Dalam salah satu videonya, Ustadz Muhammad Faizar menuduh kitab-kitab yang menjadi rujukan gus Samsudin sebagai kitab yang bermuatan sihir sehingga haram dipelajari. Kitab yang dimaksud adalah seperti kitab Manba'u Usulil Hikmah, Syamsul Ma'arif, Al-Aufaq dll.
Dalam videonya yang lain beliau mendukung pendapatnya dengan mengutip kitab Bughyatul Mustarsyidin yang mengharamkan mempelajari sihir.
Namun dalam sisi yang lain beliau malah memberikan tumpangan kepada pesulap merah yang notabene adalah praktisi sulap, dengan kata lain beliau mendukung aksi pesulap merah membongkar ilmu perdukunan dengan trik sulapnya.
Padahal dalam kitab Bughyatul Mustarsyidin itu pula ilmu sulap sama posisinya dengan sihir, yakni sama-sama haram.
والسحر وهو ما يحصل بتعلم ومباشرة سبب على يد فاسق او كافر كالشعوذة وهي خفة اليد بالاعمال وحمل الحيات ولدغها له واللعب بالنار من غير تأثير .... الخ
"Sihir adalah ilmu yang diperoleh dari proses belajar dan melakukan suatu sebab, dan dimiliki oleh orang yang fasik atau orang kafir, sihir tersebut seperti sulap, yaitu ilmu kecepatan tangan, tidak mempan digigit ular, bermain-main dengan api namun tidak terbakar... dst." (Bughyatul mustarsyidin, hal 300, nurul huda, surabaya)
Jadi, Ustadz Muhammad Faizar harusnya jujur dan adil, jika beliau mengharamkan belajar kitab hikmah yang dipelajari gus Samsudin karena dianggap ilmu sihir maka haramkan juga dong ilmu sulap yang dimiliki pesulap merah.
Selama ini kan ilmu sihir menjadi korban dan diharamkan secara mutlak, sedangkan ilmu sulap dianggap hiburan dan legal dipertontonkan, padahal keduanya sama (haram). Kalau mau diharamkan ya haramkan semuanya sekalian, jangan sepotong-sepotong.
Penulis : Ra Sholeh