Mari Kita Belajar Dari Gus Dur Sang Guru Bangsa - HWMI.or.id

Thursday 6 August 2020

Mari Kita Belajar Dari Gus Dur Sang Guru Bangsa




Seorang laki-laki yang sempat berbeda paham dengan GUS DUR mengeluarkan kecaman dan kata² kasar meluapkan kebenciannya kepada GUS DUR. 

GUS DUR hanya diam, mendengarkannya dengan sabar, tenang dan tidak berkata apa pun. Setelah lelaki tersebut pergi, si murid yang melihat peristiwa itu dengan penasaran bertanya : 

Mengapa GUS DUR diam saja tidak membalas makian dari lelaki tersebut...???

Beberapa saat kemudian, maka GUS DUR bertanya kepada si murid:

“Jika seseorang memberimu sesuatu, tapi kamu tidak mau menerimanya, lalu menjadi milik siapa kah pemberian itu..? 

"Tentu saja menjadi milik  si pemberi”, jawab si murid.

"Begitu pula dengan kata² kasar itu”, jawab GUS DUR.
“Karena aku tidak mau menerima kata² itu, maka kata² tadi akan kembali menjadi miliknya. 

Dia harus menyimpannya sendiri. Dia tidak menyadari, karena nanti dia harus menanggung akibatnya di dunia atau pun akhirat, karena energi negatif yang muncul dari pikiran, perasaan, perkataan, dan perbuatannya hanya akan membuahkan penderitaan hidup."

Kemudian, lanjut GUSDUR:

"Sama seperti orang yang ingin mengotori langit dengan cara meludahinya. Ludah itu hanya akan jatuh mengotori wajahnya sendiri. 
Demikian halnya, jika di luar sana ada orang yang marah² kepadamu, biarkan saja. 

Karena mereka sedang membuang SAMPAH HATI mereka. Jika engkau diam saja, maka sampah itu akan kembali kepada diri mereka sendiri, tetapi kalau engkau tanggapi, berarti engkau menerima sampah itu.

Hari ini begitu bagitu banyak orang yang hidup dengan membawa sampah di hatinya (sampah kekesalan, sampah amarah, sampah kebencian, dan lain-Lain dari sebuah Penyakit Hati). Maka jadilah kita orang yang BIJAK”

GUSDUR melanjutkan nasehatnya:

“Jika engkau tak mungkin memberi, janganlah  mengambil”

“Jika engkau terlalu sulit untuk mengasihi, janganlah membenci” 

“Jika engkau tak dapat menghibur orang lain, janganlah membuatnya sedih” 

“Jika engkau tak bisa memuji, janganlah menghujat”

 “Jika engkau tak dapat menghargai, janganlah menghina”

“Jika engkau tidak suka bersahabat, janganlah bermusuhan”

Jadikanlah Setiap Hari Dalam Hidup Ini Sebuah Pembelajaran Dan Mawas Diri.

Alfatihah....

www.hwmi.or.id

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda