Dirgahayu RI Ke-75, Ketum PBNU Tegaskan Keselamatan Budaya Bangsa - HWMI.or.id

Monday, 17 August 2020

Dirgahayu RI Ke-75, Ketum PBNU Tegaskan Keselamatan Budaya Bangsa



Dirgahayu RI ke-75, Ketum PBNU Tegaskan Keselamatan Budaya Bangsa


Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Said Aqil Siroj menegaskan pentingnya menjaga budaya bangsa untuk kesejahteraan dan kesatuan bangsa Indonesia. Hal ini disampaikannya pada siaran narasi kemerdekaan RI ke-75 (14/8) yang diunggah oleh NU Channel.


“Maka saya tegaskan disini ketika bicara keutuhan, keselamatan, kesatuan Indonesia adalah yang paling penting mari kita jaga keselamatan budaya bangsa, kepribadian bangsa, jati diri bangsa, agar kita bermartabat dihormati dunia Internasional,” tegasnya.


Menurutnya, kemerdekaan artinya tidak ada kooptasi dari kita oleh siapapun, termasuk juga dengan alasan apapun. Mari kita menjaga keutuhan NKRI baik secara geografis, yang lebih penting lagi budaya, kepribadian, dan jati diri bangsa Indonesia.


“Martabat bangsa tergantung budayanya. Ketika budayanya hancur, hancurlah martabat bangsa tersebut. Ketika budayanya baik, kokoh, kuat maka kuat kokohlah martabat bangsa tersebut. Mudah-mudahanan Allah selalu melindungi kita semua, mudah-mudahan Allah selalu merahmati,memberkati, menolong bangsa Indonesia dalam menghadapi segala kesulitan,” tuturnya.


Negara Indonesia merupakan negara yang diberi anugerah yang sangat luar biasa dari Allah SWT. Potensi alam dan kekayaan yang luar biasa membuat Indonesia mempunyai apa saja yang dibutuhkan. Namun, memang SDM Indonesia masih belum banyak mampu bagaimana memanfaatkan sumber daya yang melimpah ini.


“Laut dan darat, semuanya mengandung kekayaan alam yang luar biasa. Hanya saja yang kita butuhkan adalah integritas dari para pengelola negara ini agar potensi kekayaan alam bisa dinikmati oleh seluruh rakyat indonesia,” ungkap Buya sapaan akrabnya.


Selanjutnya, Kiai Said mengatakan yang dibutuhkan Indonesia adalah orang-orang yang memiliki sifat akhlakul karimah. Sehingga mereka dapat dipercaya untuk mengatur dan mengelola kekayaan alam ini yang nantinya bisa dinikmati oleh rakyat Indonesia.


Kiai Said juga mengingatkan kembali mengenai kekayaan alam Indonesia yang telah Allah siapkan ini seharusnya cukup untuk mensejahterakan rakyat Indonesia.


“Allah telah menyiapkan kekayaan alam Indonesia yang cukup untuk mensejahterahkan rakyat 267 juta. Tapi kekayaan Indonesia tidak akan cukup untuk satu orang, sepuluh orang, tiga puluh orang yang rakus yang tamak. Ini perlu kita renungkan,” ucapnya mengingatkan.


Pada kesempatan yang sama, Kiai Said juga menjelaskan pancasila sebagai falsafah ideologi bernegara, telah menyelamatkan Indonesia dari segala keterpurukan.


“Negara-negara lain belum tentu punyai falsafah hidup yang sangat ideal seperti pancasila  ini. Maka mudah sekali terjadi perang saudara yang berlarut-larut yang bertahun-tahun memakan korban ratusan ribu orang sampai jutaan. Alhamdulllah bangsa ini selalu selamat bisa menyelamatkan dirinya dari krisis yang dialami berkat pancasila,” katanya.


Lebih lanjut, Buya juga menyampaikan harapan di hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 ini bisa menjadi momentum masyarakat untuk tetap damai, kokoh, tetap bersatu, dan tidak meninggalkan budaya gotong royong.


“Saya Ketua Umum PBNU, mengucapkan dirgahayu, selamat ulang tahun kemerdekaan republik Indonesia yang kita cinta ke-75. Dengan harapan semoga bangsa Indonesia, rakyat Indonesia semakin diberi rahmat oleh Allah SWT, maju, jaya, sejahera, aman, damai, kokoh, bersatu, dan gotong royong,” pungkasnya. (Ahn/dakwahnu)

www.hwmi.or.id

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda