Mengenal Sepak Terjang Kekejaman Wahabi Dalam Sejarah Kelamnya - HWMI.or.id

Monday 22 March 2021

Mengenal Sepak Terjang Kekejaman Wahabi Dalam Sejarah Kelamnya

WAHABI adalah Gerakan pembaharuan dan pemurnian Islam yg dipelopori oleh Muhammad bin Abdul Wahab bin Sulaiman at-Tamimi (1115-1206 H / 1703-1792 M) dari Najd, Semenanjung Arabia. 


Istilah Wahabi telah dikenal semasa Ibnu Abdul Wahab hidup, tapi bukan atas inisiatif dirinya melainkan berasal dari lawan²nya. 

Ini berarti, istilah Wahabi merupakan bagian dari rangkaian stigma terhadap gerakannya.

Kaum Wahabi mengklaim sebagai muslim yg berkiblat pada ajaran Islam yg pure, murni. 



Mereka sering juga menamakan diri sebagai Muwahiddun, yg berarti pendukung ajaran yg memurnikan keEsaan Allah (tauhid). 

Tetapi, mereka juga menyatakan bahwa mereka bukanlah sebuah mazhab atau kelompok aliran Islam baru, tetapi hanya mengikuti seruan (dakwah) untuk meng-implementasi-kan ajaran Islam yg (paling) benar.


Tujuan awal aliran Wahabi adalah mengembalikan Umat kepada ajaran Islam yg murni seperti yg termuat dalam Al-quran dan sunnah. 

Karenanya, Tauhid(kata mereka) merupakan tema pokok dalam doktrin Wahabi. 

Bahwa ibnu Abdul Wahhab memandang tauhid sebagai agama Islam itu sendiri.


Dengan semangat puritannya, ibnu Abdul Wahhab hendak membebaskan Islam dari semua perusakan yg diyakininya telah menggerogoti Islam seperti Tasawuf, Tawasul, Rasionalisme, ajaran Syiah dan berbagai praktik inovasi bid'ah(yg dianggap mereka). 


Wahabisme memperlihatkan kebencian yg luar biasa terhadap semua bentuk intelektualisme, mistisisme, dan sektarianisme. 


‘Abd al-Wahhab sendiri gemar membuat daftar panjang keyakinan dan perbuatan yg dinilainya munafik, yg bila diyakini atau diamalkan akan segera mengantarkan seorang Muslim berstatus kafir.


Sejak kelahirannya, aliran wahabi ini sangat lekat dengan tradisi² kekerasan. 

Bersama Dinasti Saud, kaum Wahabi ini berusaha menundukkan suku² di semua Jazirah Arab di bawah bendera Wahabi/Saudi. 


Menyamun, menyerang, dan menjarah suku Tetangga adalah praktik yg marak & luas dilakukan suku² Badui Wahabi di Jazirah Arab sepanjang sejarahnya. 

Setiap suku² yg belum masuk wahabi diberi dua tawaran jelas: masuk wahabi atau klw tidak maka diperangi sebagai orang² musyrik dan kafir.


Dalam doktrinnya, setiap muslim yg tidak mempunyai pemahaman dan praktik agama Islam yg persis seperti wahabi dianggap murtad dan karenanya memerangi mereka diperbolehkan, atau bahkan diwajibkan. 

Razia, penggerebekan dan perampokan pun dilakukan scra besar-besaran.


Dengan demikian, predikat muslim hanya merujuk secara eksklusif kepada para pengikut wahabi, seperti kata “MUSLIM” yg digunakan dalam buku Unwan al-Majd fi Tarikh al-Najd, salah satu buku sejarah resmi wahabisme yg sngat populer.


Gerakan wahabi telah melakukan keganasan dan kekejaman luar biasa di kota Karbala (1216 H/1802 M) dengan pembunuhan sadis nan kejam yang tidak mengenal batas perikemanusiaan. 


Mereka telah membunuh puluhan ribu orang Islam(para keturunan Ahlul-bait Nabi Saw.), selama kurun waktu 12 tahun ketika mereka menyerang dan menduduki kota Karbala serta kawasan sekitarnya, termasuk Najaf.


Pada tahun 1803 M, kaum wahabi menyerang dan memberangus kota Thaif. 

Di kota itu mereka bahkan tak segan² smpai membunuh ribuan penduduk sipil, termasuk wanita dan anak² yatim. 

Bahkan, mereka jg turut menyembelih bayi yg masih di pangkuan ibunya dan wanita² hamil, sehingga tiada seorang pun yg terlepas dari kekejaman dan kebiadaban Wahabi.


Setelah mereka merampas, merusak segala yg ada, membunuh orang² tak berdosa, dan melakukan keganasan yg tidak terkira terhadap umat islam, mereka melanjutkan kebrutalannya menuju Makkah. 


Ibnu Bisyr dalam kitabnya Unwan al-Majd fi Tarikh Najd, menguraikan catatannya bahwa pada bulan Muharram 1220 H/1805 M, wahabi di Makkah membunuh ribuan umat islam yg sedang menunaikan ibadah haji. 


Dalam cacatan lain disebutkan, pembunuhan bukan hanya terjadi pada jamaah haji, melainkan juga pada masyarakat sipil.

Aksi kekerasan dan kekejaman wahabi tidak berhenti sampai disitu. 


Pada tahun 1341 H/1921 M tentara wahabi membantai seribu orang lebih rombongan jamaah haji asal Yaman yg sedang menuju Makkah tanpa sebab yang jelas. 

Tahun 1408 H/1986 M mereka juga menyerang jamaah haji asal Iran. 

Peristiwa itu menewaskan 329 orang dan ribuan lainnya luka².

Selain membunuh masyarakat sipil, tentara wahabi juga melakukan pembakaran terhadap Perpustakaan² Islam. 


Di antara kasus pembakaran buku² yang paling fenomenal adalah pembakaran buku² yang terdapat di Perpustakaan Arab (Maktabah Arabiyah) di Makkah al-Mukarramah. 

Perpustakaan ini termasuk perpustakaan yg paling berharga dan paling bernilai historis. 

Bagaimana tidak, sedikitnya ada 60.000 buku² langka dan sekitar 40.000 masih berupa manuskrip yang sebagiaannya adalah hasil diktean dari Nabi Muhammad Saw. kepada para Sahabat²nya, sebagian lagi dari Khulafaur-Rasyidin, dan para Sahabat Nabi yg lainnya. 

Semua buku² tersebut dibumi-hanguskan oleh para tentara Wahabi yg sangat keji..


Itulah sebagian kecil dari sisi gelap perjalanan sekte Wahabi yg tLh menjadikannya sbgai  KHAWARIJ(Kaum yg bengis&keras kpda Umat Islam).

(Disarikan dari buku Sejarah Berdarah Sekte Salafi, Syaikh Idahram.)


Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda