Sebut Musik Pintu Maksiat, Ucapan Uki eks NOAH Dibungkam Rhoma Irama: Ingat Allah, Jangan Sombong! - HWMI.or.id

Thursday 29 July 2021

Sebut Musik Pintu Maksiat, Ucapan Uki eks NOAH Dibungkam Rhoma Irama: Ingat Allah, Jangan Sombong!

Sebut Musik Pintu Maksiat, Ucapan Uki eks NOAH Dibungkam Rhoma Irama : Ingat Allah, Jangan Sombong !

Ucapan Uki eks gitaris NOAH yang menyatakan musik itu haram mendapat respon menohok dari Rhoma Irama.

Tak hanya itu, Uki eks NOAH menyebut musik itu pintu maksiat, maka dari itu ia mendesak agar menutup dan tak dengarkan lagi musik.

Ucapan rekan Ariel NOAH itu dilontarkan setelah ia mengaku menyesal jadi musisi dan kini memilih hijrah.

"Untuk dari segi musiknya itu haram," ucap Uki eks NOAH, dilansir TribunnewsBogor.com, dari YouTube Belajar Sunnah.

"Jangan mau jadi pintu maksiat untuk orang lain memasuki maksiat itu sendiri. Tutup erat seeratnya. Jangan mau kita jadi pintu maksiat," pesan Uki eks NOAH.

"Jadi dengan menutupnya pintu musik dan industri musik, kalian itu menutup banyak hal yang sifatnya mudarat," tambahnya

Namun ucapan mantan rekan Ariel NOAH ini diskakmat dan dibungkam oleh Rhoma Irama.


Seperti diketahui, Rhoma Irama sudah puluhan tahun berkarir di bidang musik.

Sejumlah lagu hitz dangdut diciptakannya, tak salah jika Rhoma Irama dinobatkan menjadi Raja Dangdut.

Tak hanya itu, dalam musik dan lagunya, Rhoma Irama justru menyelipkan ajaran-ajaran Islam, contoh saja lagu Judi, Mirasantika, dll.

Dalam ceramahnya yang berjudul Nasihat Bang Rhoma : musik dalam islam, ayah Ridho Rhoma itu menjelaskan soal arti musik dalam Islam.

Awalnya, salah seorang jamaah menyinggung pertanyaan soal musik itu haram kepada Rhoma Irama.

"Maaf, saya lihat di berita-berita musik itu haram, gitar-gitar dibakarin. Itu bagaimana bang Haji?" tanya jamaah, dilansir TribunnewsBogor.com dari YouTube Indosiar.

Mendengar pertanyaan jamaahnya, Rhoma Irama sempat kaget. Suami Rica Rachim itu lantas memluk gitarnya erat-erat.

"Gitar dibakarin? Waduuh jangan," imbuh Rhoma Irama kaget.

Setelah itu, Rhoma Irama menyinggung cara penyampaian dakwah di zaman modern, salah satunya dengan musik.


"Dulu zaman Nabi Muhammad SAW, gak ada televisi, begitu ada tv media ini digunakan untuk dakwah. Begitu juga musik," tegas Rhoma Irama, dilansir TribunnewsBogor.com dari YouTube Indosiar.

Ditambah pelantun lagu 'Judi', musik dalam Islam juga berarti amalan muamalah, yang erat kaitannya dengan interaksi antar manusia.

Bahkan ditegaskan Rhoma Irama, justru musik itu termasuk sesuatu yang diharuskan dalam Islam.

"Bisa menjadi harus, ketika musik ini bisa membawa kepada kemaslahatan. Ketika musik ini bisa membawa kita kembali pada Allah," papar Rhoma Irama.

Lantas, Rhoma Irama menyinggung soal peran manusia yang memperlakukan musik tersebut.

Peran manusia itu akan menjadi penting dalam memvonis musik itu dilarang atau boleh.

"Contohnya, kalau manusia di belakang senjata orang beriman, dia gak akan nembak sembarangan.

Begitu juga gitar, pisau, tergantung siapa yang megang gitarnya," imbuh Rhoma Irama.


Tak hanya sekedar berucap, Rhoma Irama bahkan pernah membuat paper berbahasa Inggris soal peran musik dalam Islam.

"Musik itu bisa dijadikan sebagai media komunikasi, media edukasi pendidikan, bahkan untuk dakwah," ucap Rhoma Irama.

Paper yang dibuat Rhoma Irama itu berdasarkan pengalamannya ketika bertemu dengan warga keturunan China yang non- Islam.

Saat bertemu dengan orang tersebut, Rhoma Irama mengaku berderrai air mata menangis.

Orang tersebut mengaku sangat terinspirasi oleh lagu-lagu Rhoma Irama yang selalu mengajarkan kebaikan.

"Buktinya, saya pernah dipeluk sampai ditepuk-tepuk sama orang Chinese yang menghampiri saya.


Dia tanya 'kamu Rhoma Irama?' (saya jawab) ya. Terus dia bilang 'Saya senang ketemu sama Anda. Anda adalah guru saya," ungkap Rhoma Irama.

Diperlakukan seperti itu, Rhoma Irama sempat kaget sekaligus penasaran.

Akan tetapi, kemudian Rhoma Irama menangis pilu ketika mendengar alasan pria nonis itu mendengar lagu-lagu Rhoma Irama.

"Dalam hal apa pak?" tanya Rhoma Irama kaget.

"Banyak sekali langkah-langkah dalam hidup saya berdasarkan petunjuk lagu-lagu Anda. Bahkan ada banyak masalah-masalah di hidup saya, tapi solusinya ada di hidup anda," ujar Rhoma Irama.

Setelah itu, Rhoma Irama mengingatkan dirinya sendiri dan para musisi untuk tidak sombong dan selalu ingat nikmat Allah.


"Masya Allah, ya rob. Tahaluts bin Nikmah. Saya cuma ingin meminta selalu ingat nikmat Allah, bukan kesombongan, jangan pernah sombong," ujar Rhoma Irama.

Akan tetapi, Rhoma Irama mengingatkan bahwa musik juga bisa mengubah karakter manusia dair buruk jadi baik, begitu juga sebaliknya.

"Inilah efektivitas musik, the power of music bisa memotivasi manusia, bisa merubah karakter manusia. Wallahu a'lam,"

Selain itu, Rhoma Irama menyebut memang musik itu bisa menjadi haram, tapi ada banyak syaratnya.

"Bisa jadi haram, apabila musik itu membuat manusia berbuat yang haram menjadi maksiat. Apabila musik itu menjauhkan manusia dari Allah, apabila musik itu melalaikan ibadah. Zuhur lewat, ashar lewat, itu haram," papar Rhoma Irama.


Tanggapan Gus Miftah

Setelah video Uki eks NOAH jadi perbincangan, Gus Miftah memberikan penjelasan pendek soal musik yang diharamkan dalam Islam.

Dilihat dalam unggahan Instagramnya, Gus Miftah tengah mendengarkan suara terompet yang dimainkan Rio Sidik.

"Ketemu maestro terompet @riosidik Menemani bro @killthedj ngobrol yang tidak bermanfaat, ngudo roso yang mungkin juga tidak didengarkan oleh orang lain apalagi pejabat... Minimal atine lego dan plong ya broooo Iso gamblang," tulis Gus Miftah dalam keterangan video yang diunggah di akun Instagramnya dilihat, Rabu (28/7/2021).


Dalam video tersebut, Gus Miftah mengutip kalimat penyair sufi, Jalaludin Rumi soal musik. Adapun ungkapan soal musik yang dinilai haram oleh Islam.

"Menurut Jalaluddin Rumi, musik yang diharamkan dalam Islam itu adalah ketika suara piring ketemu dengan sendok, dimainkan oleh orang kaya dan didengarkan oleh orang kelaparan. Itulah musik yang diharamkan dalam Islam," kata Gus Miftah

Pemilik Pesantren Ora Aji itu menyisipkan pesan. Jangan sampai hal yang dikatakan oleh Jalaludin Rumi itu terjadi di tengah masa pandemi COVID-19 ini.

"Musim pandemi seperti ini jangan sampai ada orang miskin yang hanya bisa mendengarkan suara piring dan sendok tanpa bisa menikmati isinya. Yuk, berbagi!" tutup Gus Miftah.

(Hwmi Online)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda