Gus Baha' : Ketika Allah Tersinggung Dan Tidak Terima - HWMI.or.id

Tuesday, 16 June 2020

Gus Baha' : Ketika Allah Tersinggung Dan Tidak Terima





Gus Baha' : Ketika Allah Tersinggung Dan Tidak Terima

Salah satu kebiasaan buruk manusia ialah suka membawa2 nama Allah untuk kepentingan dirinya. Seolah2 apa yg ada dalam pikirannya selalu sesuai dengan yg dikehendaki oleh Allah Swt.

Padahal sejatinya kadang justru malah berkebalikan. “Ini bisa membuat Allah tersinggung,” kata Gus Baha.

Gus Baha seringkali memberikan contoh tentang bagaimana Allah tersinggung bila ada hamba-Nya membawa2 nama Allah untuk kepentingan egonya. Salah satu contohnya, Gus Baha menyebutkan dalam Shahih Muslim dikisahkan ada seorang lelaki yg merasa dirinya benar karena ibadahnya.

“Ini riwayat shahih. Tidak bisa tidak,” tegas gus Baha.

“Ada orang sedang bersujud. Sujud iku apik-apike ibadah. Sujud itu merupakan salah satu ibadah terbaik.”

Ketika Kang Fulan ini sedang bersujud, ada seorang ahli maksiat yg menginjak kepalanya. Ketika diinjak, Kang Fulan marah. Saking marahnya, dia bilang, “Fawallahi. Laa yaghfirulllahu laka. Demi Allah. Kamu tidak akan diampuni Allah”.

Merespon kejadian itu, Allah Swt. memberi wahyu kepada seorang Nabi.

“Beri tahu kepada si Fulan yg sedang sujud itu. Bilang padanya, bagaimana mungkin dia mengatasnamakan sifatku pada seorang hambaku”.

Maksudnya dia membawa2 nama Allah karena kemarahan dalam dirinya sehingga seolah2 Allah tidak mungkin mengampuni orang yg menginjak kepalanya.

Gus Baha melanjutkan, “beri tahu kepada si Fulan kalau Aku mengampuni orang yg menginjak kepalanya dan Aku tidak menerima sujudnya.”

Dalam hal ini, kata Gus Baha, para ulama hadis sepakat kalau Allah tidak suka namanya dicatut atau dibawa2 oleh orang lain. Apalagi dalam kasus ini.

Mana mungkin Allah yg memiliki sifat Ghafur (Dzat Yg Maha Banyak Mengampuni) kok tidak mengampuni dosa orang lain. Sedangkan si Fulan malah menuduh Allah tidak mungkin mengampuni. Ini suatu yg sembrono.

Betapa saat ini banyak orang yg marah entah karena apa lalu membawa2 nama Allah untuk menghakimi orang lain. Ini biasanya dilakukan oleh kelompok ekstremis dan orang yg suka memvonis bid'ah.

( Achum Wilantara )

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda