Dalam kalangan santri Khidmah sudah menjadi hal wajib untuk dilakukan, sebagai bentuk penyempurnaan dalam maengaji/sekolah. Dimanapun tempatnya, seorang santri harus tetap berkhidmah. Ada beberapa dawuh dari guru kami tentang motivasi dalam berkhidmah :
Dawuh Almaghfurlah romo KH. A. Idris Marzuqi :
" Aku luweh seneng santri seng ora pinter tapi gelem khidmah daripada santri pinter tapi ora gelem khidmah "
( saya lebih suka kepada santri yang tidak pintar tapi mau berkhidmah dari pada santri pintar tapi tidak berkhidmah ).
Dawuh Almaghfurlah romo KH. Abdul Aziz Manshur :
قم حيث أقامك الله
" Berkhidmahlah dimanapun Alloh menempatkanmu "
Dawuh Romo KH. M. Anwar Manshur :
" Lak wes mari mangan piringe di isahi "
Santri kalau sudah selesai makan ( sekolah/mengaji ) piringnya di cuci ( disempurnakan dengan khidmah ).
Perlu diketahui dalam berkhidmah adalah untuk mendapatkan kemanfaatan ilmu dan barokah / keberkahan dari guru, namun keduanya tidak akan sempurna tanpa Ridlo guru, jadi ridlo guru berperan penting bahkan menjadi kunci utama untuk mendapatkan keduanya.
Jika ingin mendapatkan ridlo dari guru, jangan pernah sesekali membuat hati guru berubah atau kecewa.
Ada kutipan menarik dari kitab adabu suluk Al murid tentang sangat pentingnya ridlo guru :
أضر شيئ على المريد تغير قلب الشيخ عليه، ولو اجتمع على اصلاحه بعد ذلك مشايخ المشرق و المغرب لم يستطيعوه إلا أن يرضى عنه شيخه.
" Paling berbahayanya musibah bagi murid ialah berubahnya hati sang guru kepadanya, jika guru dari daerah timur sampai barat di kumpulkan untuk memperbaiki hati sang guru niscaya tidak akan ada yang mampu kecuali guru tersebut ridlo "
Dalam kitab Al Manhaj Assawi di sebutkan :
Imam abu sahal assu'luki berkata :
عقوق الوالدين تمحوه التوبة و عقوق الأستاذين لا يمحوه شيئ البتة
" Berani kepada orang tua bisa di hapus ( dosanya ) dengan taubat, namun berani kepada guru tak ada satupun yang bisa menghapus ( dosanya ) ".
Berkhidmahlan dengan niat yang tulus.
Semoga kita bisa berkhidmah dengan ikhlas dan mendapatkan Ridlo guru .
