Ramai Polemik Islam Marah, Kiai Misbah Sebarkan Islam Ramah di Manokwari Papua Barat
Komisi Dakwah dan Pengembangan Umat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat bersama Komisi Dakwah dan Pengembangan Umat MUI Provinsi Papua Barat menggelar Pelatihan Kader Dakwah Wasathiyatul Islam. Kegiatan yang diselenggarkan selama tiga hari mulai dari Sabtu 5 Desember 2020 s.d. 7 Desember 2020 yang bertempat di Manokwari, Papua Barat ini diselenggarakan secara hybrid baik daring (online) maupun luring (offline).
Wakil Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Umat MUI Pusat KH Misbahul Munir Kholil yang hadir pada acara itu mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan program komisi dakwah MUI pusat yang harus tuntas di tahun 2020.
“Kedatangan kami ke Papua Barat tepatnya di Manokwari mulai hari Sabtu kemudian sekarang hari Minggu dan besok hari Senin, selama tiga hari adalah untuk menyebarkan Islam Wasathiyah atau istilah NU itu Islam Nusantara,” kata Kiai Misbah dalam keterangannya kepada tim dakwah NU, Ahad (06/12).
Foto Bersama Kader Dakwah Wasathiyatul Islam bersama Kiai Misbahul Munir dan Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani
Diketahui, kegiatan ini dihadiri langsung oleh seluruh perwakilan MUI dari kabupaten yang ada di Papua Barat, Wakil Gubernur Papua Barat bapak Mohamad Lakotani, kemudian yang hadir dari MUI Pusat Kiai Misbahul Munir Kholil, dan secara virtual diikuti oleh Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat Kiai M Cholil Nafis, Sekjen MUI Kiai Marsudi Syuhud serta peserta yang hadir sekitar 75 peserta yang merupakan ulama muda kisaran umur 40 tahun ke bawah.
“Mereka dibekali dengan materi materi Islam wasathiyah, fiqh dakwah, kebangsaan, dan Islam wasathiyah itu menjadi prinsip MUI dalam berdakwah,” tutur Kiai Misbah yang juga Wakil Ketua Lembaga Dakwah PBNU ini.
Urgensi kegiatan ini, menurut Kiai Misbah adalah untuk meyebarkan Islam Wasathiyah yang ramah dan moderat yang memiliki nilai kebangsaan. Hal ini diinisiasi karena adanya penggambaran Islam yang penuh marah, kebencian, dan kekerasan baik di jagat media ataupun di Indonesia.
“Kita tahu saat ini sedang tarik menarik, ada Islam yang digambarkan sebagai penuh dengan kebencian dan kekerasan, nah ini harus giat lagi mengkampanyekan tentang Islam yang toleran, Islam yang menyatu dengan kebangsaaan kita,” tutur Ketua Aswaja Center Pusat ini.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Misbah ini berharap, tujuan dari acara ini adalah tersebarnya Islam Rahmaatan lil Alamin Islam yang ramah bukan yang marah, Islam yang merangkul, bukan Islam yang memukul, intinya mengajarkan Islam yang Wasathiyah, Islam yang moderat.
“Islami ini juga Indonesia, (Islam_red) dalam kontek ke-Indonesia-an,” tandasnya mengakhiri. (fqh/dakwahnu.id)