Syaikh Aun al-Qaddoumi: Indonesia Bagaikan Negara Madinah - HWMI.or.id

Monday 28 September 2020

Syaikh Aun al-Qaddoumi: Indonesia Bagaikan Negara Madinah

 Syaikh Aun al-Qaddoumi : Indonesia Bagaikan Negara Madinah


Seorang ulama Sunni Syaikh Aun bin Mu’in Al-Qaddoumi asal Yordania menyatakan kekagumannya atas kerukunan umat beragama yang tercipta di Indonesia. Syekh Aun membayangkan Indonesia seperti negara Madinah yang dibangun Rasulullah SAW.

“Saya membayangkan Indonesia itu sebagai negara Madinah yang dibina Rasulullah; hidup dalam kebersamaan dan toleransi,” kata Syaikh Aun dalam seminar bertajuk “Peran Pemuda dalam Kebangkitan Peradaban Islam di Era Global” di ruang sidang Rektorat Universitas Islam Malang, Senin (17/2).

Sebagai Informasi, Syaikh Aun bin Mu’in Al-Qaddoumi adalah salah seorang tokoh dai Ahlus Sunnah wal Jamaah di Yordania dan pimpinan Lembaga Studi Syariah al-Ma’arij. Ia banyak tampil di berbagai media dan masjid di kota Amman. Silsilah keluarganya berasal dari keturunan ahlul bait (keluarga Nabi Muhammad SAW). Ia dilahirkan di Kota Amman, pada hari Jumat 11 Ramadan 1402 H bertepatan dengan 2 Juli 1982.

Syekh Aun Al-Qaddoumi melontarkan apresiasinya terhadap Nahdlatul Ulama yang dianggap berperan serta dalam mewujudkan toleransi beragama di Indonesia. Ia juga mendukung usaha NU dalam mengembangkan Islam yang ramah di Indonesia, yang selama beberapa waktu terakhir ini telah diperluas ke lingkup berskala internasional.

“Saya melihat Indonesia ini seperti gambaran Islam di Madinah yang dibina oleh Rasulullah,” kata Syekh Aun.

Syekh Aun juga memuji pemikiran-pemikiran para ulama pendiri NU. Dia mengaku sangat yakin bahwa Nahdlatul Ulama ke depan akan menjadi pelopor dalam membangun peradaban Islam di dunia.

“Ke depan, Nahdlatul Ulama sangat memungkinkan untuk melanjutkan membangun peradaban Islam di dunia dengan generasi mudanya yang potensial. Dengan bimbingan para Kiai Nahdlatul ulama tentunya,” tambahnya.

“Mulai zaman dulu, sejak Zaman Rasulullah yang membawa sebuah peradaban Islam dalam setiap periode masa, selalu muncul tokoh-tokoh Islam yang membangun peradaban. Seperti Umar bin Al-Khattab, Shalahuddin Al-Ayyubi (dari Dinasti Ayyubiyah) dan Muhammad Al-Fatih (dari Dinasti Turki Utsmani),” kata Syaikh Aun.

Berkali-kali ia menyebutkan dalam ceramahnya bentuk jamak (plural) dari kata ‘kiai’ dengan ‘kiaiat’. Syekh Aun berbicara di hadapan sekitar 60 mahasiswa pascasarjana dan para civitas akademika Universitas Islam Malang (Unisma). Habib Jamal bin Toha Baagil juga hadir dalam kesempatan itu sebagai penerjemah.

Turut hadir dalam forum ini Pembantu rektor I Unisma Badat Muwakhid, Pembantu Rektor III Masykuri Bakri, Direktur Pascasarjana Unisma Bashori Muchsin, Ketua Program Studi (KPS) Pendidikan Islam Pascasarjana Unisma Ilyas Tohari, dan Dekan Fakultas Agama Islam Unisma Abdul Munir Ilham. (Ahn/dakwahnu)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda