Habib Husin Desak Polisi Tangkap Penganut Terorisme yang Ada di BUMN, Sekolah, dan Lembaga Negara - HWMI.or.id

Wednesday 22 September 2021

Habib Husin Desak Polisi Tangkap Penganut Terorisme yang Ada di BUMN, Sekolah, dan Lembaga Negara

Habib Husin Desak Polisi Tangkap Penganut Terorisme yang Ada di BUMN, Sekolah, dan Lembaga Negara

Dikutip dari suaraislam.co, Ketua Cyber Indonesia, Husin Alwi Shihab atau Habib Husin mendesak aparat kepolisian agar menangkap para penganut paham radikalisme dan terorisme yang ada di dalam lembaga negara, BUMN, dan sekolah.

“Ali Kalora Tewas! Terima kasih #Densus88 @Kepolisian_RI @DivHumas_Polri. Semoga ini jadi pintu untuk menangkap yg masih ada di lembaga pemerintahan, BUMN dan sekolah2 yg secara diam-diam mengajarkan paham radikalisme dan terorisme,” kata Habib Husin

Perlu diketahui, Satgas Madago Raya turut menyita barang bukti berupa senjata api hingga bom usai baku tembak yang berakhir dengan tewasnya pimpinan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah, Ali Ahmad alias Ali Kalora.

Kontak tembak terjadi di Desa Astina Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong pada Sabtu (18/9) pukul 18.00 WITA.

“Mengamankan barang bukti berupa satu pucuk senjata api laras panjang jenis M16 diduga milik Ali Kalora, dua buah ransel, satu buah bom tarik, satu buah bom bakar dan lain-lain,” kata Kapolda Sulteng Irjen Rudy Sufahriadi kepada wartawan, Minggu (19/9).

Rudy menuturkan keberhasilan melumpuhkan Ali Kalora ini bermula dari informasi intelijen tentang keberadaan DPO teroris Poso tersebut.

“Diawali oleh intelijen kita mendapat informasi bahwa keberadaan DPO yang terpisah dari kelompoknya,” ujarnya.

Dari informasi itu, kata Rudy, tim pun langsung dikerahkan menuju ke lokasi untuk melakukan penangkapan.

Sempat terjadi baku tembak, hingga Ali Kalora dan Ikrima alias Jaka Ramadhan alias Rama tewas dalam peristiwa tersebut.

Di sisi lain, saat ini masih tersisa empat DPO teroris lainnya. Yakni Askar Alias Jaid Alias Pak Guru, Nae Alias Galuh Alias Muklas, Suhardin Alias Hasan Pranata dan Ahmad Gazali Alias Ahmad Panjang.

“Diharapkan kepada sisa DPO teroris Poso untuk segera menyerahkan diri sebelum dilakukan tindakan tegas terukur apabila bertemu di lapangan,” ucap Rudy seperti dikutip dari CNN Indonesia.

(Hwmi Online)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda