Jawab Tantangan Dakwah: LD PWNU Jabar Data Dai Aswaja An-Nahdliyah - HWMI.or.id

Wednesday 24 June 2020

Jawab Tantangan Dakwah: LD PWNU Jabar Data Dai Aswaja An-Nahdliyah


Jawab Tantangan Dakwah: LDPWNU Jabar Data Dai Aswaja An-Nahdliyah

Salah satu kunci sukses dakwah, di antaranya adalah menguasai “peta dakwah”. Peta yang dimaksud adalah yang berhubungan dengan kondisi real mad’u (objek dakwah), kesiapan instrument dakwah (wasâil al-da’wah), ketepatan metode yang digunakan (tharîqat al-da’wah), serta kualitas dan kuantitas juru dakwah (du’ât).

Untuk kepentingan yang disebut terakhir, yaitu juru dakwah (du’ât), Pengurus Wilayah Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama Jawa Barat (LDNU Jawa Barat) sedang berikhtiar melakukan pendataan potensi juru dakwah. Pendataan ini dipandang LDNU Jawa Barat sebagai hal yang dlaruriy (mendesak). Alasannya, karena sampai saat ini, belum ada data juru dakwah yang dimiliki oleh keluarga besar NU Jawa Barat.

Selain dinilai dlaruriy dari aspek kepemilikan data, ikhtiar pendataan ini juga untuk menjawab tantangan dakwah yang selama ini dihadapi. Misalnya saja, untuk konteks kepentingan pemenuhan permintaan dakwah dari instansi maupun perseorangan. LDNU masih kesulitan merekomendasikan seseorang, tersebab belum dimilikinya data yang bisa dikonfirmasi dengan kualifikasi yang diminta.

Selain itu, pendataan da’i Aswaja ini dipandang perlu untuk memastikan pengamalan, pengamanan dan pelestarian ajaran Aswaja an-Nahdliyyah. 

Hal ini jauh lebih utama, dibanding hanya sekedar kepentingan “mengisi panggung”. Demikian ungkap Kiai Amin Baejuri Asnaf, Ketua LDNU Jawa Barat. 

Gejala “gangguan” terhadap amaliah Aswaja An-Nahdliyyah semakin kentara, seiring dengan pemanfaatan teknologi media massa. 
Lanjut Kiai Amin. Kecenderungan masyarakat yang lebih percaya pada Youtube, misalnya, ditambah dengan malasnya melakukan konfirmasi terhadap maraji’ (referensi) yang otoritatif, akan membuat masyarakat semakin gamang dengan amaliah yang biasa dilakukannya.

Dengan pendataan ini, diharapakan, masalah tersebut bisa dijawab. Karena instrument pendataan yang sedang dilakukan, memuat di antaranya daya jangkau dakwah, kemudian spesifikasi kajian dakwah yang biasa dilakukan, serta pendekatan dakwah yang biasa digunakan. 

Dengan pendataan ini, LDNU Jawa Barat akan membuat klasifikasi dna kategorisasi da’I, sehingga akan diketahui si Fulan ahli di bidang Fiqih, tinggal di kota X, bisa menjangkau kecamatan Y, dengan pendekatan dakwah debat ilmiah, dan seterusnya.

Pendataan ini dilakukan melalui distribusi formulir digital yang disebara ke semua jejaring NU se-Jawa Barat. Namun harus diakui, pendataan ini tentu masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu perbaikan dan penyempurnaan akan terus dilakukan. Namun demikian, setidaknya sudah ada base data awal untuk menuju kesempurnaan tersebut. 

Meminjam kaidah mâ lâ yudraku kulluhu lâ yutraku kulluhu.

Untuk mengimbangi kemudahan akses informasi, sebagai indikator revolusi industry 4,0, ke depan data ini akan dikonversi menjadi sebuah aplikasi, yang bisa dimanfaatkan oleh sebanyak-banyaknya yang berkepentingan. 

Oleh karenanya, saran dan masukan dari semua pihak akan sangat dinantikan. Demikian pungkas Kiai Amin. (yzp)

www.hwmi.or.id

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda