Beirut: Ibu Kota Buku Dunia - HWMI.or.id

Thursday 6 August 2020

Beirut: Ibu Kota Buku Dunia





Beirut tidak hanya ibu kota Negara Lebanon. Unesco, salah satu badan khusus di PBB menetapkan Beirut sebagai ibu kota buku dunia pada 2009. Jika Baghdad terkenal dengan julukan kota seribu satu malam, maka Beirut populer dengan gelar kota seribu satu penerbit. Ya, 75 % perbukuan Dunia Arab dicetak di Lebanon. Fantastis!. 

Beirut secara khusus serta Lebanon secara umum masyhur dengan keindahan pantai dan kemolekan panoramanya. Lebanon disebut-sebut sebagai Paris atau Swisnya Timur Tengah. Tidak hanya itu, Lebanon yang secara geografis masuk wilayah daratan Syam (Barr asy-Syam) pernah didoakan oleh Baginda Nabi sebagai tanah yang diberkahi oleh Allah dalam doa beliau: “Allahumma Barik fi Syamina wa Yamanina (Ya Allah, berkahilah tanah Syam dan Yaman).” Di Lebanon, banyak sekali terdapat makam orang-orang shalih, di antaranya makam al-Imam al-Auza’i (w. 157 H) dan makam al-Muhaddits Abdullah al-Harari (w. 1429 H).

Ketika mendarat di Beirut pada Desember 2014 yang lalu bersama rombongan dari Direktorat PD Pontren Kemenag RI dan sejumlah pengasuh pesantren dari berbagai daerah di Indonesia, decak kagum atas keindahan Beirut terus mengalir dari bibir mereka. “Tidak hanya kotanya yang indah, para penghuninya juga indah, sulit menemukan orang jelek di sini,” seloroh salah satu dari mereka.

Rombongan saat itu dipimpin oleh Dr. KH Ahmad Zayadi (saat ini menjabat sebagai Kakanwil Kemenag Jawa Timur) dan dianggotai oleh Gus Abdul Ghaffar Rozin Kajen (Ketua Pimpinan Pusat RMI PBNU saat ini), Dr. Husnul Maram (mantan Kabid PD Pontren Kanwil Kemenag dan saat ini menjabat sebagai Kakankemenag Kota Surabaya) dan sejumlah pejabat dan pengasuh pesantren dari berbagai daerah. Dalam perjalanan, saya bertindak sebagai penerjemah bahasa Arab dan Gus Rozin sebagai penerjemah bahasa Inggris.

Selama sepekan keberadaan kami di Lebanon, kami dilayani dengan sangat baik. Kami diinapkan di asrama mahasiswa Global University, sebuah perguruan tinggi ternama, tempat tujuan kami melakukan studi banding. Setiap hari, kami mendapatkan kuliah umum dari para guru besar dan dosen senior di Global Univ. Kami juga diajak berkeliling, mengunjungi beberapa tempat penting dan bersejarah di Beirut dan sejumlah wilayah lain di Lebanon. 

Masih sangat lekat di ingatan saya, salah satu tempat yang kami kunjungi adalah Downtown, sebuah distrik di pusat kota Beirut. Di sana terdapat gedung-gedung pencakar langit. Tidak jauh dari Downtown terdapat pelabuhan Beirut. Di tempat inilah tadi malam terjadi ledakan super dahsyat. Ledakan itu diduga disebabkan oleh bahan-bahan yang mengandung sodium nitrat yang terbakar. Barang-barang itu disimpan di Pelabuhan Beirut.

Kita berdoa, semoga Allah melindungi umat Islam di sana.

Ket. Foto:
Di Makam Imam al-Auza'i, Beirut (2014)

( Nur Rohmad)

www.hwmi.or.id

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda