![]() |
| Dokumen : Kegiatan Rutinan Jumat Wekasan MWCNU Lowokwaru sekalgus Penutupan rangkaian kegiatan Gerakan Keluarga Maslahah Nahdlatul Ulama (GKMNU) Lowokwaru |
Penutupan program yang merupakan kolaborasi antara MWCNU Lowokwaru dengan Kantor Kementerian Agama Kota Malang ini sekaligus menandai putaran ke-12 kegiatan GKMNU yang telah berjalan selama setahun penuh di seluruh kecamatan di Kota Malang.
Acara berlangsung khidmat dan penuh kekeluargaan, dihadiri oleh Kepala KUA Kecamatan Lowokwaru Abah H. Gufron, Ketua Tanfidziyah MWCNU Lowokwaru KH. Zainal Arifin, KH. Sudari, KH. Hilmi Muhammad, Abah H. Junaidi, jajaran pengurus MWCNU dan ranting-ranting NU, serta perwakilan santri dan pemuda Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in Tunjungsekar yang diasuh oleh KH. Triyono.
Dalam sambutannya, Abah H. Gufron menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap MWCNU Lowokwaru yang secara konsisten menjadi mitra aktif Kementerian Agama dalam menggerakkan masyarakat menuju keluarga yang maslahah — keluarga yang berdaya, beriman, dan berakhlakul karimah.
“Gerakan ini bukan hanya simbol kegiatan seremonial, tapi bukti nyata sinergi antara ulama, umara, dan umat. NU selalu berada di garda terdepan menjaga nilai-nilai keluarga sakinah dan maslahah di tengah tantangan zaman,” ungkapnya.
Sementara itu, KH. Zainal Arifin dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan Jumat Wekasan bukan hanya agenda rutin, tetapi juga momentum untuk memperkuat spiritualitas dan ukhuwah antarwarga Nahdliyyin di Lowokwaru.
“Jumat Wekasan adalah saat yang tepat untuk bermuhasabah, memperbanyak doa, dan memperkuat silaturahmi. Apalagi kali ini bersamaan dengan penutupan GKMNU, semoga menjadi berkah dan semangat baru untuk terus berkhidmah kepada umat,” ujarnya.
Kegiatan Jumat Wekasan ini diisi dengan doa bersama, dzikir, dan tausiyah kebangsaan, diselingi refleksi capaian program GKMNU selama setahun terakhir.
Program GKMNU di Kecamatan Lowokwaru sendiri telah berhasil mendorong berbagai kegiatan sosial-keagamaan, seperti pembinaan keluarga sakinah, pelatihan ekonomi umat, dan edukasi moderasi beragama di tingkat ranting.
Dengan berakhirnya putaran ke-12 ini, MWCNU Lowokwaru berkomitmen untuk melanjutkan gerakan maslahah ini ke tahap pembinaan berkelanjutan, agar nilai-nilai keberkahan dan penguatan keluarga Nahdliyyin terus mengakar dalam kehidupan masyarakat.
“Semoga semangat maslahah ini tidak berhenti di acara penutupan, tapi terus menjadi ruh dalam setiap aktivitas sosial dan keagamaan di lingkungan NU,” pungkas KH. Zainal Arifin. (Heru)
