Oleh: Abdurrahman
Kritikus Faizal Assegaf belakangan memberikan kritik keras dan membabi buta kepada loyalis Nahdlatul Ulama (NU) dan sosok Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari.
Faizal Assegaf mengatakan NU hanya mengklaim sebagai ormas aswaja terbesar dan menggunakan aswaja untuk tujuan politik. Faizal juga mengkritik kaum NU yang mencintai KH M Hasyim Asyari.
Ia bahkan mensejajarkan Kiai Hasyim Asy’ari dengan Permadi Arya alias Abu Janda selaku pegiat media sosial dan menyebutnya bukanlah panutan Islam.
“Kalian dedengkot dan loyalis NU berhenti gombalin umat dengan mengkultuskan Hasyim Asy’ari dan seenaknya mengklaim NU sebagai Ormas terbesar dengan dalih Aswaja,” ucap Faizal, Jumat (22/10/2021).
Faizal Assegaf menyinggung bahwa fanatisme dan asabiah kepada dua tokoh NU, KH M Hasyim Asy’ari dan Gus Dur, adalah bentuk nyata perbudakan akal yang menyesatkan.
“Islam tidak butuh NU, Gus Dur, dan embel-embel Hasyim Asy’ari. Kualat kalian!” imbuhnya
Serangan dari Faizal Assegaf menarik perhatian orang banyak. Secara organisasi, NU tidak menyerang Faizal Assegaf selama ini.
Selain menyerang Kiai Hasyim Asy’ari dan Gus Dur, Faizal juga menyerang Gus Mus dan Gus Baha.
Sehingga timbul pertanyaan, apa agenda di balik ucapan Faizal Assegaf tersebut. Beberapa dugaan motif serangan Faizal Assegaf ke NU antara lain:
Pertama, ingin menarik simpatik dari kelompok yang kontra dengan NU selama ini. Ia berharap menjadi senjata untuk menyerang. Ia berharap bisa melakukan konsilidasi untuk menjadikan NU musuh bersama.
Kedua, Faizal Assegaf butuh pansos lewat kepopuleran KH M Hasyim karena resolusi jihad dan menjelang muktamar NU. Selama ini, rekam jejak Faizal Assegaf memang suka mengkritik seseorang dan akhirnya ia menjadi sorotan media.
Ketiga, motif selanjutnya yaitu ada tujuan politik jangka panjang yang digerakkan secara sengaja, terarah, terencana dan terorganisir untuk merusak NU.
Keempat, untuk mencari keuntungan finansial lewat konten dan diundang oleh pembenci NU. Faizal bisa juga mendapat pesanan dari kelompok tertentu agar terus menjelekkan NU
Beberapa cuitan FA di Twitter. (Ist.)
Husin Shihab juga meminta pihak kepolisian segera menyelesaikan persoalan ini.
Menurut Husin Shihab, narasi yang dinyatakan Faizal Assegaf terbilang membuat gaduh dan harus segera diselesaikan. Ia khawatir jika narasi-narasi seperti itu dibiarkan dampaknya bisa semakin besar.
“Saya yakin Kapolri @ListyoSigitP @DivHumas_Polri @CCICPolri bisa lekas selesaikan ini,” katanya melalui akun Twitter @HusinShihab, Minggu (24/10/2021).
“Baiknya FA mau hapus cuitannya, unsur Hoax dan Hatespeech terhadap NU juga masuk. Hati-hati,” tambahnya.
Sementara itu, menanggapi ucapan-ucapan Faizal Assegaf tersebut, Abdillah Toha geram hingga mengatakan Faizal contoh Muslim yang bodoh.
“Inilah contoh Muslim bodoh yang memanfaatkan kebebasan berbicara untuk menyalurkan nafsunya yang keblinger,” katanya melalui akun Twitter pribadi @AT_AbdillahToha Sabtu, 23 Oktober 2021.
Eks Anggota DPR RI ini pun menuding Faizal hendak memecah belah umat Islam dengan pernyataan yang disampaikannya.
“Ingin memecah belah umat Islam?” tandasnya
Selama ini, Faizal dikenal sebagai salah satu pendiri Alumni 212. Alumni 212 sebuah bekas simpatisan gerakan yang menyeret mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ke penjara atas pidana penistaan agama.
Namun, belakangan, Faizal dipecat dari Alumni 212 lantaran pernyataannya yang dinilai menyerang Imam Besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab.
Tak hanya Fahri, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun pernah menjadi sasaran cuitan Faizal. Ia meyakini, Anies telah memperalat Rizieq dalam Pilkada DKI 2017.
Pada 9 Maret 2018, Faizal pun pernah terseret masalah hukum. Tim Advokasi DPP Gerindra melaporkan Faizal ke Bareskrim Polri, gara-gara mengomentari seorang Fadli Zon.
Sumber: Tebuireng.co