU Kota Malang, forum ini menghadirkan semangat refleksi sekaligus peneguhan komitmen khidmah.

Salah satu tokoh yang memberikan pandangan strategis adalah Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Nyai Hj. Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid. Dalam sambutannya, putri sulung KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu menekankan perlunya NU menjalankan khidmah yang solid, terintegrasi, dan berdampak nyata bagi masyarakat.

Menurut Alissa, NU tidak cukup hanya mengandalkan struktur organisasi yang mapan, melainkan harus menghadirkan kerja kolektif yang konsisten dan saling melengkapi. Ia menyoroti secara khusus Gerakan Keluarga Maslahah Nahdlatul Ulama (GKMNU) yang sejak diluncurkan akhir 2022 masih belum berjalan optimal di lapangan. 

“GKMNU ini sangat strategis, tapi masih terasa vakum. Padahal isu keluarga menyentuh hampir semua aspek kehidupan umat. Karena itu, NU perlu bergerak secara terintegrasi, tidak sibuk sendiri-sendiri,” tegasnya.

Alissa menekankan bahwa keluarga merupakan fondasi peradaban. Jika keluarga kuat dan berdaya, masyarakat juga akan kokoh. Sebaliknya, rapuhnya keluarga akan memunculkan problem sosial mulai dari kemiskinan, pendidikan yang tertinggal, krisis kesehatan, hingga kerentanan terhadap radikalisme.

Ia mendorong agar GKMNU diposisikan bukan hanya sebagai program formal, tetapi sebagai gerakan kultural yang menyentuh kebutuhan riil di akar rumput. Keberhasilan program, lanjutnya, hanya bisa diwujudkan dengan dukungan SDM yang kapabel, peta kerja yang jelas, serta sinergi antar lembaga NU.

Alissa juga mengingatkan adanya tumpang tindih program di berbagai lembaga NU karena kurang koordinasi. Dengan konsolidasi jam’iyyah, program kesejahteraan keluarga dapat diarahkan lebih efektif dan berkelanjutan.

“NU harus menghadirkan keluarga maslahat, bukan hanya keluarga sakinah dalam arti sempit. Keluarga maslahat artinya keluarga yang mampu membawa kebaikan, tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga masyarakat luas,” ujarnya.

Di hadapan peserta Muskercab, Alissa mengajak seluruh elemen NU—mulai IPNU-IPPNU, badan otonom, hingga lembaga-lembaga PCNU—untuk mengakhiri pola kerja sektoral. Kolaborasi, konsolidasi, dan satu visi besar menjadi kunci keberhasilan khidmah NU di masa depan.

Pesan tersebut memberi nuansa reflektif bagi Muskercab III PCNU Kota Malang, yang tak hanya membahas agenda rutin organisasi, tetapi juga mengarahkan NU agar semakin relevan dengan tantangan zaman. Dengan mengokohkan keluarga sebagai fondasi masyarakat, NU diharapkan semakin hadir sebagai pengayom umat dalam bidang agama, pendidikan, sosial, kesehatan, hingga ekonomi. (Zain)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda