Kok Ada Warga NU Cabang Nasrani, KH. Said Aqil Shiroj Becandanya Menukil Mbah Wali Gus Dur - HWMI.or.id

Friday 29 January 2021

Kok Ada Warga NU Cabang Nasrani, KH. Said Aqil Shiroj Becandanya Menukil Mbah Wali Gus Dur

 KOK ADA WARGA NU CABANG NASRANI?

KH SAID AQIL SIROJ BECANDANYA MENUKIL MBAH WALI GUS DUR

Oleh: Shuniyya Ruhama 

Murid Mbah Wali Gus Dur


Dapat banyak pertanyaan dan keluh kesah beberapa sahabat tentang statemen Guru Mulia KH Said Aqil Siroj yang menyatakan , " ... Bisa dikatakan Pak Kapolri ini warga NU cabang Nasrani". 

Seperti yang sudah diduga sebelumnya, statemen ini dipotong konteksnya dan diperkarakan secara ndakik-ndakik berlebihan dan dijadikan amunisi menyerang beliau secara pribadi.

Padahal, jika orang tersebut memang kader NU beneran di tingkat akar rumput dan paham konteks, pasti sudah mafhum bahwa ini merupakan guyonan khas orang NU sebagai penghormatan dan perangkulan atas keberagaman.

Kecuali jika memang dapatnya cuma potongan statemen yang sudah diberi narasi kebencian yang membuncah dan mengaduk-aduk sentimen keNUan, akan beda lagi masalahnya. 

Lha orang becanda kok dibahas serius amat becandaannya, lalu digoreng sedemikian rupa. Dan seperti biasanya, beberapa orang yang mengaku NU juga ikut-ikutan terprovokasi. 

Mendadak mereka seperti kehilangan logika yang sehat. Padahal semua paham bahwa orang NU beneran yang paling awam sekalipun pasti tahu bahwa NU itu Islam Aswaja. Lha wong yang ngaku Islam saja belum tentu bisa jadi NU, apalagi yang bukan Islam.

Dan sebenarnya, candaan ini sudah biasa sejak jaman dulu kok. Mbah Wali Gus Dur pada era tahun akhir 1990an juga suka becanda yang model begini. Tapi gak ada yang ribut waktu itu.

Salah satunya, dulu ada tokoh bernama Pak Bingki Irawan sesepuh agama Konghucu, pernah diperkenalkan Mbah Wali:

"Pak Bingki ini orang NU, tapi belum bersyahadat". Semua yang mendengar jadi tertawa dan menjadi akrab dengan Pak Bingki Irawan.

Bisa jadi Mbah Said ini juga meniru guyonnya Mbah Wali Gus Dur yang sudah ada puluhan tahun silam. Tokh memang Mbah Said Aqil adalah sahabat sekaligus santri Mbah Wali. 

Bedanya, waktu Mbah Wali guyon, pendengarnya adalah Mbah Said dan generasinya sehingga menjadi konsumsi menambah cair suasana.

Sedangkan saat Mbah Said guyon, yang dihadapi sebagian diantaranya adalah barisan awam yang gak sinkron antara semangat dan kapasitas ilmunya, jadi ya begitu deh.. 

Salam cinta NU..

Salam cinta Indonesia...

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda