Infiltrasi Intoleran-Radikal Di Tubuh Polri - HWMI.or.id

Saturday 22 May 2021

Infiltrasi Intoleran-Radikal Di Tubuh Polri


Banyak unit militer dan polisi telah disusupi oleh simpatisan al-Shabaab di Somalia. Penyerangan terhadap kepolisian sering dilakukan oleh milisi dan mantan polisi yang lebih setia kepada pemimpin faksi keagamaan daripada membela negara. Sekitar 150 polisi pada tahun 2017 bahkan menyerbu markasnya sendiri, menembaki kawan-kawan kesatuannya. Al-Shabaab paramiliter bersenjata, diisi oleh sekumpulan mantan militer dan polisi yang terpapar Wahabi-Salafi - ketika menemukan ruang untuk melawan pemerintah, mereka desersi dan mengangkat senjata.


Sejak lama sebagian polisi di Somalia ingkar kepada negara. Menolak menyanyikan lagu kebangsaan dan upacara bendera. Ketika negara sedang aman, pemerintah Somalia menanggapi biasa saja karena ini dianggap kesadaran beragama. Tapi ternyata ini bukanlah sesederhana purifikasi agama. Ketika momentum tercipta, pemahaman eksklusif yang mereka anut bertransformasi secara cepat ke arah radikalisme atas nama dogma. Somalia hingga sekarang terlibat dalam perang saudara, bertempur dalam gesekan isu nasionalisme dan agama.


Di Suriah lain lagi. Ratusan tentara dan polisi tiba-tiba menahan, melucuti senjata dan membombardir kawan-kawannya sendiri. Perbedaan resiliensi sekte agama lalu menutup mata atas kesatuan negara dan saudara sebangsa. Ketika kaotik tercipta, perbedaan keyakinan menjadi senjata. Tentara membunuh tentara, polisi membantai polisi. Saat ini, peradaban Suriah mundur sekian dekade akibat perang saudara.


Wahabi-Salafi selalu menyuarakan non-kekerasan. Awalnya selalu begitu. Mereka mengharuskan tunduk kepada pemimpin negara, yang pada sisi lain mengharamkan demokrasi. Mengutuk demonstrasi, namun pada sisi lain mengafirkan budaya yang diakulturasi. Paham inilah yang menjangkiti Polri kita saat ini. Kita bisa  melihat akun medsos mereka berdiaspora. Dengan akun "Polisi Cinta Sunnah" mereka membangun enklav eksklusivisme beragama di internal kepolisian. Ironisnya mereka punya akses terhadap senjata dan penegakan hukum. Ini memang pola Wahabi-Salafi yang getol membangun basis di lembaga kepolisian pada beberapa negara, seperti yang dilakukan di Somalia, Sudan dan Suriah. Polri harus segera bersikap tegas, sebelum terlambat!

#lawanintoleransi #antiradikalisme

Sumber FB: Islah Bahrawi

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda