Akar permasalahan Wahabis itu adalah furu' (fikh) ditarik naik ke ushul (aqidah), furu' dianggap ushul, sedangkan akar permasalahan Liberalis itu Ushul ditarik diturunkan ke furu', ushul dianggap furu', semua dibenarkan..
Sedangkan ahlusunnah wal jama'ah memahami Ushul ya ushul furu' ya furu' sesuai relnya masing-masing.
Sebenarnya khilaf itu sunnatulloh, tidak bisa dihilangkan, tidak bisa diingkari bahkan kita berdoa agar khilaf ini hilang itu tidak boleh.
Allah sendiri menghendaki khilaf, sengaja membuat banyak perbedaan, kalau Allah tidak menghendaki khilaf tentu akan membuat kitab sucinya itu jelas dan tidak multy persepsi, tentu khilaf ini tujuannya adalah menguji hamba-hamba-Nya, mana hambanya yang lulus mengikuti jalan yang benar mana yang tidak.
Kita itu sulit untuk bersatu, khilaf ya khilaf, tapi setidaknya jangan sampai bercerai berai dan bermungsuhan. jangankan dengan W4H4B1 yang berbeda dengan kita soal ushul dan furu', sama teman pekaes saja yang mungkin perbedaannya hanya sebatas furu'ul furu' kita sulit kok.
Kita ini ahlusunnah, prinsip kita adalah tidak mengkafirkan ahli kiblat termasuk W4H4B1, meskipun realitanya kita sering dikafirkan oleh W4H4B1, tapi ya biarkan saja, kita tunjukkan bahwa kita bukan ahli takfir, yaaah paling banter sampai derajat sesat saja lah tidak sampai kafir.
Di Yordania itu ada ahlusunnah takfiri, namanya golongan ahbasy, kerangkanya ahlusunnah tapi suka mengkafirkan W4H4B1, bahkan mengkafirkan orang yang tidak mengkafirkan W4H4B1, lawong Syaikh Albuthi saja dikafirkan kok, tapi ya kita jangan seperti itu lah, kalau bisa kita saling berlapang dada atas khilaf khilaf yang ada, biasa saja.
- Tsabit Abi Fadhil ll -