Kita ini tidak akan bermasalah dengan hukum, apabila kita mentaati hukum dan tidak "bermain" dengan hukum.
Seperti contoh Sahabat nabi yg menggauli Istrinya di siang bulan ramdhan, beliau ini secara tidak langsung bermain dengan hukum. Makanya sama nabi di suruh bayar kafarot.
Seandainya beliau ini tidak bermain dengan hukum. Maka kita tidak akan di suruh bayar kafarot..!
Kata teman-teman saya di pesantren "𝙃𝙪𝙠𝙪𝙢 𝙞𝙩𝙪 𝙙𝙞 𝙘𝙞𝙥𝙩𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙧𝙣𝙖 𝙪𝙡𝙖𝙝 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙨𝙚𝙣𝙙𝙞𝙧𝙞" sebagaimana firman Alloh Swt
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
Kerusakan atau pelanggaran yg menimpa kita di akibatkan ulah kita sendiri, bukan karna Alloh Swt atau karna pemimpin kita.
Makanya tidak pas kalau negara kira di bilang 𝗞𝗿𝗶𝗺𝗶𝗻𝗮𝗹𝗶𝘀𝗮𝘀𝗶 𝗨𝗹𝗮𝗺𝗮. Seandainya Ulamanya tidak bermain dengan hukum otomatis tidak akan mendapatkan لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
Adakah Ulama yg di perkampungan yg di pesantren dan yg betul-teman mendidik generasi bangsa. di proses hukum..? Tidak adakan.!
Ket foto : Habib Mutahar bin Sholeh Al-Jufri Tanjung Selor