Bom Bunuh Diri: Dikutuk Di Dunia, Dilaknat Di Akhirat - HWMI.or.id

Monday 29 March 2021

Bom Bunuh Diri: Dikutuk Di Dunia, Dilaknat Di Akhirat

 Bom Bunuh Diri: Dikutuk di Dunia, Dilaknat di Akhirat



Bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral pada hari Minggu (28/3/21) ternyata dilakukan oleh pasangan suami istri (pasutri) yang baru menikah enam bulan yang lalu. Keduanya diyakini adalah bagian dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang pernah melakukan aksi serupa di Katedral Our Lady of Mount Carmel, Pulau Jolo, Filipina Selatan.

Kembali bom bunuh diri dengan melibatkan keluarga menjadi trend di Indonesia setelah sebelumnya pada tahun 2018 mengguncang gereja-gereja di Surabaya. Sebuah tragedi yang tidak hanya akan menebarkan teror ketakutan dan ancaman ketakutan di tengah masyarakat, tetapi telah merenggut nuansa perdamaian bangsa ini.


Kita tidak habis pikir apa yang ada di otak pasutri ini yang tega mengorbankan dirinya untuk membuat kerusakan dan kematian orang yang tidak bersalah. Doktrin semacam apa yang mampu menjadikan seseorang hilang akal sehat dengan mengorbankan dirinya dengan cara bunuh diri.

Tentu ini tidak kali pertama di Indonesia seseorang rela melakukan aksi bunuh diri. Bahkan saja membawa diri tetapi mereka membawa pasangannya atau keluarganya untuk melakukan hal yang sama. Kepercayaan dan pandangan seperti apa yang mereka miliki hingga meyakinkan pasangannya atau keluarganya untuk berbuat aksi brutal?

Apapun motif yang dilakukan oleh pelaku hanya mereka berdua yang tahu dan Allah mengetahui niat dan tujuannya. Namun, penting ditegaskan atas nama apapun membunuh dan menyakiti seseorang tidak dibenarkan dalam agama manapun. Begitu pun bunuh diri dengan juga membunuh orang lain adalah perbuatan terkutuk tidak hanya di dunia, tetapi juga akhirat.

Seluruh jagad manusia akan mengutuk aksi bom bunuh diri yang brutal tersebut. Tidak aka nada manusia yang memujinya kecuali manusia yang memiliki cara pandangn picik murahnya harga nyawa manusia. Bunuh diri adalah perbuatan terkutuk yang bahkan Nabi pun ketika mendengar seseorang yang bunuh diri tidak mau menshalatkan.


Tidak hanya di akhirat, di dunia pun pelaku bunuh diri tidak bisa diterima secara layak. Bahkan Nabi tidak mau menshalati orang yang mati karena bunuh diri. Imam muslim meriwayatkan hadist dari Jabin bin samurah yang berkata: dihadirkan ke hadapan Nabi seorang yang telah bunuh diri dengan anak panah. Maka beliau tidak mau menshalatinya. (HR Muslim).

Lalu, bagaimana bentuk laknat di akhirat? Ada beberapa ancaman yang menanti pelaku bom bunuh diri yang menyakiti diri bahkan menyakiti orang lain :

Pelaku Bunuh diri akan kekal dalam neraka

Ancaman dosa pelaku bunuh diri adalah kekal dalam neraka. Islam tidak main-main dengan pelaku bunuh diri. Dalam sebuah hadist Nabi bersabda: “siapapun yang melakukan bunuh diri dia akan masuk neraka, terus-menerus di sana dan menjadi penghuni neraka, kekal di dalamnya (HR Bukhari).

Disiksa di Neraka dengan cara Ia Bunuh diri

Ancaman kedua bagi pelaku bunuh diri akan selamanya disiksa di dalam neraka dengan cara dia melakukan bunuh diri. Jika bunuh diri dengan senjata, racun dan bom dia akan disiksa hal sama di dalam neraka dan kekal di dalamnya. Nabi bersabda : Barangsiapa menjatuhkan diri dari gunung sehingga menewaskan dirinya maka di masuk neraka Jahannam. Dia akan menjatuhkan dirinya ke dalamnya, kekal abadi. Barangsiapa yang meminum racun sehingga menewaskan dirinya maka racunnya akan dipegang oleh tangannya dan diminum di dalam neraka jahanam, kekal abadi di dalamnya. Dan barangsiapa yang membunuh dirinya dengan senjata tajam, maka senjata tajam tersebut akan dipegang oleh tangannya dan ditusukkan ke perutnya di dalam neraka Jahannam, kekal abadi di dalamnya (HR Bukhari).


Surga Haram bagi Pelaku Bunuh Diri

Konsekuensi ancaman kekal dalam neraka bagi pelaku bunuh diri, maka surga pun menjadi haram baginya. Al Hasan Al Bashri meriwayatkan dari Jundu bin Abdullah bahwasanya Rasul bersabda: Sesungguhnya seorang yang hidup sebelum kalian mengalami luka. Ketika luka itu membuatnya payah, dia pun mencabut sebuah panah dari serangkanya dan mengoreknya sehingga darah terus mengalir dan akhrnya dia pun meninggal. Allah berfirman: Sungguh, Aku telah haramkan surge atasnya (HR Muslim).


(Islamkaffah.id)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda