Cinta Tanah Air Itu Ada Dalilnya - HWMI.or.id

Friday 31 July 2020

Cinta Tanah Air Itu Ada Dalilnya




CINTA TANAH AIR ITU ADA DALILNYA

Cinta tanah air nama lainnya nasionalisme. 
Kelompok HTI tak sependapat dengan nasionalisme, bahkan mereka menganggap cinta tanah air itu beda dengan nasionalisme.

Mengapa mereka menganggap beda antara cinta tanah air dan nasionalisme? 

Karena cara berfikirnya masih terformat dengan pola pikir Taqiyuddin an-Nabhani, Abdul Qadim Zallum, Sayyid Qutub dan sebagainya. 

Mereka memang mendoktrin bahwa nasionalisme, kapitalisme, liberalisme, komunisme, sosialisme dan isme-isme lainnya itu produk kafir dan harus dijauhi dan diganti. 

Sekali lagi mereka memasukkan istilah nasionalisme ke dalam rombongan kafir tersebut.

Di sinilah letak kesalahan HTI. 
Mereka tidak tahu walau sama redaksinya, sama-sama tertulis nasionalisme, namun maksudnya berbeda. 

Nasionalisme yang dibangun Hadratussyeikh KH Hasyim Asyari itu nasionalisme Islam (nasionalisme religius) bukan nasionalisme sekuler sebagaimana yang ada di Timur Tengah maupun Barat. 

Jadi HTI ketika menyalahkan nasionalisme di Indonesia namun pakai formula (pattern) dari barat. 
Ya pasti gagal paham.

Nasionalisme sekuler (nasionalisme Barat) dan nasionalisme Islam (nasionalisme religius) itu beda bro.
Jika NU pasti Ahlussunnah wal Jamaah (ASWAJA). 

Namun jika Aswaja belum tentu NU.

● Golongan "Aswaja" yang bukan NU:
1)  FPI
2) Aswaja Garis Lurus (sering menyebut NU GL)
3) Shoutul Ulama (Aswaja bentukan HTI)
4) Wahabi (Mengaku Aswaja)
5) Dll

● Ber-NU itu harus sesuai dengan manhaj NU di bidang:
1) Aqidah (tauhid)
2) Syariah (fiqh)
3) Akhlak (tasawuf)
4) Amaliah (amalan sehari-hari)
5) Fikrah (kerangka berfikir)
6) Harakah (gerakan dakwah)
7) Siyasah (garis politik)
___________
📝 Catatan: Siyasah NU itu religious nasionalis (keagamaan dan kebangsaan tidak dipertentangkan) dengan kata lain tidak sepakat dengan khilafah ala HTI. 

Artinya jika ada orang NU yang ikut gerakan politik HTI, berarti sudah pertentangan dengan prinsip SIYASAH NU. 
Dengan kata lain, sudah keluar bukan NU lagi.

www.hwmi.or.id

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda