HARI MERDEKA CIPTAAN H. MUTAHAR WAKAF LAGU KEBANGSAAN INDONESIA DARI DZURRIYAH ROSUL
Oleh : Shuniyya Ruhama
(Pengajar Ponpes Tahfidzul Quran Al Istiqomah-Weleri Kendal)
Sejak masih kanak-kanak, kita sudah sangat familier dengan lagu Hari Merdeka. Kita dulu sering menyebutnya dengan Lagu Tujuh Belas Agustus, karena itu adalah baris pertama dari lirik lagunya.
Lagu yang iramanya menghentakkan semangat ini adalah ciptaan dari seorang dzurriyah Rosulullah yang bernama Sayyid Husein Bin Salim Bin Ahmad Bin Salim Al Muthohhar atau yang biasa ditulis sebagai H Mutahar.
Beliau adalah salah satu pejuang yang berjiwa nasionalis Indonesia sejati. Ketika Indonesia diserang oleh Belanda, beliaulah yang ditugasi menyelamatkan bendera pusaka Indonesia.
Ketika ibukota Republik Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta, beliau turut mengawal Presiden Sukarno. Dari Jakarta, turun ke Stasiun Lempuyangan Yogyakarta, beliau berangan-angan alangkah dahsyatnya jika Indonesia memiliki lagu nasional yang membakar semangat dan membuat anak Indonesia menjadi tahu hari dan semangat kemerdekaan. Tetapi sayang sekali pikiran beliau buntu waktu itu.
Akhirnya, ketika berada di salah satu toilet Hotel Garuda Yogyakarta, inspirasi ini terlintas. Beliau segera meminta Bapak Hoegeng (kelak menjadi Kapolri di Era Orde Baru) untuk diambilkan kertas dan bolpen. Tentu saja Pak Hoegeng kelabakan.
Dari sanalah tercipta lagu Hari Merdeka yang kita kenal saat ini. Yang dikumandangkan oleh seluruh Rakyat Indonesia sepanjang masa.
Beliau wafat pada tanggal 9 Juni 2004 dalam usia 88 tahun. Sayyid Husein Muthohar sekalipun memiliki Bintang Mahaputra dan Bintang Gerilya, tetapi dengan segenap kerendahan hati, meminta dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Jeruk Purut Jakarta Selatan, bukan di Taman Makam Pahlawan...
Ila Hadlroti Ruhi Sayyid Husein Muthohar.. Al Fatihah