Kesunahan Dan Keutamaan Puasa Hari Arafah - HWMI.or.id

Thursday 23 July 2020

Kesunahan Dan Keutamaan Puasa Hari Arafah



Puasa Arafah adalah puasa hari ke-sembilan bulan Dzulhijjah. Keutamaan puasa ini adalah bisa menghapus dosa selama dua tahun (satu tahun yang telah lewat dan satu tahun yang akan datang). Puasa Arafah disunnahkan bagi orang yang tidak sedang melakukan ibadah haji.

Dalam kitab Al-Majmu’ Syarah al-Muhazzab (6/379) dijelaskan,

ويستحب لغير الحاج ان يصوم يوم عرفة لما روى أبو قتادة قال " قال رسول الله صلى الله عليه وسلم صوم عاشوراء كفارة سنة وصوم يوم عرفة كفارة سنتين سنة قبلها ماضية وسنة بعدها مستقبلة "

Artinya: Disunnahkan bagi orang yang tidak melaksanakan ibadah haji untuk berpuasa pada hari arafah. Karena landasan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah, beliau berkata: Rasulullah Saw. bersabda: "Puasa Asyura menjadi penebus dosa setahun, dan puasa hari Arafah menjadi penebus dosa dua tahun, tahun yang telah lewat dan tahun yang akan datang”.

Sementara bagi orang yang sedang melakukan ibadah haji tidak disunnahkan puasa Arafah, karena diutamakan untuk memperbanyak doa. Sedangkan jika berpuasa malah akan membuat lemas, sehingga tidak sangggup berdoa.

Dalam kitab Al-Majmu’ Syarah al-Muhazzab (6/379) dijelaskan,

ولا يستحب ذلك للحاج لما روت ام الفضل بنت الحارث " ان اناسا اختلفوا عندها في يوم عرفة في رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال بعضهم هو صائم وقال بعضهم ليس بصائم فارسلت إليه بقدح من لبن وهو واقف علي بعيره بعرفة فشرب " ولان الدعاء في هذا اليوم يعظم ثوابه والصوم يضعفه فكان الفطر افضل

Artinya: Tdak disunnahkan demikian (puasa hari Arafah) bagi orang yang melaksanakan ibadah haji. Karena hadis yang diriwayatkan dari Ummu al-Fadhl binti Harits: ”Sesungguhnya manusia berbeda pendapat pada hari Arafah tentang Rasulullah. Sebagian mereka berkata bahwa Rasul berpuasa, dan sebahagian yang lain mengatakan Rasul tidak berpuasa. Maka aku mengirimkan semangkuk susu kepada Rasulullah, saat itu beliau berada di atas unta beliau di padang Arafah, kemudian Rasul meminumnya”. Dan karena bahwa sesungguhnya berdo’a pada hari ini (Arafah) dapat melipat gandakan fahala, sementara berpuasa menyebabkan lemah (sehingga tidak sanggup berdo’a). Maka tidak bepuasa (hukumnya) lebih utama.

Silahkan Share!

Wallahu a'lam bisshowab.

Santri droid

www.hwmi.or.id

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda