Jaga Keutuhan NKRI, Ketum PBNU Minta Umat Islam Jangan Mudah Terprovokasi - HWMI.or.id

Tuesday 17 November 2020

Jaga Keutuhan NKRI, Ketum PBNU Minta Umat Islam Jangan Mudah Terprovokasi

 Jaga Keutuhan NKRI, Ketum PBNU Minta Umat Islam Jangan Mudah Terprovokasi

Menyongsong 100 tahun Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Kiai Said Aqil Siroj mengimbau kepada masyarakat Indonesia khusunya umat Islam untuk selalu menjaga, merawat, dan mengawal NKRI tercinta dari pengaruh eksternal yang tidak baik.


“Mari kita perlu pertahankan eksistensi keutuhan NKRI. Jangan sampai kita mudah terprovokasi yang dilakukan oleh sekelompok orang yang ingin memecah-belah sesama kita, yang ingin memecah-belah bangsa ini, yang ada agenda ingin menghancurkan keutuhan NKRI,” ujarnya dalam pernyataan resmi di kantor PBNU Jakarta, Senin (16/11).


Dalam videonya, Kiai yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Persahabatan Ormas-ormas Islam (LPOI) dan Ketua Umum Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) menegaskan bahwa kita harus pertahankan eksistensi keutuhan NKRI, artinya tidak mudah terpengaruh oleh orang-orang yang punya misi tersembunyi untuk memecah belah bangsa Indonesia.


Perjuangan founding fathers bangsa Indonesia dalam mendirikan negara ini tentu bukan perkara kecil. Oleh sebab itu, perkara wajib bagi kita sebagai warga negara Indonesia untuk bersatu dalam wadah NKRI lintas agama, lintas budaya, lintas suku, dan lintas peradaban untuk memelihara bangsa dengan didasari kecintaan penuh terhadap NKRI, sebagaimana luapan semangat yang dituturkan oleh beliau:


“Jangan sampai menyongsong 100 tahun kita malah lemah, bahkan kendor dalam mengawal NKRI ini,” tegasnya.


Dengan semangat ukhuwah wathaniyyah solidaritas sebangsa dan setanah air, mari kita bahu-membahu menghadapi oknum-oknum yang punya niat buruk menghancurkan bangsa Indonesia.


“Siapapun yang ingin melakukan hal-hal negatif, mari kita sikapi, kita lawan, karena itu musuh kita semua,” tandasnya. (fqh/dakwahnu)


Kontributor : Alvina Maghfiroh

Editor : Faqih Ulwan

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda