Beginilah Provokasi Licik Pengusung Khilafah Saat Pandemi Covid-19 - HWMI.or.id

Sunday, 11 July 2021

Beginilah Provokasi Licik Pengusung Khilafah Saat Pandemi Covid-19

 Beginilah Provokasi Licik Pengusung Khilafah Saat Pandemi Covid-19

Oleh: Khalilullah

Pandemi Virus Korona belum kunjung sirna, bahkan sekarang virus itu semakin menyerang beberapa wilayah yang ada di Indonesia. Di tengah situasi Pandemi, seharusnya kita saling berangkulan untuk menyelamatkan diri. Berangkulan di sini bukan dipahami sebagai bentuk berkerumunan, namun lebih menguatkan dan saling membantu dari rumah masing-masing.

Di kutip dari Harakatuna.com, anehnya, masih banyak orang yang memanfaatkan situasi Pandemi untuk kepenting pribadi atau kelompok. Biasanya orang ini bersikeras mencemooh keputusan pemerintah, terlebih Presiden Jokowi, atas keputusannya yang, bagi mereka, tidak sepemekiran. Pemerintah, kata mereka, terlalu berlebihan dalam menangani Pandemi. Pemerintah, maksud mereka, tidak perlu mengeluarkan peraturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Orang tersebut juga berpikiran, bahwa PPKM bukan sebagai solusi yang efektif dalam menangani Pandemi. PPKM, bagi mereka, dapat mencekal ekonomi rakyat kecil yang penghasilannya harian. Mereka kemudian memberontak dengan menyuarakan penggantian Presiden Jokowi. Bahkan, yang paling lucu, mereka menawarkan berdirinya khilafah dalam mengatasi Pandemi. Sampai saya berpikir, apakah khilafah adalah Tuhan yang berkuasa atas semua ini?

Terlepas dari perdebatan PPKM yang diputuskan oleh pemerintah, kita hendaknya menerima dengan lapang dada. Sebab, keputusan yang diambil itu adalah keputusan yang paling baik. Pemerintah adalah orangtua yang tidak mungkin tega menganiaya rakyatnya. Bahkan, kata Deddy Corbuzier, pemerintah sesungguhnya berada siatuasi yang dilema antara memutuskan PPKM dan membiarkan rakyat wara-wiri tanpa kendali.

Dalam situasi Pandemi seharusnya kita mensupport keputusan pemerintah. Apalagi, PPKM itu hanya diberlakukan dalam rentang waktu yang sangat sebentar, yakni sampai 20 Juli. Kita masih bisa survive di rumah masing-masing. Kita bisa memanfaatkan media sosial untuk mendapatkan penghasilan. Baik dengan berjualan online ataupun dengan mengisi seminar.


Pandemi ini memang membuat gerak kita menjadi terbatas. Tapi, keterbatasan itu bukanlah alasan kita berhenti bekerja dan berkarya. Kita dapat memanfaatkan apapun yang bisa gunakan, sehingga keterbatas itu mengantarkan kita meraih keberhasilan yang tidak dibayangkan oleh kebanyakan orang. Bukankah Buya Hamka bisa dikenal sebagai penulis ternama setelah memanfaatkan keterbatasannya di balik jeruji besi untuk menulis, sehingga lahirnya karya monumental Tafsir Al-Azhar?

Selain itu, tidak pantas di tengah situasi Pandemi masih ada orang yang memanfaatkan isu politik dengan menghilangkan nilai-nilai kemanusiaan. Perbuatan semacam itu jelas tidak terpuji. Seharusnya, mereka lebih memikirkan kepentingan bersama demi keselamatan bersama. Tidak sepatutnya mereka menyudutkan Presiden atas keputusannya yang mereka tidak sependapat. Apalagi, mereka menyebarkan fitnah di media sosial. Sungguh mereka tidak punya hati nurani!

Penting diketahui, bahwa Pandemi adalah musibah yang menimpa manusia di penjuru dunia, termasuk di Indonesia. Musibah ini hendaknya disikapi dengan pikiran yang terbuka tanpa menyalahkan satu sama lain. Maka, ada beberapa solusi dalam mengatasi Pandami yang paling efektif: Pertama, tidak panik. Panik adalah pertanda seseorang mudah terpapar penyakit, termasuk virus. Karena, panik dapat menurunkan imun tubuh.

Kedua, makan yang enak. Makan adalah bagian aktivitas yang diperintahkan dalam agama. Islam menyarankan makan makanan yang baik dan halal. Makanan yang seperti itu dapat meningkat gizi dalam tubuh manusia, sehingga mereka menjadi sehat. Makanan yang baik dalam ilmu kedokteran disebut dengan empat sehat lima sempurna. Sedangkan, makanan yang halal adalah sesuatu yang diperoleh dengan jalan yang halal.

Ketiga, memperbanyak bersedekah. Sedekah, pesan Nabi, dapat mencegah bencana, termasuk Virus Korona. Sedekah ini dapat dilakukan dari rumah di saat situasi seperti sekarang yang tidak memungkin untuk bertemu. Sedekah dari rumah bisa melalui transfer atau yang lainnya. Kenapa sedekah dapat mencegah bencana? Sedekah adalah perbuatan yang menyadarkan seseorang bahwa harta yang dimiliki bukanlah milik sendiri, tetapi milik orang lain juga. Makanya, perlu berbagi.

Sebagai penutup, Pandemi adalah musibah. Tidak pantas kelompok radikalis memanfaatkan situasi berduka ini untuk kepentingan pribadi mereka. Jika mereka tidak bertaubat, jelas mereka tidak punya hati nurani. Seharusnya, mereka lebih mengutamakan kepentingan bersama demi keselamatan bersama.[] Shallallah ala Muhammad.

(Hwmi Online)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda