Waspadalah! Teliti Sebelum Memasukkan Anak Ke Sekolah Atau Pesantren Terpadu - HWMI.or.id

Saturday 8 May 2021

Waspadalah! Teliti Sebelum Memasukkan Anak Ke Sekolah Atau Pesantren Terpadu

 Waspadalah! Teliti sebelum Memasukkan Anak ke Sekolah atau Pesantren Terpadu

 


Hati-hati memasukkan anak-anak ke sekolah atau pesantren yang berlabel “Islam terpadu” atau yang menawarkan program tahfidz dan bahasa. Karena tidak sedikit lembaga pendidikan SDIT dan semacamnya (SMP-IT-SMA-IT, SMK-IT, pokoknya yang belakangan Islam Terpadu atau yang memakai nama-nama sahabat Nabi maupun ulama terkenal) ternyata mereka berafiliasi ke pergerakan Ikhwanul Muslimin dalam wadah partai PKS. Sebagian lagi sekolah tersebut berhaluan ideologi khilafah binaan Hizbut Tahrir Indonesia.

Dikhawatirkan ketika lulus dari situ, anak-anak kita menjadi radikal, berwawasan Islam yang sempit, picik, dan kaku. Ada orangtua yang melaporkan anaknya dipindahkan dari SDIT ke SD Negeri karena cemas akan muatan pendidikan yang diberikan, antara lain anak kelas 3 SDIT di lingkungannya sudah diajarkan hafalan ayat-ayat qital (peperangan).

Memangnya mereka mau perang dengan siapa sekecil itu? Sebagian lagi diajarkan untuk membenci non Muslim. Sangat miris dan menyedihkan jika anak yang masih bau kencur diajarkan kebencian kepada sesamanya yang berbeda keyakinan, faham atau golongan.

Oleh karenanya teliti dan waspadalah sebelum memasukkan anak ke sekolah-sekolah yang berlabel semacam itu. Selidiki siapa pengelola sekolahnya, bagaimana muatan pelajaran yang diberikan. Lebih aman lagi jika dimasukkan ke sekolah negeri atau swasta yang di bawah naungan NU atau Muhammadiyah.


Karena anak-anak kita akan diberikan ajaran Islam yang damai, toleransi, menghargai budaya Nusantara, cinta tanah air, dan nilai kehidupan harmonis lainnya. Khususnya di sekolah-sekolah yang dikelola oleh orang-orang NU itu ada muatan pelajaran Akidah Ahlussunah wal Jama’ah yang menyelamatkan dunia akhirat.


Sumber: FB Kiai Cep Herry Syarifuddin

(Suara Islam)

Bagikan artikel ini

1 comment

  1. Orang NU harus meluruskan ajaran khilafah. Bahwa khilafah itu ada sejak Nabi Adam qobiltu saat aqdun nikah. Kita juga begitu saat qobiltu kita resmi jadi seorang kholifah. Selanjutnya ketika angkat seorang imam dimasjid, maka beliau tidak hanya imam sholat tapi juga imam dal interaksi sosial masyarakat. Ini sudah. Tinggal jika kita ummat Islam sedunia bersatu dibawah pemimpin tunggal dunia. Ini tidak mudah, karena pemimpin tunggal dunia itu hanya terjadi untuk ummat yang cerdas dan berkwalitas, baru bisa bersatu.

    ReplyDelete