Perjalanan Spiritual Sofyan Tsauri Dari Muharik Radikalis Menjadi Pejuang Aswaja Nahdliyah - HWMI.or.id

Sunday, 4 July 2021

Perjalanan Spiritual Sofyan Tsauri Dari Muharik Radikalis Menjadi Pejuang Aswaja Nahdliyah

 PERJALANAN SPIRITUAL SOFYAN TSAURI DARI MUHARIK RADIKALIS MENJADI PEJUANG ASWAJA NAHDLIYAH.

Oleh: Abdullah Faizin

Tulisan ini hanya ingin mempolarisasi diaspora pemikiran para generasi muda baik dari kalangan selebritis maupun artis dan mualaf yang dengan gampang menerima ilmu agama tanpa sanad dan terjebak pada pemahaman Islam simbolis menuju tekstualis akhirnya jadi radikalis. Dengan melebelkkan diri sebagai penganut hijarah dan akhirnya menghakimi serta menuduh orang lain tidak kafah Islamnya tidak Sunnah dan tuduhan tetek bengek lainnya.

Bahkan di sisi lain sebagian dikenalkan mentode jihad serta melawan dan anti pemerintah dengan Harakah beringas. Sebagian menjadi teoris dan ngebom dimana  mana. Inilah awal mukadimah secara umum. Harus diketahui para generasi agar tidak terjerumus dan terjebak ranjau fenomena di atas mereka harus membaca perjalanan sepritul yang menyadarkan ustadz Sofyan Sauri sadar dengan pemahaman radikalnya menjadi pemahaman Rahmah bahkan ia sekarang menjadi pejuuang Aswaja membongkar kebejatan yang ia rasakan selama ini.

Ia bernama Ustadz Sofyan tsauri saya baru kenal satu tahun lalu semenjak masa covid ini. Saya menganalisa dan memantau beliau kurang lebih dua tahun saat beliau di undang bersama polri membahas kaum salafi Wahabi memusyrikan tarikat sufi dengan merujuk kitab duraru tsaniyah, Ia sekarang masih dipanggil berbicara dimana mana sepesialis pembungkaran gerakan radikal dan terorisme. 


Perlu dipahami berbicara tentang Harakah atau gerakan radikalis ekstrim kanan Ia dulu adalah adalah praktisi pelakunya. Ia telah menjadi jihadis dan malang melintang di dunia jihad sudah bertahun tahun jadi telah hafal seluk beluk teori konsep dan strategi taqiyah pembidahan takfiriryah serta kebusukan jihadis dan terorisme lainnya. Dia pernah menjadi polisi karena salah guru dan mengikuti kajian kajian para ustadz salafi di halaqah liqa dan lain yang berbau radikal dan intoleran akhirnya terjebak dan mempengaruhi doktrinasi pemahaman baik yang dulu ia yakini berubah menjadi  menjadi pengikut radikalis.

Lambat Laun yang awalnya hanya sebagai pengikut akhirnya mentrans diri menjadi pelaku bahkan menjadi pengerak dan dinisbatkan menjadi tokoh karena peran serta bersama para dedengkot teroris lainya bahkan memilh keluar dari institusi terhormat kepolisian Republik Indonesia. Sangat mengenaskan dan memprihatinkan suntikan dan nutrisi radikalis yang di diterimanya sangat berpengaruh  menggerakkan bahkan memberi setrum listrik semangat melawan pemerintah serta membidahkan bahkan menggerakkan jihad membunuh sesama.

Potensi keberanian serta kekuatan berfikir kecerdasan dan kelihaianya membangun strategi menjadikan ia cepat menjadi pemimpin Harakah ekstrim itu diberbagai perlawanan dan aksi sekawanan bughatis. Ini menandakan bahwa para tokoh dan gerakan radikalis dari berbagai aliran punya tipe sama memanfaatkan mangsa dalam berbagai rekrutmen dan misionarisnya. Semua pertemuan pertemuan mesti mencari target dan diarahkan pada bagaimana menjadi pejihad menuju Islam dan meniupkan hembusan patriotisme fanatik jihad yang membara. Seakan Islam itu harus jihad dan hijrah serta perang yang tak pernah selesai.

Ia baru terbangun dari kesadaran saat setelah kematian tokoh Alqaida. Karena itu ia terus belajar membaca kitab menganalisia pemahaman para jihadis salafi yang banyak menipu ummat melancarkan propaganda atas nama agama menyebabkan kehancuran negara timur tengah karena ajang agitasi dan provokasi yang tak pernah selesai. Biang dari semua itu adalah pemahaman bejat takfiriryah para tokoh jihadis radikalis baik ISIS maupun Ikhwanul muslimin dan HT yang ingin menghancurkan negara yang berdaulat dan merubahnya menjadi khilafah dengan banyak korban rakyat kecil yang menderita.

Melihat fenomena tragis itu akhirnya tergerak sadar kembali kejalan kebenaran Islam rahmatan lil Al-Amin mengikuti para Ulama Aswaja NU. tentunya berdasarkan kitab para ulama sebagian kitab dan konsep kebenaran yang di ia baca yang ia baca dengan ilmu semampunya akhirnya dengan keikhlasan dan kesadaran kembalikita yang pernah diberitahukan kepada saya yakni :

 ـ الجهل بدين الإسلام إن من كبرى افات الخوارج صفة الجهل بالكتاب والسنة، وسوء فهمهم وقلة تدبرهم وتعقلهم، وعدم إنزال النصوص منازلها الصحيحة، وكان ابن عمر يراهم شرار خلق الله، وقال: إنهم انطلقوا إلى آيات نزلت في الكفار، فجعلوها على المؤمنين، وكان ابن عمر إذا سئل عن الحرورية؟ قال: يكفرون المسلمين، ويستحلون دماءهم وأموالهم، وينكحون النساء في عِدَدِهِنّ، وتأتيهم المرأة فينكحها الرجل منهم ولها زوج، فلا أعلم أحداً أحق بالقتال منهم.

Intinya tulisan tersebut berbicara tentang bahaya penafsiran tekstual  bahaya pemahaman khawarij bahaya menapulasi ayat, bahaya menafsirkannya ayat membunuh sesama dan yang lain tidak terimplementasi dari pemahaman Al Qur'an yang benar.

Setelah menemukan konsepsi kebenaran diatas serta memahami kegagalan dan kejanggalan pemahaman itu lalu ia memutuskan untuk berguru dan belajar Islam deng bersilaturahmi dan sowan kepara Masyayikh NU salah satunya adalah Gus baha. Disitulah ia menemukan arti Islam yang sebenarnya Rahmah melalui guru yang benar. Di sisi lain ia juga masih diundang di berbagai seminar dan sarasehan dalam rangkaian deradikalisasi. Karena ia salah satu dari kunci memberi solusi untuk menanggulangi kerusakan para para radikalis yang melakukan radikalisme dan terorisme menghancurkan Indonesia. Semoga beliau sabar kuat dan sehat agar perjuangan menyelamatkan Indonesia dari Radikalisme dan ekstrimisme diberkahi.

Kedua gambar di bawah ini orang terkenal Ustadz Sofyan Tsauri  dan bung Deddy belajar ke guru dan Masyayikh NU. Islam nya jadi Rahmah Lil alamin.

Tulisan ini 10 menit setelah saya menghubungi beliau dan dipersilahkan untuk perbaikan menunggu trim.

https://youtu.be/QTK747tp-AA

Lamongan...21

PP AL BALAGH BULUTIGO

(Hwmi Online)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda