Syi’ar Jum’at Wekasan, MWC NU Lowokwaru Gelar Gema Sholawat dan Ngaji Kitab KH. Hasyim Asy’ari - HWMI.or.id

Friday, 30 May 2025

Syi’ar Jum’at Wekasan, MWC NU Lowokwaru Gelar Gema Sholawat dan Ngaji Kitab KH. Hasyim Asy’ari

Dokumen: Mahallul Qiyam Sebelum mengawali ngaji rutin Jumat Wekasan

Malang – Jumat, 30 Mei 2025. Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Lowokwaru kembali menggelar kegiatan keagamaan dalam rangka menyemarakkan syi’ar Islam Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah. 

Bertempat di kantor MWC NU Lowokwaru, gema sholawat Nabi Muhammad Saw. berkumandang membahana, mengiringi pembacaan dzikir, shalawat, dan doa bersama. 

Acara yang berlangsung pada pukul 20.00 hingga 21.30 WIB ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Syi’ar Jum’at Wekasan yang rutin diadakan oleh MWC NU Lowokwaru.

Acara utama malam itu adalah pengajian kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim karya Hadratusy Syaikh KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama.

Ustadz Asyhari saat menyampaikan ngaji kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim

Dengan tema “Keutamaan Ilmu dan Guru”, kajian ini menggugah kembali pentingnya adab dalam menuntut ilmu dan memuliakan guru, sebagaimana menjadi warisan nilai dalam tradisi pesantren dan ke-NU-an.

Kegiatan ini dihadiri oleh para pengurus Syuriah, Tanfidziyah, dan unsur ranting NU se-Lowokwaru. Sebagai bentuk komitmen dalam menjaga dan mengembangkan tradisi keilmuan serta kebudayaan Islam Nusantara, kegiatan ini dikoordinasikan oleh Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) MWC NU Lowokwaru.

MWC NU Lowokwaru sendiri merupakan salah satu struktur organisasi NU tingkat kecamatan yang aktif dalam menyebarkan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah di wilayah Lowokwaru, Kota Malang. Melalui kegiatan seperti ini, MWC NU Lowokwaru terus memperkuat identitas ke-NU-an di tengah masyarakat serta mempererat silaturahmi antar warga NU.

Dengan suasana yang khusyuk dan penuh semangat kebersamaan, acara malam itu menjadi momentum penting dalam meneguhkan nilai-nilai keislaman, keindonesiaan, dan kebudayaan yang menjadi ciri khas Nahdlatul Ulama. Kegiatan syi’ar seperti ini diharapkan terus berlanjut dan menjadi ruang perjumpaan spiritual yang menguatkan ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda