Katanya membela kalimat tauhid kenapa harus
Setahun yg lalu saya mendapat tugas sebagai salah satu tim peneliti dari MUI Pusat terkait rencana pembubaran HTI. Saya mendapatkan kesempatan bisa masuk di kantor HTI dan bertemu dg tokoh2 pentolan diantaranya bertemu jubir HTI Ismail Yusanto. Saya sempat mengambil beberapa gambar baik di luar maupun di dalam ruangan.
Saya melihat di lantai dua ada ruangan konferensi pers yang kiri kanannya terdapat dua bendera bertuliskan khat moderen lailaha ilallah. Kenapa harus berbohong mengaku tidak punya bendera ? Semestinya org yg berjuang membela kalimat tauhid harus konsisten dan jujur, tidak akan berani melakukan kebohongan dan manuver licik. Inilah bedanya ketika kalimat tauhid dijadikan alat manipulasi utk menipu umat bukan diamalkan menjadi prinsip akidah.
Pada sesi wawancara saya bertanya banyak hal salah satunya, kenapa kantor ini tidak ada gambar Pancasila, foto Presiden dan Wakil Presiden, dan bendera yg dipasang bukan merah putih tp bendera berwarna hitam dan putih ? Akhirnya mulai terkuak satu persatu bahwa HTI bukan organisasi dakwah melainkan organisasi politik internasional yang menolak Pancasila dan demokrasi. HTI memiliki sistem khilafah merasa sbg sistem terbaik yg menyelesaikan semua masalah, namun ketika saya tanya di negara manakah sistem HTI sdh dipraktekkan ? Jubir HTI menjawab, belum ada. Terus saya menimpali, berarti Indonesia akan menjadi uji coba penerapan khilafah ? apa tdk beresiko terjadi perpecahan dan konflik horizantal buktinya ISIS di timur tengah telah memporak porandakan Suriah dan Irak. Padahal sistem Pancasila sdh teruji menjadikan masyarakat Indonesia hidup damai, rukun dan harmoni selama bertahun-tahun.
Kemudian saya bertanya lagi, jika HTI berhasil menguasai Indonesia apakah HTI akan mandiri sbg negara atau berada dibawah kontrol negara lain ? Jubir menjawab, kedudukan HTI (Indonesia) itu dipimpin seorang Amir dan wajib patuh dengan Amir 'Am yang berpusat di luar negeri. Saya kaget dan shock mendengar jawaban tersebut.
Maukah bangsamu yang sudah damai terkoyak oleh perang saudara ? Maukah bangsamu yang sudah merdeka dikuasai dan diserahkan kepada kekuatan asing ?
KH. M. Ali Abdillah
*NB 😗
_Mari rapatkan barisan kita bela mati-matian NKRI dan basmi HTI yang ternyata ingin Indonesia di bawah antek asing dengan dalih khilafah !!_
Bak Disambar Petir ! TGB Bongkar Soal Bendera Nabi. HTI Bohongi Umat Islam Indonesia ? http://tz.ucweb.com/10_3TElk
Bak Disambar Petir ! TGB Bongkar Soal Bendera Nabi. HTI Bohongi Umat Islam Indonesia ?
detik.com
Kontroversi bendera HTI yang diklaim sebagai bendera Nabi menemukan titik baru yang sangat mencengangkan. Seorang Ulama yang otoritasnya tidak diragukan , yakni Dr. KH Tuan Guru Bajang, berhasil membongkar literasi terkait bendera Nabi SAW itu dan ternyata HTI telah salah besar atas bendera Nabi.
Pertama bendera Nabi bentuknya tidak seperti itu dan kedua yang sangat fatal adalah bahwa bendera Nabi tidak pernah dikibarkan oleh Nabi dan para sahabatnya dalam situasi damai. Bendera Nabi hanya dikibarkan dalam kondisi perang melawan musuh.
Lalu dalam kontek Indonesia, apa yang HTI telah lakukan ? Mereka mengibarkan ribuan bendera HTI yang diklaim sebagai bendera Nabi smentara negara dalam kondisi damai. Lalu ajaran dan tuntunan siapa yang mereka ikuti ?
Redaksi Indonesia
Ya Tuhan, betapa telah sangat banyak umat ini diajak oleh orang-orang yang tidak paham agama dan akibatnya sangat fatal. Umat bisa tersesat dalam pertumpahan darah gara-gara mengikuti orang-orang bodoh namun dijadikan pimpinan agama.
Sebagaimana detik.com menulis (25/10), Eks Gubernur NTB TGH Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) merespons insiden pembakaran bertuliskan kalimat tauhid di Garut, Jabar. Menurutnya tidak tepat bila disebut bendera tersebut dikaitkan dengan bendera Rasulullah Nabi Muhammad SAW.
"Kita semua harus jujur dengan apa yang terjadi, saya pikir ketika kita bicara tentang atribut bendera, tidak pas kalau semata kita bicara bahwa, wah itu kan bendera Rasul, misalnya. Itu kan zaman Rasul bendera itu sudah ada," kata TGB di Jl Proklamasi no 53, Jakarta Pusat, Kamis (25/10/2018).
TGB mengatakan dirinya telah mengecek literatur soal bendera Rasulullah. TGB yang juga sebagai ulama sekaligus cendikiawan muslim ini mengatakan tak pernah menemukan literatur yang menceritakan bendera Rasulullah dikibarkan di situasi damai.
Rmolsulsesl.com
"Saya sampai hari ini, saya mengecek di semua khazanah kitab-kitab hadis tentang perjalanan Rasul, saya dari awal sampai akhir, saya belum pernah menemukan ada satu narasi terkait dengan bendera Rasul itu dikibar-kibarkan di Madinah dalam keadaan damai, dalam keadaan damai, biasa-biasa, lalu bendera masa perang dikibarkan, itu tidak pernah ada. Sampai sekarang saya nggak menemukan," lanjut dia.
TGB kemudian menyinggung soal HTI yang dilarang di negara lain. Pelarangan tersebut tak serta merta menjadi sebuah sikap anti-Islam. Dia menyebut ada 20 negara yang melarang, termasuk Turki, Arab Saudi, sampai Mesir.
Dan dengan demikian, tidak masuk akal menuduh pihak yang menolak bendera HTI itu disebut sebagai pihak yang anti Islam. Beranikah mengatakan Arab Saudi sebagai negara yang anti Islam ? **
www.hwmi.or.id