Ada Yang Mau Membakar Negeri Ini - HWMI.or.id

Sunday 2 August 2020

Ada Yang Mau Membakar Negeri Ini




ADA YANG MAU MEMBAKAR NEGERI INI

Pernahkah kita memperhatikan cara kerja lampu atau kompor minyak tanah? Kenapa api hanya membakar ujung atas sumbunya saja? Karena sifat api hanya membakar apa yang ada diatasnya. 

Kalau begitu, bukankah posisi api itu sudah paling atas, dan seharusnya ia akan padam? Betul, seharusnya ia padam jika tidak ada bahan bakar. 

Minyak tanah itulah yang akan membuat api itu akan terus menyala. Dan api hanya mengikuti sifat alamiah atau hukum alam saja.

Begitu juga dalam kehidupan. Sifat api dalam hati kita hanya membakar apa yang ada diatasnya. Api iri, cemburu, dengki dsb hanya membakar akibat keinginan yang lebih tinggi. 

Hukum alam api di dalam hati kita hanya akan memiliki sifat iri kepada orang yang lebih sukses, pandai, kaya, rupawan, dsb. Intinya, hanya kepada orang-orang yang berada di atas level kita. 

Ini tidak hanya berlaku secara personal. 

Juga berlaku secara kelompok, organisasi bahkan sampai pada level negara.

Hati kita dengan lampu minyak setidaknya sebuah analogi yang identik. Api itu harus tetap menyala namun terukur agar menjadi semangat dalam kehidupan. 

Api yang kecil akan menerangi, namun jika ia besar dan tak terkendali justru akan membakar dirinya sendiri dan apa yang ada disekitarnya. 

Pun begitu dengan minyaknya sebagai pembakar semangat. Ia juga harus terukur dan terarah. Itulah kenapa ia hanya boleh mengalir dalam sumbu dan bukan disiramkan yang bisa memicu kebakaran. 

Jika seperti ini, ia bukan sebagai penyemangat melainkan sebagai provokator yang sifatnya merusak.

Dalam skala sosial, semangat itu sendiri manifestasinya bisa dalam kehidupan berbangsa dan beragama. Contohnya, ketika ada fenomena pembakaran bendera PKI. 

Orang-orang yang memiliki nalar dan akal yang masih sehat, tentu bisa menyimpulkan bahwa hal tersebut adalah rekayasa. 

Ideologi yang sudah tidak laku, tiba-tiba bangkit dan dikabarkan memiliki anggota 60 juta lebih di Indonesia. 

Disinilah perlunya ukuran nalar dan semangat kebangsaan yang terarah.

Begitu pula dengan fenomena Klepon sebagai jajanan tradisional yang dianggap tidak Islami. Ini juga dituntut nalar dan semangat beragama yang terukur dan terarah. 

Dan terakhir tentang kejadian pembakaran baliho seorang tokoh. 

Bagi orang yang memiliki nalar dan akal yang masih sehat, tentu akan paham sifat api yang membakar apa yang ada di atasnya. 

Itulah kenapa dalam video pembakaran bendera PKI dengan baliho gambar tokoh itu akan terlihat perbedaan cara atau teknis membakarnya. 

Bendera dibakar dari bawah, sedangkan baliho dibakar dari atas. 

Yang satu akan mudah terbakar, sementara satunya akan padam. 

Apalagi terduga pelakunya terafiliasi pada kelompok yang sama. 

Perhatikan, pikirkan dan rasakan. Sudah jelas bahwa rupanya ada penyiram minyak dalam kehidupan berbangsa dan beragama di negeri kita ini. 

Tujuannya bukannya untuk menerangi, melainkan agar negeri ini terbakar oleh adu domba akibat "ghirah" yang tak terkendali.

Semoga kita selalu cinta damai...
Walaupun blakangan ini ada perbedaan dan perdebatan politik hingga membawa sejarah palsu dan saling tidak menghargai. 

Hentikan itu semua, kita 1 saudara seatap NKRI HARGA MATI

Kalian yang berjiwa cinta damai ayo repost foto ini mari tumbuhkan lagi jiwa nasionalisme kita..! Untuk Indonesai Raya

🇮🇩🇮🇩🇮🇩🙏🏻🤝👇🤝🙏🏻🇮🇩🇮🇩🇮🇩

Waspadalah!

*FAZ*

www.hwmi.or.id

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda