Gus Nadirsyah Hosen: Masalah Kepemimpinan Umat Itu Buat Ahlussunah Wal Jama'ah (ASWAJA) Bukan Perkara Akidah Ini Perkara Siyasah - HWMI.or.id

Wednesday 23 December 2020

Gus Nadirsyah Hosen: Masalah Kepemimpinan Umat Itu Buat Ahlussunah Wal Jama'ah (ASWAJA) Bukan Perkara Akidah Ini Perkara Siyasah


Foto: khazanah GNH

Jadi, kalau ada yang sampai tega mengkafirkan sesama Muslim hanya karena persoalan politik dapat dipastikan dia bukan bagian dari ASWAJA.


Kitab Aqidah Thahawiyah yang menjadi pegangan ulama salaf mengingatkan kita semua:


‎. لا ننزل أحد منهم جنة ولا نارا، ولا نشهد عليهم بكفر ولا شرك ولا بنفاق ما لم يظهر منهم شيء ‎ من ذلك، ونذر سرائرهم إلى الله تعالى


“Kami tidak memastikan salah seorang dari mereka masuk surga atau neraka. Kami tidak pula menyatakan mereka sebagai orang kafir, musyrik, atau munafik selama tidak tampak lahiriah mereka seperti itu. Kami menyerahkan urusan hati mereka kepada Allah ta’ala”.


Begitulah berhati-hatinya para ulama salaf menilai status keimanan orang lain. Apa yang tampak secara lahiriah bahwa mereka itu shalat, menikah secara Islam, berpuasa Ramadan, maka cukup mereka dihukumi secara lahiriah sebagai Muslim, dimana berlaku hak dan kewajiban sebagai sesama Muslim, seperti berta’ziyah, menshalatkan dan menguburkan mereka. Masalah hati mereka, apakah ibadah mereka benar-benar karena Allah ta’ala itu hanya Allah yang tahu.


Imam al-Ghazali juga telah mengingatkan kita semua dalam kitabnya Bidayah al-Hidayah:


‎ولا تقطع بشهادتك على أحد من أهل القبلة بشرك أو كفر أو نفاق؛ فإن المطلع على السرائر هو الله تعالى، فلا تدخل بين العباد وبين الله تعالى، واعلم أنك يوم القيامة لا يقال لك: لِم لمَ تلعن فلانا، ولم سكت عنه؟ بل لو لم تعلن ابليس طول عمرك، ولم تشغل لسانك بذكره لم تسأل عنه ولم تطالب به يوم القيامة. وإذا لعنت أحدا من خلق الله تعالى طولبت به،

“Janganlah engkau memvonis syirik, kafir atau munafik kepada seseorang ahli kiblat (orang Islam). Karena yang mengetahui apa yang tersembunyi dalam hati manusia hanyalah Allah SWT. Jangan pula engkau ikut campur dalam urusan hamba-hamba Allah dengan Allah SWT. Ketahuilah, bahwa pada hari kiamat kelak engkau tidak akan ditanya : ‘mengapa engkau tidak mau mengutuk si Anu? Mengapa engkau diam saja tentang dia?’ Bahkan seandainya pun kau tidak pernah mengutuk Iblis sepanjang hidupmu, dan tidak menyebutnya sekalipun, engkau pun tidak akan ditanyai dan tidak akan dituntut oleh Allah nanti di hari kiamat. Tetapi jika kau pernah mengutuk seseorang makhluk Allah, kelak kau akan dituntut (pertanggungjawabannya oleh Allah SWT)”.


Belakangan ini di medsos seringkali banyak yang berkomentar “Anda muslim?” untuk meragukan dan mempertanyakan keislaman orang lain hanya karena berbeda pendapat, berbeda pilihan/dukungan politik


Mari kita jaga ukhuwah keislaman, ukhuwah kebangsaan, dan ukhuwah kemanusiaan


#KhazanahGNH

Komunitas Santri Gus Nadirsyah Hosen

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda