Gus Dur dan Takdzim Kiai Nawawi Abdul Jalil - HWMI.or.id

Saturday, 19 June 2021

Gus Dur dan Takdzim Kiai Nawawi Abdul Jalil

 Gus Dur dan Takdzim Kiai Nawawi Abdul Jalil

Kiai Nawawi adalah pemegang teguh tradisi pesantren. Tawadlu’. Ta’dzim. Terutama pada guru.

“Salah satu pengasuh Pondok Sidogiri pernah mondok di Tebuireng,” kata Kiai Nawawi Abdul Jalil suatu ketika saat menyikapi Gus Dur dalam percaturan politik nasional. Karena itu beliau minta semua santri dan alumni Sidogiri mendukung Gus Dur.

Bayangkan. “Hanya” karena salah satu Pengasuh Pondok Sidogiri pernah mondok di Tebuireng. Tapi Kiai Nawawi ikut ta’dzim. Bahkan Kiai Nawawi juga minta agar semua santri dan alumni Sidogiri ta’dzim pada Kiai Tebuireng.

Bukankah ini sikap ta’dzim luar biasa?

Pernah, dalam suatu waktu, Kiai Nawawi melarang para santri dan alumni Pondok Pesantren Sidogiri terlibat atau mendukung partai yang mencaci K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Alasanya, Gus Dur adalah cucu Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari, pendiri NU. Sedangkan pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri ada yang mengaji kepada Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari. Jadi kalu ikut mencaci Gus Dur, menurut Kiai Nawawi, takut ilmu yang diterima para santri atau alumni Pondok Pesantren Sidogiri tidak barokah dan tidak bermanfaat. 

Langkah Kiai Nawawi ini seolah menghujam nurani kita. Ya, Kiai Nawawi telah mengingatkan masyarakat luas, terutama warga Nahdliyyin bahwa menjelek-jelekan keluarga pendiri NU adalah sikap tidak terpuji dan melanggar nilai-nilai atau ajaran NU

Teruntuk Almaghfurlah K.H. A. Nawawi Abdul Djalil dan Gus Dur, lahumal faatihah

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda