Pegiat Media Sosial Bungkam Musni Umar yang Tak Terima Tersangka Teroris Ditembak Mati - HWMI.or.id

Monday 14 March 2022

Pegiat Media Sosial Bungkam Musni Umar yang Tak Terima Tersangka Teroris Ditembak Mati

Pegiat Media Sosial Bungkam Musni Umar yang Tak Terima Tersangka Teroris Ditembak Mati

Musni Umar, Rektor Universitas Ibnu Chaldun, ikut mengomentari tewasnya tersangka teroris dokter Sunardi yang tembak Densus 88 Antiteror Polri di Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Rabu (9/3/2022).

Dikutip dari laman suaraislam.co, Musni Umar mempertanyakan tewasnya dokter Sunardi yang menjadi terduga teroris dan aktif di lembaga Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) itu kenapa dia ditembak mati Densus 88.

“Ya Allah mengapa dokter ditembak,” kata Musni Umar di akun twitternya Kamis (10/3/2022).

Cuitan Musni Umar tersebut langsung mendapat komentar dari warganet, Wahyu Sutono di akun facebooknya. Wahyu Sutono menuding Musni Umar sebagai Rektor yang asal nyablak saja.

Berikut tulisan Wahyu Sutono yang diposting di akun facebooknya.

BALADA REKTOR AHLI NYABLAK

“Ya Allah mengapa Rektor selalu nyablak?”

Begini lo Tor… mengapa polisi menembak mati seorang terduga teroris dokter Sunardi di Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Rabu, 9 Maret 2022, malam. Itu lantaran membahayakan keselamatan jiwa petugas dan masyarakat.

Sunardi selaku petinggi kelompok Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) dan Jemaah Islamiyah (JI), saat itu melakukan perlawanan secara agresif. Ia bergerak menggunakan mobil dan tak mengindahkan peringatan yang diberikan aparat. Hal tersebut membuat petugas harus naik ke bak belakang kendaraan Sunardi. Namun, peringatan yang diberikan petugas dari jarak dekat pun tetap diabaikan.

Mobil terus melaju dengan kecepatan tinggi. Sunardi menggoyangkan stir ke kanan dan ke kiri untuk menjatuhkan anggota polisi yang berada di kap belakang. Hingga mobil tersebut sempat menabrak kendaraan masyarakat yang melintas. Karena situasi dapat membahayakan jiwa petugas dan masyarakat sehingga petugas melakukan upaya paksa dengan melakukan tindakan tegas terukur dengan melumpuhkan tersangka dan mengenai bagian punggung atas dan bagian pinggul kanan bawah.

Sunardi sempat dibawa ke RS Bhayangkara Polresta Surakarta untuk mendapatkan penanganan medis. Namun Sunardi meninggal dunia saat dievakuasi. Dalam peristiwa itu, 2 anggota Polri terluka saat melakukan upaya penangkapan, dan saat ini sedang mendapat perawatan di RS kinik bhayangkara.

HASI disebut sebagai sayap dari JI, organisasi yang berafiliasi dengan Al-Qaeda sejak 13 Maret 2015. Karenanya HASI ditetapkan dalam daftar terduga teroris dan organisasi teroris di Indonesia. Sesuai laman United Nations, sejak 2011 HASI telah beroperasi sebagai lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Indonesia yang menyalahgunakan kegiatan pengumpulan amal untuk mendukung tindak terorisme.

Lembaga ini juga ada di nomor empat dalam data Mabes Polri terkait daftar terduga dan organisasi teroris Nomor: DTTOT/P-1a/2040/XI/2015 yang turut dapat diakses dari situs Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Tertulis bahwa organisasi ini diduga menggunakan kedok sebagai yayasan kemanusiaan padahal dikelola oleh JI, dan diduga turut mendanai perjalanan foreign terrorist fighter alias kombatan ke Suriah.

Sampai sini paham ya Tor…..

“Makanya buruan makan Seblak, biar nggak terus-terusan nyablak .”

Salam Indonesia Damai

(Hwmi Online)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda