Bupati Subang Berikan Lahan 50 Hektare Untuk Umat Melalui NU - HWMI.or.id

Saturday 18 July 2020

Bupati Subang Berikan Lahan 50 Hektare Untuk Umat Melalui NU



Bupati Subang, H. Ruhimat akan memberikan hak guna pakai lahan seluas 50 hektare dari 400 hektare milik PT. Rajawali Nasional Indonesia (RNI) kepada PCNU Subang. Ini diberikan Bupati sebagai apresiasi terhadap PCNU sebab berperan aktif dalam ketahanan pangan dan penguatan lahan produktif.

“Kami sudah dapat izin untuk ikut mengelola lahan RNI, ada 400 hektare. Dan saya akan siapkan, apabila dibutuhkan untuk PCNU untuk keluarga besar NU 50 hektare,” kata Bupati Subang usai membuka Pelatihan Hidroponik bersama PCNU dan Muslimat NU Subang dengan tema membangun ketahanan Pangan di Situasi Pandemi Covid19 Menuju Kemandirian Nahdlatul Ulama Untuk Perdamaian Dunia.

Kata Ruhimat, pelatihan hidroponik yang dipelopori PCNU ini selaras dengan fokus Pemerintah Daerah Kabupaten Subang saat ini berkeinginan untuk lebih memajukan dunia pertanian.

Selain memberikan ruang kepada NU untuk menggarap lahan RNI sebagai perkebunan hidroponic, Bupati juga akan mengajak Pemerintah Kecamatan dan Desa untuk menggerakan program penanaman dengan memanfaatkan lahan yang ada.

“Akan saya intruksikan, di tingkat Kecamatan dan desa untuk punya kebun hydroponic ini,” jelasnya

Di tempat yang sama, Ketua PCNU Subang, KH. Satibi mengatakan, dasar pemikiran dari program ini adalah potensi yang dimiliki Subang. Dia mengatakan Subang sangat menjanjikan di bidang pertanian, bahkan menjadi salah satu daerah lumbung padi Jabar dan Nasional

“Maka harus kita garap, bagaimana pertanian ini produktif dengan lahan yang ada. Selama ini kan lumbung padi saja, maka saya garap yang lainnya, sayuran misalnya. Ini dalam rangka untuk ketahanan panganan,” kata KH Satibi

Bukan hanya untuk kalangan NU, program berkebun ini harus menjadi niatan semua pihak, tidak hanya untuk kalangan masyarakat Subang, tapi masyarakat Nasional.

“Kita harus betul-betul memanfaatkan kembali lahan yang ada, sehingga produktif. Apalagi saat ini kondisinya masih pandemic. Kenapa dengan hydroponic, ini hanya salah satu cara saja. Di sisi lain, dengan sistem ini tidak perlu banyak lahan, dan hasilnyapun lebih bagus lagi,” terangnya.

Gerakan kembali berkebun, jelas KH. Satibi, ke depan, bukan saja akan dilakukan di Subang, tapi akan digerakkan di masyarakat Jabar, terlebih di kalangan pesantren.

“Kita memberikan solusi tentang ketahanan pangan. Paling tidak masyarakat, khususnya warga NU, punya daya punya upaya untuk memeprtahankan pangan. Santri tidak hanya mengaji, tapi ada yang menggarap pertanian,” pungkasnya. (Ahn)

www.hwmi.or.id

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda