Kiai Said Selalu diserang Tapi Tidak Mempan - HWMI.or.id

Sunday 7 June 2020

Kiai Said Selalu diserang Tapi Tidak Mempan


Ketika Kiai Said didelegitimasi, banyak isu yang ditujukan ke beliau. Awal-awal yang saya ingat ialah isu mendapat duit dari Amerika.

Gak mempan, Kiai Said dituduh Syiah, dan diisukan sebagai penyusup di tubuh NU sebagai misionaris Syiah (atau paling tidak: memaklumkan ideologi Syiah di tengah tradisi NU yang ketat Sunni).

Gak mempan lagi, Kiai Said dituduh antek liberal yang mendapat sokongan duit dari Zionis dan Israel.

Gak mempan pula, Kiai Said dituduh antek Komunis (atau minimal melindungi PKI) sekaligus Liberal-Kapitalis ketika pada Muktamar menggaungkan Islam Nusantara.

Islam Nusantara pun dibikin akronim macam-macam. Dari mulai Anus (Aliran Nusantara, yaitu akronimnya dimiripkan dubur), hingga Isnus (Islam Nusantara, yaitu akronimnya dimiripkan ingus).

Tak mau kalah, kubu seberang mendirikan versi "Garis Lurus". Kurang ganas, atribusinya menyematkan Hadlratus Syaikh: "versi Mbah Hasyim Asy'ari". Masih merasa kurang pencak, atribusinya diganti "Aswaja Garis Lurus".

Sebagai orang yang sejak 2013 melakukan kajian literatur sejarah era Perang Dunia Ke-II hingga Era Revolusi, dan magang sebagai peneliti lapangan pasca Era Reformasi yang tertarik pada kajian investigatif, mendengar Kiai Said dituduh penyusup Komunis-Liberal-Zionis saja sudah membuat hati ini tertawa terpingkal-pingkal.

Bagaimana mungkin ideologi air-minyak ini diusung satu orang secara bersamaan? Pakai istilah agen, pula! Dikira ini film Hollywood semacam Hydra, apa?

Kadang suka heran sama ustaz-ustaz yang tinggal di menara gading dan cuma menerima informasi seragam. Itupun dari satu orang. Jamaahnya dicekoki hal aneh begini juga asal menerima, pula.

"Kiai Said itu sudah jadi common enemy, musuh bersama para pengasong di Saudi dan konglomerat Padang Pasir yang punya misi ultra-kanan di dunia Islam." kata seorang informan kepada saya. "Sasarannya tentu NU itu sendiri."

Di tengah kondisi pandemik seperti ini, masih saja orang membakar narasi usang yang sama. Sialnya, banyak yang termakan micin satu ini.

Dan fenomena organisasi nyempal adalah ingin "asal beda" dari NU dan jelekin NU. Tapi setelah NU nunjukkin dalil-dalil kuatnya, maka larinya kalau gak pake taktik "menyerupakan diri dengan NU" ya "menyerang Gerakan Pemuda Ansor beserta sayap tempurnya Barisan Ansor Serbaguna atau KH Said Aqil Sirodj sebagai pimpinan PBNU.

Jangan terlalu mudah dan terpancing dengan postingan di medsos, di internet pada umumnya. Internet itu sebuah jagad sendiri, makanya disebut jagad maya atau dunia maya. Dunia yang luas dan siapa saja bisa dengan mudah menyebar hoax dan ujaran kebencian.

Rumusnya hidup di era media sosial, internet dan dunia maya adalah "Ojo Kagetan, Ojo Gumunan" (Dhawuh Kanjeng Sunan Ampel kepada Kanjeng Sunan Kalijaga)

NU bukan sekedar organisasi biasa maka keadaban harus tetap dipakai.

Maka, Pahami NU itu apa dan bagaimana? 
Kenali Para Ulama dan Pimpinan NU, bagaimana ketika bersikap "Al adabu fauqol ilmu" dimana adab melebihi ilmu.

Sumber : Rumail Abbas
Editor : Admin

Follow :
Instagram HWMI :
https://www.instagram.com/hubbul_wathon_

Twitter HWMI :
https://twitter.com/Hubbul_Wathon26

Subscribe Juga Youtube Channel Kami:
https://www.youtube.com/channel/UC6VYPhQt75ogtA9vQF6b0kQ
 #JanganLelahMencintaiIndonesia 🇮🇩💚🇮🇩
#HubbulWathonMinalIman

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda