Dikutip dari dakwahnu.id, Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan bahwa pemerintah telah melakukan langkah-langkah awal membendung potensi tindakan teror di berbagai daerah di Indonesia pasca Taliban menguasai Afghanistan. Demikian respons Mahfud MD atas pertanyaan peserta dalam Silaturahmi Menko Polhukam, Menteri Agama, dan Kepala BNPB dengan Pengasuh Pondok Pesantren, Organisasi Keagamaan, dan pimpinan lintas agama se-Provinsi Jawa Timur, Selasa malam (31/8).
Salah satu Pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-guluk Sumenep Madura, KH. Moh. Hosnan Nafi’, dalam dialog itu meminta pemerintah mengambil langkah tegas terkait potensi menguatnya terorisme dan radikalisme di Indonesia pasca keberhasilan kelompok Taliban menguasai Afghanistan.
“Saat pemerintah sedang fokus pada masalah penanganan Covid-19, jangan-jangan dipihak lain ada kelompok tertentu yang memanfaatkan situasi tersebut dengan membangun kekuatan dan tindakan terorisme baru, sehingga akan muncul aksi radikalisme di Indonesia seiring keberhasilan Taliban menguasai Afghanistan,” ujar Rektor Instika Guluk-guluk ini kepada Menko Polhukam Mahfud MD.
Ia juga meminta pemerintah tidak lengah meski sedang kerja keras dan fokus memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Menurutnya, memutus mata rantai terorisme dan radikalisme di Indonesia juga tak kalah penting dari upaya mengatasi covid 19.
Menanggapi hal itu, Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan dirinya telah melakukan langkah-langkah awal untuk membendung potensi tindakan teror di berbagai daerah.
“Kita tidak akan mendiskusikan, apakah Taliban itu teroris atau bukan. Tetapi pemerintah akan tegas menangani dan menindak semua bentuk radikalisme dan terorisme, apakah itu ada hubungannya dengan Taliban atau tidak,” papar Mahfud MD.
Menurut Mahfud MD, siapapun yang melakukan tindakan terorisme serta mengganggu ketentraman masyrakat Indonesia akan ditindak dan diburu sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
Mahfud mengakui, bersamaan dengan gejolak di Afghanistan, situasi Indonesia sempat ikut menghangat. “Memang ketika mulai terjadi nego-nego antara Taliban dengan pemerintah Afghanistan yang mulai terkepung waktu itu, di Indonesia agak hangat-hangat juga.
Oleh sebab itu, aparat terus mengejar dan menangkap sejumlah orang, karena mulai melakukan langkah-langkah awal untuk melakukan tindakan terorisme di berbagai tempat” ujarnya. (red/firman syah Ali)