Waspada Propaganda Khilafah di Balik Perang Rusia-Ukraina - HWMI.or.id

Wednesday 2 March 2022

Waspada Propaganda Khilafah di Balik Perang Rusia-Ukraina

Oleh: Siti Nurul Hidayah in Suara Kita

Waspada Propaganda Khilafah di Balik Perang Rusia-Ukraina

Dikutip dari jalandamai.org, Ketegangan Rusia dan Ukraina akhirnya mencapai klimaksnya dengan operasi militer tentara Rusia di sejumlah kota di Ukraina. Konflik Rusia dan Ukraina merupakan konflik yang kompleks dan tidak hanya bisa dilihat dari satu sudut pandang saja. Narasi media massa Barat yang menyebut serangan Rusia terhadap Ukraina sebagai invasi militer dari negara besar ke negara kecil tidak sepenuhnya benar. Seperti kita tahu, Ukraina sudah lama menjadi proksi Amerika Serikat di kawasan Eropa Timur. Terutama untuk membendung pengaruh Rusia di kawasan tersebut.

Apa pun motif dan latarnya, kita patut mengutuk perang dan kekerasan serta perlu mendorong dunia internasional untuk mengambil langkah konkret demi terciptanya perdamaian kedua negara. Tidak kalah penting dari itu ialah memastikan bahwa konflik Rusia-Ukraina itu tidak dimanipulasi dan dieksploitasi oleh kelompok tertentu untuk mengeruhkan harmoni kebangsaan kita. Seperti kita lihat, sudah ada beberapa pihak yang berusaha membangun narasi-narasi menyesatkan di atas isu konflik Rusia-Ukraina.

Di Indonesia, para pengason khilafah mem-framing bahwa operasi militer Rusia ke Ukraina sebagai awal pecahnya Perang Dunia Ketiga dan menjadi awal kehancuran peradaban modern Barat. Bagi simpatisan gerakan khilafah, Perang Dunia Ketiga diyakini sebagai momentum awal kebangkitan kejayaan Islam dengan berdirinya imperium Islam (khilafah Islamiyyah) yang mencakup kekuasaan global. Keyakinan ini berlaku di hampir semua organisasi keislaman penyokong khilafah, mulai dari HTI sampai ISIS.

Islam Agama Anti-Kekerasan

Keyakinan ini jelas problematis. Pertama, bagaimana kita sebagai umat Islam bisa memiliki keyakinan bahwa kejayaan agama kita bisa meraih kembali kejayaannya setelah peradaban modern ini hancur-lebur karena perang dunia. Bukankah itu artinya kita mendambakan munculnya perang besar antar-negara-negara di dunia agar kita (Islam) bisa meraih kembali kejayannya? Keyakinan yang demikian itu jelas bertentangan dengan ajaan dan prinsip Islam.

Islam ialah agama yang cinta-damai dan anti-kekerasan, apalagi perang. Di dalam Islam, perang dan kekerasan ialah jalan terakhir dalam menyelesaikan persolan. Ketika semua mekanisme penyelesaian persoalan berbasis komunikasi dan diskusi telah tertutup, maka perang diambil sebagai solusi terakhir. Di dalam Islam, perang harus mentaati aturan yang ketat, seperti larangan membunuh perempuan dan anak-anak. Ini artinya, keyakinan bahwa kejayaan Islam bisa diraih dengan mengobarkan perang ialah keyakinan yang absurd.

Kedua, dalam konteks yang lebih spesifik, keyakinan bahwa konflik Rusia-Ukraina ialah awal pecahnya Perang Dunia Ketiga tidak sepenuhnya bisa dipertanggung jawabkan. Operasi militer Rusia ke Ukraina dilatari oleh perseteruan politik kedua negara, dan tidak melibatkan negara-negara lain. Sejauh ini, konflik itu hanya melibatkan dua negara, yaitu Rusia dan Ukraina. Tidak ada keterlibatan negara-negara lain yang memungkinkan perang ini meluas apalagi sampai menjadi Perang Dunia.

Ketiga, jika Perang Dunia Ketiga benar-benar terjadi, maka tidak ada kesempatan sekecil apa pun bagi dunia Islam untuk bangkit. Yang terjadi ialah sebaliknya, semua negara muslim dipastikan mengalami dampak Perang Dunia Ketiga. Bayangan Perang Dunia Ketiga ialah imajinasi yang mengerikan karena melibatkan senjata nuklir, perang digital, bahkan bisa jadi senjata biologis pemusnah massal. Bisa dibayangkan tingkat kerusakan yang terjadi jika peristiwa itu benar-benar terjadi. Perang Dunia Ketiga barangkali justru menjadi awal kepunahan ras manusia di muka bumi.

Melawan Propaganda Khilafah

Maka, kita harus melawan setiap upaya pembentukan narasi tegaknya khilafah di balik perang antara Rusia dan Ukraina. Setiap peristiwa perang dan kekerasan, bagaimana pun hanya akan melahirkan penderitaan. Korban paling banyak dari peperangan biasanya ialah warga sipil tidak berdosa; sebagian besarnya ialah perempuan dan anak-anak. Mereka, para korban perang itu bukanlah statistik belaka. Mereka ialah nyawa manusia yang layak dihormati dan dijaga martabatnya.

Agama sejatinya hadir untuk menegakkan nilai-nilai kemanusiaan. Salah satu misi agama ialah melindungi harkat dan martabat manusia. Islam misalnya sangat konsern pada upaya menjaga hak asasi manusia, dimana salah satu unsur pokoknya ialah hak hidup. Islam sangat tidak menoleransi kekerasan apalagi penghilangan nyawa manusia. Itulah mengapa Islam menentang tradisi penguburan bayi hidup-hidup yang di masyarakat Arab kuno.

Prinsip dasar keislaman yang pro-kemanusiaan dan anti-kekerasan itulah yang harus dipertahankan di era modern ini. Di era yang penuh kecamuk ini, agama harus meneguhkan elan vitalnya sebagai elemen pemersatu umat manusia dan penjaga perdamaian dunia. Jangan sampai, agama justru menjadi sumber konflik atau dijadikan sebagai alat untuk membenarkan tindakan kekerasan terhadap golongan lain.

Lebih spesifik lagi, kita patut melawan setiap narasi kaum radikal yang berusaha membonceng konflik Rusia-Ukraina untuk mempropagandakan gerakan khilafah. Agenda khilafah ialah utopia politik using yang sudah selayaknya dimasukkan ke kotak sampah sejarah.

(Hwmi Online)

Bagikan artikel ini

1 comment

  1. JTG casino new online slots and casino
    JTG casino new online 구리 출장마사지 slots and casino: We strive 부천 출장안마 to 태백 출장샵 help you to enjoy the best quality casino games with Jul 공주 출장안마 11, 2021 충주 출장마사지 · Uploaded by JTG

    ReplyDelete