Sayembara Berhadiah Mobil, Sebuah Pengorbanan Jiwa, Raga dan Harta - HWMI.or.id

Tuesday 17 May 2022

Sayembara Berhadiah Mobil, Sebuah Pengorbanan Jiwa, Raga dan Harta

SAYEMBARA BERHADIAH MOBIL

Sebuah pengorbanan jiwa, raga dan harta.

Bulan Syawal tahun lalu tepatnya tanggal 09/10 Syawal 1442 H. atau 22 Mei 2021 H., Allahumma Yarham RKH. Fakhrillah Aschal mendapatkan undangan 15 tempat dalam satu malam.

Lalu beliau membuat sayembara kepada semua Fakher's Mania se kabupaten Bangkalan. Sayembara tersebut berbunyi, "Barang siapa yang bisa menghadiri undangan saya sebanyak 15 tempat, akan mendapatkan hadiah mobil Nissan punya saya."

Syarat dan ketentuannya tidak sulit, hanya hadir di tempat itu sebentar saja ketika acara berlangsung, kemudian difoto sebagai bukti, dan boleh langsung pindah ke tempat yang lain, tidak harus menunggu acara sampai selesai.

Mendengar adanya kabar sayembara itu, Nyai Hj. Filza Tsurayya istri beliau berkata, "Eman, kak, kalau mobilnya dibuat sayembara." Beliau hanya tersenyum menanggapi ucapan istrinya.

Akhirnya malam itu pun tiba. Para pecinta sholawat dan para pencari hadiah berusaha keras untuk bisa memenangkan sayembara tersebut.

Baca juga: https://www.hwmi.or.id/2022/05/kisah-kiai-asad-dan-balik-pondok-santri.html

Namun pada kenyataannya, tidak satu pun yang bisa memenuhi syarat dan ketentuan sayembara tersebut. Akhirnya beliau tersenyum dan berkata di depan para Fakher's Mania, "Alhamdulillah mobil saya selamat." Disambut tawa banyak orang.

Demi sholawat dan demi ummat beliau korbankan harta dan jiwanya, agar ummat tidak kecewa dan cinta dengan sholawat.

Tapi walau demikian, masih saja ada orang yang tidak mengerti tentang perjuangan beliau sehingga berkata, "Kenapa kiai menerima undangan melebihi kapasitas dan kemampuannya. Kan kasihan orang yang tidak dihadiri."

Perlu diketahui, sebelum kiai mencatat undangan orang yang mengundang, beliau terlebih dulu menyodorkan kalendernya, dan memberi tahu bahwa pada tanggal itu sudah isi beberapa undangan.

Kalau kebetulan ada orang mengundang untuk bulan Syawal beliau akan berkata, "Nikah bulen resiko ghi. Sareng kuleh e cateteh tapeh kuleh lok ajhenhjih." (Ini bulan resiko ya. Baik, saya catat, tapi saya tidak janji) 

Orang yang ngundang terus 'memaksa' seraya merayu, agar undangannya bisa dihadiri meski hanya 5 menit saja.

Sehingga suatu ketika beliau pernah menyampaikan dalam suatu acara, "Kauleh ka'dintoh sabbhen malam Olle undangan, kadheng sampek 10 kennengan. Kauleh usaha kerras sakeranah bisa hadir sadejeh, sampek mobil kauleh ka'dintoh ajhelen akadih pesawat, nyabeh nikah taronah. Dheddhih manabi bedeh se lok kacapok hadir, enggi sa ka'dintoh ka mampunah kauleh." 

(Saya setiap malam dapat undangan, kadang lebih dari 10 tempat. Saya usaha keras agar bisa menghadiri seluruh undangan, hingga mobil saya melaju seperti pesawat. Ini nyawa taruhannya. Jadi kalau ada undangan yang tidak bisa dihadiri, berarti sebatas itu kemampuan saya)

Demikian beliau sampaikan dengan mata yang berkaca-kaca, menandakan perjuangan beliau melayani ummat sangat beresiko besar.

Iya, beliau tidak pernah menolak siapa pun yang datang. Baik itu untuk keperluan undangan sholawatan, atau keperluan pribadi lainnya. Beliau adalah pelayan sejadi bagi masyarakat.

Baca juga: https://www.hwmi.or.id/2022/05/g7-kecam-taliban-gara-gara-kebiri-hak.html

Tidak banyak yang beliau terima dari masyarakat, bahkan terakhir pernah menuturkan kepada saya, bahwa beliau pernah diberi uang 100 ribu oleh tuan rumah yang mengundang. Tapi beliau tetap melayani mereka dengan sangat baik.

Semoga beliau ditempatkan di surganya Allah, dan mendapatkan derajat yang tinggi, berkumpul bersama kekasihnya Nabi Muhammad sallallahu 'alaihi wa sallam.

Oleh : Shofiyullah El-Adnany

(Hwmi Online)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda