Ibu Korban Indoktrinasi Salafi Mengadu ke PCNU Jember
Ilustrasi
Nurhidayati datang ke kantor PCNU Jember. Ia mengadukan gejala aneh yang menimpa anak remajanya. Disinyalir anaknya telah diindoktrinasi kelompok Salafi. Anaknya, kata Nurhidayati, semula pendiam dan penurut. Namun belakangan ia menjadi pemarah dan kerap melawan orang tuanya.
“Semula anak saya belajar mengaji Al-Quran kepada ustadz dari aliran tersebut. Namun setelah satu tahun, semuanya berubah,” terang Nurhidayati kepada NU Oniline di kantor PCNU Jember, Selasa, (11/2).
Nurhidayati yang tinggal di Perum Pondokgede Jember menuturkan, saat ini anaknya suka mencela dan menghina amalan orang lain termasuk Aswaja yang dinilainya sebagai ahlu bid’ah. Padahal usia anak remajanya baru 14 tahun. Atas dorongan para ustadz, anaknya minta mondok di pesantren Salafi tersebut. “Saya bilang, ibu belum ridha. Tapi dia marah luar biasa. Sambil membawa pisau dia bilang, ‘Siapapun yang berani menghalangiku, hadapi aku atau bunuh aku,’” katanya menirukan ancaman anaknya.
Nurhidayati datang ke kantor PCNU membawa pengaduan resmi yang ditembuskan ke Komnas HAM dan Bakesbanglinmas Jember. Sementara Sekretaris PCNU Jember KH Misbahussalam menyatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pengurus NU dan banom NU untuk menyikapi hal tersebut. “Saya yakin masih banyak warga lain yang menjadi korban indoktrinasi kelompok Salafi,” kata KH Misbahussalam.
Gerakan kelompok salafi-wahabi di Jember tampak semakin massif. Selain mempunyai pesantren dengan masjid cukup megah di lingkungan Sumberpakem kelurahan Kranjingan kecamatan Sumbersari, mereka juga menerbitkan buletin al-Ilmu yang dibagikan secara gratis ke masjid-masjid.
(Aryudi A Razaq/Alhafiz K/NU Online))
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteAfwan, kenapa ya foto bannernya dipilih yang cadaran? Feel-nya kan jadinya seolah cadar=Wahabi. Padahal putri putrinya Habaib umumnya cadaran 😑
ReplyDeleteHancurkan
ReplyDeleteMohon NU dan pemerintah segera turun tangan menangani kelompok2 yg mengajarkan aliran wahabi salafi.
ReplyDelete