Pak De Bersih-Bersih
Tokoh-tokoh pendukung khilafah satu persatu telah dipaksa hengkang oleh Pak De dari posisi-posisi penting di lembaga-lembaga pemerintah dan BUMN-BUMN. Dari mulai MUI sampai lembaga lainnya. Meskipun belum semua bersih karena mereka sudah kadung menggurita, namun setidaknya kekuatan mereka sudah mulai bisa terpenggal.
Pak De tahu betul siapa yang sanggup membendung mereka, ya... NU, makanya Pak De menempatkan kader-kader NU terbaik di posisi-posisi yang telah tercemar tersebut.
Namun bukan berarti mereka lantas tiarap dan diam, tentunya mereka sedang ancang-ancang untuk merangsek maju kembali.
2024 nanti tentu mereka akan berusaha merebut kembali apa yang telah diambil dari mereka.
Maka 2024 nanti kita harus benar-benar tidak salah pilih pemimpin. Bahkan kalau bisa pemimpin harus dari kalangan NU atau setidaknya dari kalangan yang loyal dengan NU agar langkah jitu Pak De menekan ruang gerak para pendukung khilafah dapat terus berjalan secara berkesinambungan.
Mengguritanya para pendukung khilafah di dalam lembaga-lembaga pemerintah harusnya menjadi pelajaran penting bagi semua pecinta NKRI, bahwa ke depan jangan lagi keliru memilih pemimpin. Indonesia harus di pimpin oleh seseorang yang benar-benar tahu dan sadar bahayanya para pendukung khilafah bagi kelestarian Pancasila dan NKRI, sehingga tidak memberi ruang sedikit pun kepada para pendukung khilafah untuk menduduki jabatan apalagi jabatan strategis.
Kembali ke awal, tahun politik 2024 nanti adalah tahun yang penting mengingat kekuatan mereka yang meskipun tidak besar tetapi cukup membuat negara kerepotan. Karena mereka berlindung di bawah nama demokrasi, kebebasan berpendapat dan HAM. Lucu memang, mereka, pengusung dan pendukung khilafah, mengatakan demokrasi dan HAM adalah Ideologi dan produk kafir dan harus diganti dengan syariat islam namun mereka berlindung di bawah demokrasi dan HAM saat gerakan mereka terancam.
By : CB
#HubbulWathonMinalIman