Perjalanan panjang hingga memasuki abad ke-2 bukanlah sesuatu yang mudah. Berbagai badai telah dilalui. Banyak sekali ancaman, tantangan, gangguan, dan hambatan yang berhasil dijalani dengan kegemilangan.
Generasi bergenerasi silih berganti. Berkhidmah untuk NU. Dan telah terbukti seiring berjalannya waktu, seiring jaman yang selalu memiliki catatan sejarahnya sendiri. Di saat berdirinya, NU berhasil menjadi tali persambungan dari runtuhnya Dinasti Utsmani. Di saat perjuangan memerdekakan Indonesia, NU menjadi pionirnya, turut merekatkan persatuan anak bangsa dari berbagai suku, agama dan golongan.
Di saat Negara dirongrong kewibawaannya, NU turut mengawal tegaknya NKRI. Sebuah pengabdian tak bercela telah dilukiskan dengan indahnya oleh NU. Jika dahulu hampir tidak ada yang berani tegak menyatakan sebagai penganut ahlussunnah wal jamaah, NU telah duluan. Dan kini malah hampir semua golongan telah mengikuti jejak untuk disebut sebagai ahlussunnah (wal jamaah).
Jika Kanjeng Nabi telah bersabda yang intinya bahwa kesesatan tidak akan terkumpul bagi umat beliau pada golongan mayoritas (asswadul a’zhom), maka tanpa perlu klaim lagi, semua orang juga tahu, golongan Islam terbesar di dunia adalah Ahlussunnah wal jamaah (aswaja), dan aswaja terbesar di dunia adalah: NU.
Kini NU tidak hanya berkibar di Indonesia tercinta saja. Kini NU telah berkibar di seluruh penjuru dunia. Banyak Ulama yang ingin belajar Islam dari NU. Bahkan sedemikian cinta para Ulama di dunia kepada NU, timbul keinginan tidak sekedar mendirikan Pimpinan Cabang Istimewa NU di wilayah Negara yang ada warga Negara Indonesia penganut NU di luar negeri, melainkan juga NU-NU yang beranggotakan penduduk asli dari masing-masing Negara.
Seratus tahun telah berlalu, dan fakta telah membuktikan NU adalah assawadul a’zhom… Pertanda apalagi yang akan kita dustakan?
Selamat 1 Abad NU tercinta, semoga bisa menjadi wadah semua golongan untuk mencapai ridlo Ilahi dan syafa’at Kanjeng Nabi Muhammad SAW..
Allahumma sholli 'ala Sayyyidina Muhammad...
Shuniyya Ruhama
Pengajar PPTQ Al Istiqomah Weleri