Karpet Masjid Gus Dur Kembali Digelar, Jamaah Tarawih 1 Juz Membludak - HWMI.or.id

Monday 4 April 2022

Karpet Masjid Gus Dur Kembali Digelar, Jamaah Tarawih 1 Juz Membludak

Karpet Masjid Gus Dur Kembali Digelar, Jamaah Tarawih 1 Juz Membludak

Oleh: Ali Musthofa Asrori

Dikutip dari NU Online,Setelah dua tahun tergulung akibat didera pandemi Covid-19, akhirnya karpet Masjid Jami’ Al-Munawwaroh Jln Warung Sila No 10 Ciganjur Jagakarsa, Jakarta Selatan, kembali digelar. Masjid Gus Dur ini pun kembali menggelar shalat Tarawih 20 rakaat dengan 1 juz.

Tarawih pada Ramadhan 1443 H yang dimulai Sabtu (2/4/2022) malam itu terasa spesial dan mengharukan setelah pemerintah memperbolehkan jamaah tarawih di masjid dengan shaf rapat. Jamaah pun membludak hingga tak sedikit yang shalat di teras Masjid Gus Dur.

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Munawwaroh Ciganjur H Syaifullah Amin mengatakan, pihaknya menyambut baik keputusan pemerintah tersebut sehingga tradisi tarawih 1 juz kembali bisa diselenggarakan.

“Untuk tahun ini, seperti sebelumnya, para imam terdiri dari aktivis JQHNU dan alumni PTIQ Jakarta. Koordinator imam dipegang oleh alumnus Pesantren Ciganjur dan PTIQ, Ustadz Salim Ismail,” kata Haji Amin, sapaan akrabnya.

Menurut dia, tradisi tarawih 1 juz ini memasuki tahun ke-11 karena 2 tahun tidak digelar. Tarawih 1 juz ini telah dimulai sejak pengasuh Pesantren Ciganjur KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) masih hidup. “Tepatnya mulai Ramadhan 2009,” ungkapnya.

Tradisi tarawih 1 juz ini, lanjut dia, berawal dari cerita Gus Dur kepada KH Muhammad Musthofa, Pemangku Pesantren Ciganjur kala itu. Gus Dur bercerita, saat Mbah Hasyim mengimami shalat tarawih di Masjid Pesantren Tebuireng selalu membawa mushaf Al-Quran kecil.

“Jadi, Bapak (sapaan Kiai Musthofa kepada Gus Dur-red) ingin di sini (Pesantren Ciganjur) meneladani kebiasaan Mbah Hasyim yang tarawih pakai 1 juz. Padahal Mbah Hasyim nggak hafal Quran. Ini pertanda kecintaan beliau kepada Quran,” ungkap Haji Amin mengulang cerita dari Kiai Musthofa.

Menurut Direktur Aswaja TV ini, tarawih 1 juz tidak hanya diikuti para jamaah sekitar masjid Gus Dur. Namun, juga berasal dari luar Ciganjur. Bahkan, ada yang dari luar kota. Mereka sengaja mengajak anak istrinya mengikuti jamaah isya sekaligus tarawih 1 juz.

“Ini tentu menarik. Sebab, ternyata banyak orang yang ingin khusyuk shalatnya. Di sini orang bisa santai sambil menyimak Quran itu. Secara nggak langsung, tradisi ini menjadi cara dakwah yang unik,” ujar pria asal Kudus Jawa Tengah ini.

Pantauan NU Online, para jamaah memenuhi Masjid Gus Dur hingga meluber ke teras yang berbatasan langsung dengan kediaman Almaghfurlah KH Abdurrahman Wahid. Kendaraan roda dua tampak berjajar rapi di halaman masjid, begitu juga kendaraan roda empat parkir di depan gedung SDIT KH A Wahid Hasyim.

Sebelum Tarawih 1 juz dilaksanakan, Imam perdana Ustadz Abdul Kholiq menyampaikan kultum menyambut datangnya bulan puasa. Ia mengaku sangat terharu menyaksikan para jamaah yang antusias mengikuti tarawih. “Semoga tradisi yang sudah lama dilakukan di masjid ini bisa terus dilaksanakan,” ujarnya

(Hwmi Online)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda