Soal Polemik Kamus Sejarah Indonesia, Kiai Said: Bukan Salah Nadiem - HWMI.or.id

Friday 23 April 2021

Soal Polemik Kamus Sejarah Indonesia, Kiai Said: Bukan Salah Nadiem

 Soal Polemik Kamus Sejarah Indonesia, Kiai Said Aqil: Bukan Salah Nadiem


Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengungkapkan akan mendukung langkah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam menyempurnakan konten di Kamus Sejarah Indonesia.


Meski sempat kecewa karena pendiri NU, Hadhratussyekh KH Hasyim Asy'ari dan Gus Dur tidak tercantum ke dalam kamus sejarah, namun Ketua Umum PBNU Kiai Said Aqil Siroj menyadari itu bukanlah salah Mendikbud Nadiem Anwar Makarim.

Mengingat Kamus Sejarah Indonesia diterbitkan pada 2017 sebelum Nadiem menduduki kursi Mendikbud. 


Hal ini diungkapkan Kiai Said Aqil usai menerima kunjungan Mendikbud, Nadiem Makarim di kantor PBNU Jakarta, Kamis (22/4/2021).

"Kita kecewa dengan draf kamus sejarah itu yang tidak menyebut NU, KH Hasyim Asy’ari, dan Gus Dur. Tetapi itu bukan kesalahan menteri karena terbit tahun 2017 bukan era Pak Nadiem," kata Kiai Said Aqil dalam keterangan tertulisnya.


Namun demikian, Kiai Said Aqil mengapresiasi komitmen Mendikbud Nadiem Anwar Makarim yang berjanji akan memperbaiki dan menyempurnakan Kamus Sejarah Indonesia yang telah disusun sejak 2017 tersebut. 

Sebab keberadaan kamus sejarah sangat penting untuk memastikan seluruh masyarakat Indonesia memahami perjalanan bangsa dari masa ke masa. 


"Penulisan sejarah yang tidak benar akan merugikan bangsa, bukan hanya NU. Kalau sejarah tidak ada KH Hasyim Asy’ari, sejarah bangsa juga rugi dong," tegas Kiai Said Aqil.

Sebagai informasi, meski kamus sejarah yang menuai kontroversi itu bukan dikerjakan pada masa dirinya, Nadiem dengan tegas meminta maaf kepada warga NU.


"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi," kata Nadiem, Kamis (22/4/2021). 

Lebih lanjut ia berjanji untuk segera melakukan revisi total terhadap kamus sejarah RI.

"Kami sudah membentuk tim untuk merevisi total kamus tersebut,” tegasnya

(Kompas TV)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda