Peringatan Kiai Said Direspons KSP: Indonesia Target Produksi Vaksin Sendiri
Kantor Staf Presiden (KSP) merespons pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siroj terkait negara produsen vaksin akan mendikte negara yang impor vaksin seperti Indonesia. Menurut Deputi II KSP Abetnego Tarigan, Indonesia sedang menargertkan untuk mandiri dalam vaksin.
Di kutip dari Dakwahnu.id Abetnego mulanya menyebut yang disampaikan Kiai Said patut jadi perhatian. Sebab, ketergantungan terhadap negara lain memang berdampak buruk.
“Dalam banyak hal, bukan hanya vaksin, ketergantungan pasti punya risiko dan bisa merugikan bangsa dan negara,” kata Abetnego dalam keterangan yang diterima Dakwah NU, Kamis (26/6).
Namun Abetnego memastikan hingga saat ini tidak ada negara produsen vaksin yang mendikte pemerintah Indonesia. Indonesia, kata dia, juga tengah berupaya memproduksi vaksin sendiri.
“Terkait dengan vaksin, pemerintah tetap berupaya dan sedang berupaya bahwa kita akan memperkuat kemampuan kita dalam menanggapi pandemi, termasuk vaksin. Di fase ini, memang kita masih dalam bentuk impor utuh, dan ada yang dikerjasamakan dengan BUMN dalam hal ini Bio Farma dan Sinovac,” ujarnya.
“Ke depannya, tentu ditargetkan kita mampu membuat dan produksi sendiri seperti vaksin Merah Putih,” lanjut Abetnego.
Abetnego pun menilai apa yang disampaikan Kiai Said sebagai cemeti (peringatan) bagi pemerintah. Agar ke depannya, pemerintah bisa segera memproduksi massal vaksin buatan dalam negeri.
“Pernyataan Pak KH Said Aqil harus dapat dimaknai sebagai cemeti kepada kita semua, kepada pemerintah, pakar/ilmuwan dan pelaku usaha (industri). Karena tidak mungkin kemampuan membuat dan memproduksi massal hanya datang dari satu pihak saja,” ujarnya.
Sebelumnya, Kiai Said mengungkap dampak perang biologi di era pandemi COVID-19 terhadap kebijakan suatu negara. Kiai Said menyebut bangsa Indonesia bakal didikte oleh negara yang memproduksi vaksin.
“Sekarang sedang ada perang biologi, di mana penguasa industri kesehatan, vaksin misalkan, menjadi panglima yang dapat menguasai dan mempengaruhi kebijakan suatu negara. Kita akan didikte oleh negara yang memproduksi vaksin,” kata Kiai Said dalam kegiatan Haul Emas KH Wahab Chasbullah yang ditayangkan di YouTube NU Channel, Rabu (23/6/2021).
Namun Said Aqil Siroj berharap dampak tersebut tak seburuk yang dibayangkan. Dia mengajak seluruh masyarakat berdoa.
“Mudah-mudahan semuanya, kita hanya mampu berdoa, mudah-mudahan tidak separah, tidak sebahaya yang kita bayangkan. Tapi jelas kita akan didikte oleh negara yang punya vaksin, jelas. Sejauh mana pengaruhnya? itu kita lihat nanti,” imbuhnya. (red)
(Hwmi Online)