Hati-hati Undang Dai! Geger ''Ustadz BUMN'' Haikal Hasan "Plesetkan" Alquran - HWMI.or.id

Tuesday 14 July 2020

Hati-hati Undang Dai! Geger ''Ustadz BUMN'' Haikal Hasan "Plesetkan" Alquran






Masih ingat dengan Ustadz Haikal Hasan Lc? ‘Ustadz BUMN’ (Telkomsel) yang ceramahnya sering diunggah MTT (Majelis Ta’lim Telkomsel) dan dilihat puluhan ribu orang itu, Kamis (7/6/2018) menjadi sorotan banyak orang. Terutama santri-santri yang memahami ayat Alquran.

“Gawat! Mengutip Alquran tetapi tidak ada dalam Alquran. Gaya penyampaiannya menggebu-gebu seperti benar. Ini harus diluruskan, kalau tidak, bisa berbahaya, makna Alquran bisa diplesetkan,” demikian komentar salah seorang warganet yang terekam duta.co Kamis (7/6/2018).

Apalagi, demikian yang lain, Ustadz Haikal ini sering disebut sebagai ustadz radikal. Ia menjadi idola sejumlah jamaah di BUMN, ialah yang diundang Telkomsel untuk mengisi Kajian Dzuhur Ramadhan di Masjid Tarqiyah Taqwa milik Telkomsel sejak beberapa tahun lalu sampai Ramadhan 1439 ini. Jamaah Telkomsel juga mengupload hasil ceramah-ceramahnya.




Haikal Hasan, dalam salah satu ceramahnya diketahui keliru ketika menyampaikan ayat Alquran. Tidak jelas, apakah dia sadar atau tidak. Haikal mengatakan salah satu ayat Alquran yang seharusnya dibaca “SADIDAN” yang berarti “BENAR”, dibacanya menjadi “SYADIDAN” yang diartikannya “KERAS”.

“Ini petikan video Hassan Haikal yang entah dia sengaja atau tidak telah mengubah kata “SADIDAN’ yang berarti “BENAR” menjadi “SYADIDAN” yang berarti “KERAS/KASAR”,” tulis akun facebook Moh Musa, Selasa (05/06/2018), sambil mengupload video Haikal tersebut.



Sudah lama kajiannya menjadi konten youtube yang diunggah MTT (Majelis Ta’lim Telkomsel). (FT/youtube)

Kemudian, lanjut Musa, kata “balighaa” dalam Surat an-Nisa [4]:63 dia artikan dengan diksi yang kasar yaitu “menusuk hati”, padahal kata “baligha” di situ lebih tepat diartikan “menyentuh sanubari”, atau “membekas dalam jiwa.” Ada makna yang berlawanan.

“Naifnya lagi dia mengatakan “wa qul lahum qaulan baligha”, padahal yang benar “wa qul lahum FI ANFUSIHIM qaulan baligha (dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka),” jelas Musa menambahkan.

Menurut Musa, ceramah Haikal Hasan tersebut adalah sesuatu yang memprihatinkan, kalau begini Islam bisa menjadi beringas. Karenanya, harus ada yang mengingatkan. Sampai berita ini diturunkan belum terkonfimasi yang bersangkutan.

Mengatahui hal tersebut, KH Mustofa Bisri atau yang akrab dipanggil Gus Mus, melalui akun facebooknya Ahmad Mustofa Bisri turut berkomentar memberikan nasehat atas ceramah Haikal Hasan yang demikian.

“Mã halaka ‘mru-un ‘arafa qadrah. (Tidak celaka orang yang tahu kadar dirinya). Dan sering kali orang yang tidak tahu kadar dirinya, mencelakai orang lain juga. Tawaduk atau rendah hati, menunjukkan tahu kadar diri,” tulis Gus Mus, Rabu (06/06/2018) sebagaimana dikutip dutaislam.com. (mky)

www.hwmi.or.id

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda