Pesan Kiai Said: Warga NU Dan Santri Wajib Berdakwah Di Medsos - HWMI.or.id

Friday 14 August 2020

Pesan Kiai Said: Warga NU Dan Santri Wajib Berdakwah Di Medsos



Pesan Kiai Said : Warga NU dan Santri Wajib Berdakwah di Medsos

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Said Aqil Siroj menggalakkan wajib berdakwah di media sosial untuk para santri sesudah proses pembelajarannya pada video di laman youtube unggahan Kyaiku Channel yang juga tayang di NU Channel.

“Kalau sudah kita memegang peran sebagai tafaqqu fiddin, kita harus berperan dakwah. Ilmu sudah saya pegang, ada fiqih, tafsir, hadist, mukallaf, segala macem dakwahnya pun harus kita. Yang mengisi medsos, televisi, radio, yotube, instagram, semuanya harus kita. Ilmu ada di kita kenapa yang ngisi orang lain. nanti orang lain yang ngisi jadinya kafaro kafir kufron,” tegasnya pada video di laman youtube unggahan Kyaiku Channel yang tayang di NU Channel.

Kiai Said, juga mengingatkan kepada para santri pentingnya kita semua untuk berdakwah.

“Setelah kita pegang tafaqqu fiddin dan kita kuasai, maka kita harus menguasai medan. Jangan sampai yun diru lepas dari tangan kita, nanti salah semua. Kalau agama dipegang yang bukan NU, nanti salah semua,” ucapnya mengingatkan sambil berguyon.

Selanjutnya, beliau juga menjelaskan bahwa ilmu itu bid’ah karena ilmu lahirnya tabi’id dan tabi’in. Oleh karena itu, menurut Kiai Said kalau yang megang agama bukan dari pesantren dikhawatirkan salah. Buya, sapaan akrabnya juga mengimbau untuk tidak masuk ke wilayah yang memang tidak kita pelajari dari awal. Kalau untuk mempelajari tidak masalah, tetapi kalau sudah bicara layaknya memahami itu yang salah.

“Saya hargai orang yang bicara profesional, anda ahli teknologi saya hormati. Ahli teknik sipil bangun gedung saya panggil anda, ahli komputer saya panggil untuk memperbaiki komputer PBNU yang rusak, ahli perbankan atau akuntan saya panggil audit untuk bendahara umum di PBNU. Tapi kalo agama, jangan ikut campur. Itu urususan ulama-ulama NU itu,” tegasnya.

Lebih lanjut, Kiai Said mengajak santri untuk percaya diri menyelam sesuai bidangnya. Terutama kepada calon-calon ulama masa depan yang nantinya akan meneruskan dakwah Islam Aswaja.

“Jangan kecil hati, jangan minder. Pesantren yakin ila yaumil qiyamah. Silahkan yang muncul baru-baru ini. percayalah, yakinlah catat omongan saya. Yang munculnya cepat akan bubar dengan cepat. Kalau yang dari NU insyaAllah yakin,” jelasnya.

Selain itu, penasehat Masyarakat Pariwisata Indonesia (MPI) ini mengatakan generasi sekarang, para santri harus bisa menggantikan peran dakwah kakek dan leluhurnya. Jangan sampai kakek dan leluhurnya mempunyai jalan yang baik, besar pengaruhnya tetapi cucunya hanya bisa membangga-banggakan.

“Kyai sepuh, kyai kakek kita wafat cucunya harus bisa menggantikan. Kalau tidak maka sangat memalukan jangan hanya mengandalkan kakek saya, leluhur saya. Sejelek-jeleknya manusia itu yang hanya membangga-banggakan leluhurnya. Sebaik-baiknya manusia mempunyai keturunan yang besar dan diapun membangun kebesarannya,” katanya.

Sebagai penutup, Kiai Said memberikan sedikit sentuhan semangat kepada para santri agar  nantinya dapat bersemangat melakukan dakwah Aswaja.

“Kalau ada pesantren tadinya kiainya besar, kiainya alim, berilmu, berwibawa, macan kiainya. Sekarang kok sepi, berarti macannya sudah jadi monyet. Marah ngga orang? Lho kok ngga marah, saya tunggu marahnya biar semangat marah itu. Oleh karena itu mari kita jaga warisan leluhur kita. Kita jaga pesantren warisan dari wali songo dan para ulama-ulama kita harus kita lestarikan. Kita-kita yang utamanya,” tegasnya. (Ahn/dakwahnu)

www.hwmi.or.id

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda